sendiri, karena siswa belum begitu terbiasa dan belum menguasainya. Meskipun demikian, di sisi lain siswa juga merasa
senang dan antusias terhadap model pembelajaran yang baru. Hasil tes tersebut merupakan perolehan dari soal postes
siklus I yang diberikan oleh guru dengan beberapa macam soal. Bagian I yaitu pilihan ganda dengan jumlah 10 soal, Bagian II
yaitu jawaban singkat dengan jumlah 10 soal, dan Bagian III yaitu jawaban uraian dengan jumlah 5 soal.
d. Refleksi Siklus I
Berdasarkan hasil penelitian siklus I, diperoleh data berupa hasil observasi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar
siswa pada pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Problem Solving dengan menggunakan media gambar perlu dianalisis kembali
bersama kolaborator observer sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki pembelajaran siklus II.
Adapun refleksinya adalah sebagai berikut: 1
guru masih terlalu singkat dalam melakukan apersepsi. 2
perhatian guru terhadap siswa dalam pembelajaran melalui model pembelajaran Problem Solving dengan menggunakan media
gambar perlu ditingkatkan, karena guru masih terpusat pada beberapa siswa dan guru belum memberikan motivasi secara
menyeluruh kepada siswa agar lebih giat belajar.
3 kemampuan guru dalam mengajukan pertanyaan perlu ditingkatkan
karena guru belum berusaha memancing siswa untuk mengajukan pertanyaan berdasarkan pertanyaan guru dan belum memberi
kesempatan kepada siswa lain untuk bertanya. 4
siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru sehingga dalam mengerjakan tugas kelompok masih banyak siswa yang bertanya.
5 siswa kurang bekerjasama dalam kelompok, sehingga siswa yang
pandai lebih mendominasi dalam menyelesaikan tugas. 6
keseriusan siswa dalam mengerjakan soal perlu ditingkatkan karena masih ada beberapa siswa yang mengerjakan soal
seenaknya sendiri tanpa memperhatikan petunjuk pengerjaan soal, serta ada beberapa siswa yang bercanda dengan teman.
7 kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat dan mau
menerima pendapat dari siswa lain perlu ditingkatkan, karena masih terdapat siswa yang hanya diam tanpa bertanya sama sekali.
8 beberapa kelompok tidak mampu menyelesaikan tugas sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. 9
ketuntasan klasikal hasil belajar siswa pada siklus I yang diperoleh adalah 62,5 yaitu 15 dari 24 siswa tuntas belajar dan 37,5 yaitu
9 dari 24 siswa tidak tuntas belajar. Dengan nilai terendah 45 dan nilai tertinggi 89. Adapun rerata kelas yaitu 69,375. Hasil tersebut
belum memenuhi kriteria indikator keberhasilan yang direncanakan
yaitu 75 siswa tuntas belajar dengan memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal KKM 65.
Berdasarkan hasil
refleksi tersebut,
dapat ditarik
kesimpulan bahwa pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Problem Solving dengan menggunakan media gambar perlu
diperbaiki dengan melanjutkan ke siklus II karena indikator keberhasilan belum terpenuhi secara menyeluruh. Oleh karena itu,
hal-hal yang perlu diperbaiki dan diadakan revisi untuk tahap pelaksanaan berikutnya adalah:
1 guru menegaskan kembali mengenai pelaksanaan pembelajaran
yang menggunakan model pembelajaran Problem Solving dengan menggunakan media gambar.
2 guru lebih memberikan motivasi dan penguatan agar siswa
tidak takut dan tidak canggung untuk mengeluarkan pendapat ataupun berperan aktif dalam pembelajaran.
3 guru lebih meratakan perhatian dan bimbingan baik secara
individu maupun kelompok. 4
guru harus lebih luwes ketika memancing siswa untuk mengajukan pertanyaan dan memberi kesempatan kepada siswa
untuk mengajukan pertanyaan. 5
siswa diberi penjelasan bagaimana cara membagi tugas dalam kelompok, sehingga tidak ada siswa yang mendominasi
maupun siswa yang tidak terlibat dalam kelompok.
6 pembelajaran dibuat semenarik mungkin dengan menggunakan
media yang beragam, sehingga siswa lebih tertarik untuk memperhatikan pelajaran.
2. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II