sekolah-sekolah akan lebih dinamis, tidak membosankan dan benar-benar menjadi pusat aktivitas belajar yang maksimal dan bahkan akan
memperlancar peranannya sebagai pusat dan transformasi kebudayaan. Dari definisi di atas dapat di simpulkan, bahwa aktivitas belajar
siswa adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi guru dan siswa yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental
intelektual dan emosional guna memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
5. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami aktifitas belajar. Menurut Caroll dalam R. Angkowo
A. Kosasih 2007:51, bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh lima faktor yaitu 1 Bakat belajar; 2 Waktu yang tersedia dalam belajar; 3
Kemampuan individu; 4 Kualitas pengajaran; 5 Lingkungan. Menurut Hamalik 2009:112 hasil belajar
adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut,
misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku seseorang dari tidak tahu
menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti, yang dipengaruhi oleh lima faktor, yaitu 1 bakat belajar; 2 waktu yang tersedia dalam
belajar; 3 kemampuan individu; 4 kualitas pengajaran; 5 lingkungan
6. Model Pembelajaran Problem Solving
Masalah dapat diartikan setiap hal yang mengundang keragu- raguan, ketidakpastian atau kesulitan yang harus diatasi dan diselesaikan.
Selanjutnya masalah sosial dapat diartikan suatu situasi yang mempengaruhi banyak orang dan dianggap sumber kesulitan atau
ketidakpuasan yang menuntut untuk dipecahkan. Secara operasional, masalah sosial diartikan suatu situasi yang pada kenyataannya tidak sesuai
dengan yang dikehendaki. Problem Solving merupakan suatu proses memecahkan masalah
dan menyangkut mengubah keadaan yang aktual menjadi keadaan seperti yang dikehendaki Ischak, 2004:9.7
Dengan demikian, Problem Solving adalah suatu cara yang digunakan dalam mempelajari IPS dengan maksud mengubah keadaan
yang aktual menjadi keadaan seperti yang dikehendaki dengan memperhatikan prosedur pemecahan yang sistematis. Jadi aktivitas
problem solving diawali dengan konfrontasi dan berakhir apabila sebuah jawaban telah diperoleh sesuai dengan kondisi masalah.
Sebagai acuan dalam kriteria pemilihan masalah adalah: 1 masalah itu bersifat umum dan berulang-ulang sehingga cukup dikenal dan
menarik perhatian siswa; 2 masalah itu cukup penting dibahas di kelas; 3 masalah itu dapat mengembangkan kelas ke arah tujuan yang
dikehendaki; 4 melihat kemungkinan tersedianya bahan-bahan yang diperlukan untuk pemecahan masalah; dan 5 masalah itu dapat menjamin
kelanjutan pengalaman belajar siswa. Quillen dan Hanna dalam Ischak 2004:9.8
Kelebihan dan Kekurangan dalam Model pembelajaran Problem Solving menurut Hidayati, 2008:6.20-6.21 adalah:
a. Kelebihan
1 siswa memiliki kemampuan memecahkan masalah.
2 merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara
kreatif, rasional, logis dan menyeluruh, karena dalam proses belajarnya siswa banyak menggunakan mentalnya dengan
menyoroti permasalahan dari berbagai segi dan pendekatan dalam rangka mencari permasalahannya.
3 pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan,
khususnya dunia kerja. 4
menimbulkan keberanian pada diri siswa untuk mengemukakan pendapat dan ide-idenya.
b. Kekurangan
1 menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai
dengan tingkat berpikir siswa itu tidak mudah. 2
mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak
berpikir untuk memecahkan permasalahan secara individu maupun kelompok yang kadang-kadang memerlukan berbagai sumber
belajar, merupakan tantangan atau bahkan kesulitan tersendiri bagi
siswa. 3
proses pembelajaran memerlukan waktu yang lama sehingga terpaksa mengambil waktu mata pelajaran lain.
4 kurang sistematis apabila model pembelajaran ini diterapkan untuk
menyampaikan bahan baru. 5
model pembelajaran ini kurang tepat jika digunakan pada siswa yang kurang dewasa.
Manfaat yang diperoleh setelah menggunakan model pembelajaran Problem Solving antara lain: 1 mengembangkan sikap atau keterampilan
siswa untuk mampu memecahkan permasalahannya serta mengambil keputusan secara obyektif dan mandiri; 2 mengembangkan kemampuan
berpikir siswa. Proses berpikir terdiri dari serentetan keterampilan seperti mengumpulkan informasidata, membaca dan menafsirkan data, dan lain-
lain yang penerapannya membutuhkan latihan dan pembiasaan; 3 siswa benar-benar menghayati untuk berpikir dan mengembangkan minat dalam
berbagai kemungkinan; 4 membina pengembangan sikap penalaran lebih jauh dan cara berpikir obyektif, mandiri, kritis, dan analitis baik secara
individual maupun kelompok. Ischak, 2004: 9.7
Tabel 1 Langkah-langkah pembelajaran menggunakan model
pembelajaran Problem Solving
Tahap Pembelajaran
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Identifikasi Permasalahan
Memberi permasalahan pada siswa
Memahami permasalahan Membimbing siswa dalam
melakukan identifikasi permasalahan
Melakukan identifikasi terhadap masalah yang dihadapi
Penyajian Permasalahan
Membantu siswa untuk merumuskan dan memahami
masalah secara benar Merumuskan dan pengenalan
permasalahan Perencanaan
Pemecahan Membimbing siswa
melakukan perencanaan pemecahan masalah
Melakukan perencanaan pemecahan masalah
Menerapkan mengimplemen
tasikan perencanaan
Membimbing siswa menerapkan perencanaan yang
telah dibuat Menerapkan rencana
pemecahan masalah
Menilai perencanaan
Membimbing siswa dalam melakukan penilaian terhadap
perencanaan pemecahan masalah
Melakukan penilaian terhadap perencanaan pemecahan
masalah
Menilai hasil pemecahan
Membimbing siswa melakukan penilaian terhadap
hasil pemecahan masalah Melakukan penilaian terhadap
hasil pemecahan masalah
Wena, 2009:56 Agar siswa dapat berhasil dalam belajar menggunakan model
pembelajaran Problem Solving, siswa harus memiliki: 1 kemampuan mengingat konsep, aturan atau hukum yang telah dipelajari; 2 informasi
yang terorganisasi yang sesuai dengan masalah yang dihadapi; serta 3 kemampuan strategi kognitif, yaitu kemampuan yang berfungsi untuk
mengarahkan dan memonitor penggunaan konsep-konsep atau aturan. Winataputra, 2008:1.38
Untuk meningkatkan
kemampuan siswa
dalam belajar
menggunakan model pembelajaran Problem Solving, guru hendaknya mengajukan berbagai permasalahan yang menarik. Masalah yang menarik
bagi siswa adalah sesuatu yang baru. Dalam arti masalah tersebut belum pernah disampaikan kepada siswa. Disamping itu masalah yang diberikan
hendaknya berada dalam jangkauan siswa, yakni sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka miliki.
Agar siswa berhasil dalam belajar menggunakan model pembelajaran Problem Solving, guru hendaknya memberikan petunjuk
yang jelas kepada siswa. Petunjuk tersebut dapat berupa pertanyaan yang diajukan untuk mengingat kembali konsep, hukum atau aturan yang
relevan dengan masalah yang dihadapi. Petunjuk tersebut dapat juga berupa bimbingan dalam mengarahkan pemikiran siswa.
7. Media Pembelajaran