17
makroekonomi. Hasil penelitian ini berimplikasi bahwa penggunaan kebijakan moneter saja tidak dapat mengatasi fluktuasi makroekonomi Indonesia, seperti
saat terjadi krisis keuangan Asia. Kestabilan makroekonomi akan lebih efektif jika kebijakan moneter dipadukan dengan kebijakan fiskal, ini dipercaya lebih mampu
mempengaruhi pergerakan nilai tukar riil.
2.2.3. Penelitian Siregar, et al. 2006
International Center for Applied Finance and Economics InterCAFE dan
Bank Indonesia mengadakan penelitian yang berjudul “Paradoks Pertumbuhan Ekonomi dan Pengangguran: Indentifikasi, Implikasi, dan Solusi”. Secara umum
tujuan peneliltian ini untuk mengetahui event penting dalam perekonomian Indonesia yang menunjukkan gejala paradoks pertumbuhan dan pengangguran
serta menganalisis faktor-faktor penyebab munculnya paradoks tersebut dan menelaah dampak sumber-sumber guncangan perekonomian terhadap variabel
tenaga kerja kondisi masing-masing sektor sesuai dengan tingkat, pengangguran dan produktivitas.
Berdasarkan hasil-hasil penelitian selanjutnya dirumuskan implikasi kebijakan untuk sistem ketenagakerjaan baik secara agregat maupun sektor
industri dan pertanian, serta beberapa implikasi kebijakan jangka panjang. Penelitian ini menggunakan Hodrick-Prescott Filter HPF, Cross-correlation dan
pemodelan Structural Vectorautoregression cointegrated SVAR dengan melakukan inovasi acounting Impulse Response Function IRF dan Forecast
Error Variance Decomposition FEVD.
18
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak duapuluh buah, dengan menggunakan data dari periode 1980:1 sampai 2005:2. Berdasarkan hasil
ordering peringkat terhadap masing-masing variabel, dikelompokkan dua
model, yaitu model agregat pengangguran, tenaga kerja, dan produktivitas dan model sektoral tenaga kerja dan produktivitas persektor yang meliputi sektor
pertanian, industri dan jasa. Hasil penelitian ini di antaranya menyimpulkan
bahwa paradoks antara pertumbuhan ekonomi dan pengangguran tidak terjadi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi dapat menurunkan angka
pengangguran melalui kesempatan kerja dalam jangka panjang. Terdapat tiga periode penting yang menunjukkan tingkat pengangguran meningkat yaitu 1982-
1983, 1994-1995 dan 2000-2005. Faktor penyebab munculnya paradoks secara agregat adalah guncangan suku bunga, guncangan agregat suplai, guncangan
produktivitas tenaga kerja dan guncangan upah.
2.3. Kerangka Teori