7 Guru memberikan post-test untuk dikerjakan secara individu. Mengadopsi
komponen Fact Test. 8
Guru menetapkan kelompok terbaik sampai kelompok yang kurang berhasil jika ada berdasarkan hasil koreksi. Mengadopsi komponen Team Score and
Team Recognition. 9
Guru memberikan tes formatif sesuai dengan kompetensi yang ditentukan.
2.1.5 Kartu Masalah
Kartu masalah merupakan media pembelajaran atau perlengkapan yang termasuk dalam media grafis atau visual. Ide-ide matematika dapat dipelajari
peserta didik melalui instruksi-instruksi, pertanyaan-pertanyaan, dan latihan yang ditulis pada kartu masalah. Melalui kartu masalah, peserta didik akan menyerap
konsep-konsep matematika dan menyelesaikan masalah-masalah Djamarah, 2006:142. Dengan demikian peserta didik akan mampu mengembangkan
keterampilan berpikir untuk menyelesaikan masalah. Menurut Hudojo 2005: 90-91 cara menyusun kartu masalah harus
memenuhi kriteria berikut. 1
Konsep matematikageneralisasi merupakan tujuan. 2
Materi harus diarahkan ke menemukan konsepgeneralisasi. 3
Materi harus menarik. 4
Petunjuk yang ditulis di kartu harus jelas. 5
Tampilan kartu harus menarik, mengutamakan bentuk, dan warna. Menurut Hudojo 2005:92 keunggulan penggunaan kartu masalah adalah
sebagai berikut.
1 Peserta didik akan gemar menyelesaikan masalah-masalah yang didasarkan
pada pengalamannya sendiri karena dituntut mengerjakan menurut kemampuannya.
2 Prinsip psikologi terpenuhi yaitu konsep generalisasi berjalan dari hal konkret
ke abstrak. 3
Peserta didik dapat menemukan konsep sehingga memungkinkan untuk mentransfer ke masalah lainnya yang relevan.
4 Meningkatkan aktivitas peserta didik karena memungkinkan saling
bekerjasama dalam arti pertukaran ide.
2.1.6 Model pembelajaran konvensional
Pendidikan yang berorientasi pada guru adalah pendidikan yang konvensional, yang hampir seluruh kegiatan pembelajaran dikendalikan oleh guru.
Keuntungan model pembelajaran konvensional adalah memudahkan untuk mengefisienkan akomodasi dan sumber-sumber peralatan dan mempermudah
penggunaan jadwal yang efektif. Dalam penelitian ini digunakan model pembelajaran konvensional.
Pembelajaran konvensional adalah cara penyampaian pelajaran dari seorang guru kepada peserta didik di dalam kelas dengan cara berbicara diawal
pelajaran, menerangkan materi dan contoh soal disertai tanya jawab. Peserta didik tidak hanya mendengar dan membuat catatan guru bersama peserta didik berlatih
menyelesaikan soal latihan dan peserta didik bertanya kalau belum mengerti. Guru dapat memeriksa pekerjaan peserta didik secara individual, menjelaskan lagi
kepada peserta didik secara individual atau klasikal. Peserta didik mengerjakan
latihan sendiri dapat bertanya temanya atau diminta guru untuk mengerjakan di papan tulis. Meskipun dalam hal terpusatnya kegiatan pembelajaran masih kepada
guru, tetapi dominasi guru sudah banyak berkurang.
2.1.7 Kemampuan Penalaran dan komunikasi