C. Kerangka Berfikir
Berdasarkan  kajian  teori  yang  telah  diuraikan,  pada  hakekatnya kegiatan  belajar  mengajar  merupakan  proses  komunikasi  antara  guru  dan
siswa.  Guru  harus  dapat  menciptakan  komunikasi  yang  memberikan kemudahan  bagi  siswa  agar  mampu  menerima  pengetahuan  yang  diberikan
oleh  guru.  Kenyataannya  komunikasi  dalam  proses  belajar  mengajar  tidak dapat  berlangsung  seperti  yang  diharapkan.  Guru  menggunakan  metode
pembelajaran yang monoton yaitu ceramah. Siswa hanya menerima informasi saja  tanpa  adanya  kegiatan  praktek,  sehingga  membuat  siswa  menjadi  cepat
bosan  dan  mengantuk.  Siswa  tidak  memiliki  kreatifitas,  tidak  mempunyai kesempatan  berpartisipasi  aktif  dalam  KBM  sehingga  prestasi  belajar  yang
dihasilkan rendah. Kondisi seperti ini memerlukan suatu perbaikan, salah satu diantaranya
yaitu dengan menerapkan model pembelajaran yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan  kualitas  Kegiatan  Belajar  Mengajar.  Mata  pelajaran  IPS,  yang
mengintegrasikan  konsep-konsep  esensial  dari  ilmu-ilmu  sosial  dan  sarat dengan konsep-konsep konotatif, maka perlu dicari model pembelajaran yang
dapat  mengaktifkan  siswa  dalam  pembelajaran  IPS.  Untuk  itu,  penggunaan model  pembelajaran  Problem  Solving  dengan  menggunakan  media  gambar
dirasakan  paling  tepat  untuk  meningkatkan  kualitas  pembelajaran  IPS  ini, dengan tujuan untuk: 1 meningkatkan daya penalaran siswa dalam mengikuti
proses  pembelajaran  karena  siswa  dituntut  untuk  bisa  memecahkan  masalah sendiri; 2 meningkatkan rasa percaya diri karena siswa dituntut untuk berani
mengemukakan  pendapatnya;  3  meningkatkan  rasa  senang  siswa  untuk mempelajari  IPS;  4  meningkatkan  keaktifan  siswa  dalam  mengikuti
pelajaran  karena  siswa  terlibat  langsung  dalam  pemecahan  masalah;  5 Meningkatkan  prestasi  belajar  siswa;  dan  6  meningkatkan  kualitas
pembelajaran IPS. Dari  pemikiran  inilah  maka  diharapkan  kualitas  pembelajaran  IPS
yang selama ini kurang  memenuhi  harapan dapat  ditingkatkan, dimana siswa dapat berpartisipasi aktif dalam Kegiatan Belajar Mengajar, sehingga suasana
kelas  menjadi  hidup.  Kemudian,  diharapkan  pada  akhir  pembelajaran  siswa dapat  mencapai  hasil  yang  lebih  baik  dengan  meningkatnya  kualitas
pembelajaran IPS.
Bagan alur kerangka berpikir dapat digambarkan sebagai berikut: KONDISI AWAL
Kualitas  Pembelajaran  IPS  belum  optimal dengan indikasi.
1. Keterampilan guru
a. Guru dalam mengajar masih monoton.
b. Guru  belum  memanfaatkan  media
dan  sumber  belajar  secara  efektif  dan efisien.
c. Guru  kurang  melibatkan  siswa  dalam
pembelajaran. 2.
Aktivitas siswa a.
Siswa kurang
antusias dalam
pembelajaran. b.
Siswa  kurang  berpartisipasi  aktif dalam diskusi.
c. Siswa  tidak  berani  mengeluarkan
pendapat. 3.
Hasil belajar siswa Masih  dibawah  KKM  yang  di  tetapkan
sekolah,  yaitu  65.  Dari  data  hasil  belajar, bahwa  50  yaitu  12  dari  24  siswa
mengalami  ketuntasan  belajar  dan    50 yaitu  12  dari  24  siswa  mengalami
ketidaktuntasan
belajar. Hal
ini ditunjukkan  dengan  rentan  nilai,  bahwa
nilai  terendah  40  dan  nilai  tertinggi  90, dengan rerata kelas 61,375.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM
SOLVING DENGAN MEDIA GAMBAR
Penggunaan model
pembelajaran Problem  Solving  dengan  media  gambar
dalam  pembelajaran  IPS  mempunyai beberapa  langkah-langkah-langkah  atau
tahapan-tahapan, antara lain: 1.
Siswa  bekerja  dalam  kelompok secara berkelompok.
2. Pemberian  masalah  dalam  bentuk
gambar  yang  sama  pada  setiap kelompok.
3. Identifikasi
masalah terhadap
masalah  yang  telah  diberikan  dalam bentuk gambar.
4. Merumuskan
dan memahami
masalah yang
diberikan dalam
bentuk gambar. 5.
Perencanaan pemecahan masalah. 6.
Menerapkan  perencanaan  yang  telah dibuat.
7. Membimbing
siswa dalam
melakukan penilaian
terhadap perencanaan pemecahan masalah.
8. Membimbing siswa untuk melakukan
penilaian  terhadap  hasil  pemecahan masalah.
PELAKSANAAN TINDAKAN
Menerapkan  model  pembelajaran  Problem Solving dengan media gambar.
KONDISI AKHIR
Kualitas  pembelajaran  IPS  meningkat ditandai
dengan Keterampilan
Guru, Aktivitas
Siswa, dan
Hasil Belajar
meningkat  dengan  perolehan  nilai  diatas KKM yaitu 65.
Pembelajaran berlangsung secara efektif, efisien dan lebih bermakna.
D. Hipotesis Tindakan