22
menyebabkan tingkat harga berubah dan pendapatan nasional tetap, tetapi apabila kurva AS horisontal asumsi Keynesian maka shock kebijakan moneter akan
menyebabkan perubahan pada tingkat pendapatan dari posisi alamiah sementara
tingkat harga tetap. 2.3.4. Kebijakan Moneter dalam Konsep Pendekatan Harga
Kebijakan moneter dalam konsep pendekatan harga diset untuk mencapai sasaran, yaitu pengendalian inflasi melalui pendekatan operasional suku bunga.
UU No.231999 melandasi tugas Bank Indonesia, yaitu pencapaian inflasi dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika yang terkendali.
Konsep dasar kebijakan moneter dalam pentargetan inflasi, meliputi sasaran inflasi, kebijakan moneter yang mengarah kedepan, transparansi,
akuntabilitas dan kredibilitas. Dalam penetapannya, sasaran inflasi mempertimbangkan berbagai faktor dan perkembangan ekonomi makro terutama
kerugian sosial yang diakibatkan oleh adanya trade-off antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Sasaran inflasi merupakan dasar bagi pelaksanaan
kebijakan moneter dan penetapannya dilakukan dalam jangka waktu menengah dan panjang. Kebijakan pentargetan inflasi merupakan langkah untuk
mengantisipasi inflasi yang akan terjadi forward looking akibat pengaruh kebijakan moneter terhadap kestabilan harga dimana terdapat tenggang waktu atau
lag Warjiyo, 2004.
2.3.5. Inflasi Gejolak Permintaan
Inflasi gejolak permintaan demand shock inflation terjadi bila pergeseran ke kanan pada kurva AD menyebabkan permintaan agregat melebihi penawaran
23
agregat pada tingkat pendapatan kesempatan kerja penuh. Pergeseran kurva AD dapat disebabkan oleh pengurangan pajak, kenaikan mata pembelanjaan otonom
seperti investasi, pengeluaran pemerintah dan ekspor neto atau kenaikan jumlah uang yang beredar.
LRAS Tingkat harga
SRAS P
AD
2
AD
1
Y
f
Y
a
Y riil Gambar 2.4. Inflasi Gejolak Permintaan
Sumber : Lipsey, et al., 1997. Berdasarkan Gambar 2.4 dapat diketahui bahwa ketika terjadi pergeseran
kurva AD ke kanan, terjadi peningkatan output melebihi tingkat kerja penuh Y
a
Y
f
, pada kondisi ini tingkat pengangguran turun dan tingkat harga akan naik.
2.3.6. Inflasi Gejolak Penawaran dengan Validasi dan Tanpa Validasi Moneter
Setiap kenaikan tingkat harga yang bermula dari kenaikan biaya yang tidak disebabkan oleh kelebihan permintaan di pasar akan faktor-faktor produksi
dinamakan inflasi gejolak penawaran atau inflasi desakan biaya cost-push inflation, contoh gejolak sisi penawaran adalah kenaikan biaya bahan baku impor
atau kenaikan biaya upah domestik perunit keluaran. Gejolak penawaran inflasioner pada Gambar 2.5 awalnya menaikkan harga bersamaan dengan
24
menurunkan pendapatan. Gejolak penawaran menyebabkan kurva SRAS bergeser ke kiri dari SRAS
1
ke SRAS
2
seperti diperlihatkan oleh anak panah 1. LRAS
Tingkat harga, P SRAS
2
2 SRAS
1
P
1
AD
2
1 AD
1
Y
f
Y
a
Y riil
Gambar 2.5. Gejolak Penawaran dengan Validasi
dan Tanpa Validasi Moneter
Sumber : Lipsey, et al., 1997.
Jika tidak ada validasi moneter, pengangguran akan menimbulkan tekanan ke bawah terhadap upah dan biaya lain-lain, menyebabkan kurva SRAS
2
bergeser lambat kembali ke kanan, ke SRAS
1
, harga akan turun dan output akan kembali ke keseimbangan semula di Y
f
. Jika ada validasi moneter, kurva AD bergeser dari AD
1
ke AD
2
, seperti ditunjukkan oleh anak panah 2. Ini memulihkan kembali menuju keseimbangan kesempatan kerja penuh dengan tingkat harga
yang lebih tinggi.
2.3.7. Kebijakan Moneter Ekspansioner dalam Sistem Kurs Tetap