Diagram 3 Peningkatan Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Siswa Siklus I
dan Siklus II
Diagram 3 menunjukkan peningkatan ketuntasan klasikal hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 8,33
dari ketuntasan klasikal hasil belajar siklus I. Dari 24 siswa masih terdapat 7 siswa yang belum mencapai batas Kriteria Ketuntasan
Minimal KKM yang ditetapkan yaitu 65.
d. Refleksi Siklus II
Berdasarkan hasil penelitian siklus II, diperoleh data berupa hasil observasi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar
siswa pada pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Problem Solving dengan menggunakan media gambar perlu dianalisis kembali
bersama kolaborator sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki
pembelajaran siklus III.
Adapun refleksinya adalah sebagai berikut: 1
keterampilan guru dalam mengajar meningkat, dimana guru sudah melakukan apersepsi dengan baik, yaitu pertanyaan-pertanyaan
yang diberikan sudah mengena pada materi yang akan disampaikan. Dan juga, guru sudah memberikan bimbingan secara
penuh kepada tiap kelompok dengan bergantian dalam periode 10 menit sekali. Yang menjadi perhatian adalah, waktu selesainya
pelajaran bertambah 10 menit, jadi guru belum sempat untuk mengevaluasi hasil tes. Hal tersebut dikarenakan pembelajaran
yang menggunakan model pembelajaran Problem Solving ini membutuhkan waktu yang lama dari waktu yang telah ditentukan.
2 aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat, dimana siswa lebih
dapat dikondisikan pada saat awal pembelajaran, meskipun masih ada satu atau dua anak yang belum siap untuk menerima pelajaran.
Siswa mau memperhatikan penjelasan dari guru ketika mengerjakan tugas kelompok, sehingga dalam pengerjaan tugas
kelompok tidak didomonasi oleh siswa yang pintar saja, siswa mendapat tugas masing-masing dalam kelompok.
3 ketuntasan klasikal hasil belajar siswa pada siklus II yang diperoleh
adalah 70,83 yaitu 17 dari 24 siswa tuntas belajar dan 29,17 yaitu 7 dari 24 siswa tidak tuntas belajar. Dengan nilai terendah 54,
nilai tertinggi 90 dan rerata kelas yaitu 74,75. Hasil tersebut hampir memenuhi kriteria indikator keberhasilan yang direncanakan yaitu
75 siswa tuntas belajar dengan memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal KKM 65.
Berdasarkan hasil refleksi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Problem Solving
dengan menggunakan media gambar perlu diperbaiki untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berkelanjutan dengan
melanjutkan ke siklus III karena indikator keberhasilan pada hasil belajar belum terpenuhi secara menyeluruh. Oleh karena itu, hal-hal
yang perlu diperbaiki dan diadakan revisi untuk tahap pelaksanaan berikutnya adalah:
1 guru menegaskan kembali mengenai pelaksanaan pembelajaran
yang menggunakan model pembelajaran Problem Solving dengan menggunakan media gambar.
2 guru lebih memberikan motivasi dan penguatan agar siswa tidak
takut dan tidak canggung untuk mengeluarkan pendapat ataupun berperan aktif dalam pembelajaran.
3 guru lebih meratakan perhatian dan bimbingan baik secara individu
maupun kelompok. 4
guru harus lebih memperhatikan waktu pelajaran, karena dengan penambahan waktu tersebut maka mata pelajaran lain akan ikut
terganggu. 5
siswa diberi penjelasan kembali mengenai bagaimana cara membagi tugas dalam kelompok, agar pelaksanaan model
pembelajaran Problem Solving dengan media gambar dapat berjalan dengan lancar.
6 pembelajaran lebih dibuat semenarik mungkin dengan
menggunakan media yang lebih beragam, agar perhatian siswa lebih terpusat pada pembelajaran.
3. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus III