15
unemployment yaitu pengangguran yang disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan orang untuk mencari pekerjaan. Perubahan dalam komposisi permintaan di antara
industri atau wilayah selalu terjadi, dan karena perlu waktu bagi para pekerja untuk mengubah sektor maka pengangguran friksional selalu muncul.
Menurut BPS 2004, konsep dan definisi yang digunakan dalam pengumpulan data ketenagakerjaan mengacu pada the labour force concept yang
disarankan oleh International Labor Organization ILO. Definisi pengangguran terbuka terdiri dari : a mereka yang mencari pekerjaan, b mereka yang
mempersiapkan usaha, c mereka yang tidak mencari pekerjan dan d mereka yang sudah punya pekerjaan. Mencari pekerjaan adalah kegiatan seseorang yang
tidak bekerja dan pada saat survey orang tersebut sedang mencari pekerjaan, seperti mereka : a yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan; b yang sudah pernah bekerja, karena sesuatu hal berhenti atau diberhentikan dan sedang berusaha untuk mendapatkan pekerjaan BPS, 2004.
2.2. Penelitian Terdahulu
2.2.1. Penelitian Djivre dan Ribon 2003
Djivre dan Ribon 2003 dalam penelitiannya yang berjudul “Inflation, Unemployment, The Exchange Rate, and Monetary Policy in Israel, 1990-99: a
SVAR Approach ”, menjelaskan efek kebijakan moneter pada perekonomian Israel,
tingkat pengangguran dan evolusi harga pada periode 1990-1999, dengan menggunakan pendekatan Structural Vector Autoregression SVAR. Untuk
menjelaskan penelitian ini digunakan empat variabel endogen yaitu tingkat pengangguran, inflasi, suku bunga nominal Bank of Israel dan nilai tukar. Analisis
16
IRF pada model penelitian mengindikasikan bahwa kebijakan moneter ketat yang tidak diharapkan akan diikuti oleh penurunan inflasi secara lambat dan tingkat
pengangguran akan meningkat. Dengan analisis shock struktural aktual, diketahui bahwa guncangan suplay merupakan penyebab utama mengapa pengangguran
menyimpang dari long term levelnya.
2.2.2. Penelitian Siregar dan Ward 2005
Siregar dan Ward 2005 melakukan penelitian yang berjudul “Can Monetary policy Shocks Stabilize Indonesian Macroeconomic Fluctuations
?”, penelitiannya bertujuan untuk melihat respon dari variabel-variabel
makroekonomi kuartalan terhadap shock kebijakan moneter dan shock nilai tukar. Untuk menjawabnya digunakan teori Mundell-Fleming yang dikontruksi untuk
makroekonomi Indonesia, dan dianalisis dengan metode Structural Vectorautoregression
SVAR yang dikombinasikan dengan metode koreksi kesalahan Vector Error Correction Model VECM atau kointegrasi SVAR.
Variabel–variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai tukar nominal, money stock nominal, suku bunga jangka pendek, output riil, IHK, suku
bunga nominal dunia jangka pendek dan IHK dunia. Data yang digunakan merupakan data seasonally unadjusted dalam periode 1984:2 sampai dengan
1999:1. Hasil penelitiannya, diketahui bahwa guncangan kebijakan moneter
mempengaruhi output tidak melalui keseimbangan real money tetapi melalui suku bunga domestik dalam nilai tukar. Selain itu, guncangan terhadap nilai tukar lebih
berperan daripada shock kebijakan moneter dalam mempengaruhi fluktuasi
17
makroekonomi. Hasil penelitian ini berimplikasi bahwa penggunaan kebijakan moneter saja tidak dapat mengatasi fluktuasi makroekonomi Indonesia, seperti
saat terjadi krisis keuangan Asia. Kestabilan makroekonomi akan lebih efektif jika kebijakan moneter dipadukan dengan kebijakan fiskal, ini dipercaya lebih mampu
mempengaruhi pergerakan nilai tukar riil.
2.2.3. Penelitian Siregar, et al. 2006