yaitu 1 siswa atau 4,16 yaitu rentang skor antara 0-54, dengan jumlah skor 54. Siswa yang memenuhi KKM sebanyak 20 siswa,
dengan pencapaian ketuntasan klasikal sebesar 83,33.
Diagram 6 Peningkatan Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Siswa Siklus I,
Siklus II dan Siklus III
Diagram 6 menunjukkan peningkatan ketuntasan klasikal hasil belajar pada siklus III mengalami peningkatan sebesar 12,5 dari
hasil belajar pada tahap siklus II. Dari 24 siswa masih terdapat 4 siswa yang belum mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang
ditetapkan yaitu 65.
d. Refleksi Siklus III
Berdasarkan hasil penelitian siklus III, diperoleh data berupa hasil observasi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar
siswa pada pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Problem Solving dengan menggunakan media gambar perlu dianalisis kembali
bersama kolaborator observer sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan perbaikan kualitas pembelajaran pada pembelajaran
berikutnya. Adapun refleksinya adalah sebagai berikut:
1 keterampilan guru dalam mengajar meningkat, dimana guru sudah
melakukan apersepsi dengan baik, yaitu pertanyaan-pertanyaan yang diberikan sudah mengena pada materi yang akan
disampaikan, pertanyaan yang diberikan juga menantang, sehingga siswa termotivasi untuk belajar, guru sudah luwes dalam
melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Solving dengan menggunakan media gambar, guru sudah
memberikan bimbingan secara penuh kepada tiap kelompok dengan bergantian dalam periode 10 menit sekali, guru memotivasi
siswa dan mengamati kegiatan siswa dengan baik dalam diskusi kelompok, guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa
yang belum jelas terhadap materi yang telah disampaikan, kemudian guru memberi penguatan dengan jelas, hal tersebut
sangat memudahkan siswa untuk membuat kesimpulan dan ringkasan, waktu selesainya pelajaran sudah sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan.
2 aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat, dimana siswa lebih
dapat dikondisikan pada saat awal pembelajaran, siswa duduk tenang dan perhatiannya terpusat ke guru. Siswa mau
memperhatikan penjelasan dari guru ketika mengerjakan tugas kelompok, sehingga dalam pengerjaan tugas kelompok tidak
didomonasi oleh siswa yang pintar saja, siswa mendapat tugas masing-masing dalam kelompok. Keaktifan siswa dalam
pembelajaran juga terlihat dari keaktifan siswa dalam bertanya. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan siswa sesuai dengan materi.
Pada setiap kesempatan yang diberikan oleh guru kepada siswa sudah dimanfaatkan siswa untuk mengemukakan pendapat. Guru
mengikutsertakan siswa untuk berpendapat, untuk menguji keberanian dan pengetahuan siswa. Sebagian besar siswa telah
berani mempresentasikan hasil diskusi kelompok. 3
ketuntasan klasikal hasil belajar siswa pada siklus III yang diperoleh adalah 83,33 yaitu 20 dari 24 siswa tuntas belajar dan
16,67 yaitu 4 dari 24 siswa tidak tuntas belajar. Dengan nilai terendah 54 dan nilai tertinggi 94. Adapun rerata kelas yaitu 80,5.
Hasil tersebut sudah memenuhi kriteria indikator keberhasilan yang direncanakan yaitu 75 siswa tuntas belajar dengan memenuhi
Kriteria Ketuntasan Minimal KKM 65. Berdasarkan hasil refleksi di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Problem Solving
dengan menggunakan
media gambar
sudah meningkatkan
keterampilan guru dalam mengajar, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS.
B. Pembahasan
1. Pemaknaan Temuan Penelitian
Pembahasan lebih banyak didasarkan pada hasil observasi keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar pada setiap siklusnya.
Kegiatan pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Problem
Solving dengan menggunakan media gambar. a.
Siklus I
Berdasarkan hasil pengamatan langsung pada saat proses pembelajaran, keterampilan guru siklus I dalam mengelola
pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Problem Solving dengan media gambar di kelas IV SDN Gunungpati 02 Kota
Semarang, dengan pencapaian persentase sebesar 68 dalam kategori baik berdasarkan Aqib, 2009:161. Ada 11 aspek keterampilan guru
yang diamati, antara lain: 1 keterampilan membuka pelajaran mendapat skor 2; 2 keterampilan menjelaskan mendapat skor 3; 3
keterampilan mengadakan variasi mendapat skor 3; 4 keterampilan memberi penguatan mendapat skor 2; 5 keterampilan mengelola
kelas mendapat skor 2; 6 keterampilan membimbing diskusi kelompok mendapat skor 3; 7 keterampilan bertanya mendapat skor