32
BI rate diumumkan ke publik segera setelah ditetapkan dalam Rapat
Dewan Gubernur RDG. Dalam Gambar 3.1 dapat dilihat perkembangan BI rate periode Januari-Agustus 2006. BI rate yang diumumkan pada bulan Januari-April
bernilai sama yaitu sebesar 12,75 persen. Kemudian mulai diturunkan pada bulan berikutnya menjadi sebesar 12,50 persen dan pada bulan Agustus nilainya
ditetapkan sebesar 11,75 persen. BI rate tersebut ditetapkan sebagai sinyal stance kebijakan moneter dalam merespon prospek pencapaian sasaran inflasi ke depan.
3.2. Perkembangan Indikator-Indikator Makroekonomi di Indonesia
Perkembangan perekonomian suatu negara dapat dikatakan sedang meningkat atau menurun berdasarkan beberapa indikator dasar makroekonominya
diantaranya suku bunga, jumlah uang beredar, inflasi, nilai tukar dan pengangguran. Berikut
ini merupakan
perkembangan indikator-indikator makroekonomi di Indonesia dari tahun ke tahun.
a. Suku Bunga SBI
Bank Indonesia sebagai lembaga otoritas moneter melakukan upaya stabilisasi melalui instrumen suku bunga SBI, dari Gambar 3.2 dapat dilihat
perkembangan SBI mulai tahun 1996 sampai dengan tahun 2005. Sebelum terjadi krisis ekonomi terjadi, tingkat SBI yang ditetapkan
otoritas moneter berkisar antara 11-14 persen, kemudian meningkat tajam pada bulan Mei-September 1998 yaitu sebesar 39 persen, penetapan tingkat SBI yang
tinggi ini merupakan langkah yang diambil otoritas moneter untuk mengurangi jumlah uang beredar yang terlalu banyak dimasyarakat. Di tahun 2005 tingkat SBI
33
yang ditetapkan sekitar 12 persen. Penetapan SBI ini tentu saja disesuaikan dengan kondisi perekonomian yang terjadi.
5 10
15 20
25 30
35 40
45
Q1 19 96
Q4 19 96
Q3 19 97
Q2 19 98
Q1 19 99
Q4 19 99
Q3 20 00
Q2 20 01
Q1 20 02
Q4 20 02
Q3 20 03
Q2 20 04
Q1 20 05
Q4 20 05
Triwulanan
SBI
Gambar 3.2. Perkembangan SBI Periode 1996-2005
Sumber: Bank Indonesia 2006.
b. Jumlah Uang yang Beredar M1
Jumlah uang yang beredar dalam arti sempit dipengaruhi oleh pertumbuhan uang kartal dan uang giral. Pertumbuhan M1 selama periode
penelitian mengalami pertumbuhan yang positif, meskipun pertumbuhannya mengalami naik turun. Jumlah uang yang beredar dapat menggambarkan
liquiditas perekonomian. Gambar 3.3 memperlihatkan trend jumlah uang yang
beredar M1 mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
34
Jumlah Uang Beredar
50000 100000
150000 200000
250000 300000
Q 1 19
96 Q4
1 99
6 Q
3 19 97
Q2 1
99 8
Q 1 19
99 Q4
1 99
9 Q
3 20 00
Q2 2
00 1
Q 1 20
02 Q4
2 00
2 Q
3 20 03
Q2 2
00 4
Q1 20
05 Q4
20 05
Triwulanan M
il yar
R p
Jumlah Uang Beredar
Gambar 3.3. Jumlah Uang yang Beredar Periode 1996-2005
Sumber: Bank Indonesia 2006.
Pada bulan Januari 2006, jumlah uang yang beredar kurang lebih sebesar 281 milyar Rupiah, bulan Februari dan Maret 2006 menurun menjadi kurang lebih
sebesar 277 milyar Rupiah, bulan berikutnya mengalami peningkatan dan pada bulan Mei 2006 jumlahnya kurang lebih sebesar 304 milyar Rupiah. Peningkatan
jumlah uang yang beredar ini menunjukkan liquiditas perekonomian mengalami peningkatan.
c. Consumer Price Index CPI