2.1.3 Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu implikasi dari teori Vygotsky. Pembelajaran kooperatif mencakup suatu kelompok kecil peserta didik
yang bekerja sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah masalah, menyelesaikan suatu tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan
bersama lainnya Suherman, 2003:260. Setiap peserta didik berusaha memberikan kontribusi pada upaya kelompoknya karena mereka memandang
imbalan yang diterima kelompoknya sama dengan penghargaan pada diri mereka. Pembelajaran kooperatif dapat membantu peserta didik berinteraksi satu
sama lain, menghasilkan ide-ide, dan membuat kesimpulan melalui diskusi, seperti yang dinyatakan oleh N. N. Pandey dan Kaushal Kishore 2003:53-54.
Cooperative learning can help students interact with each other, generate alternative ideas and make inferences
through discussion. Thus, it provides the ingredients for higher thought processes to occur and sets them to work on realistic
and adult-like tasks.
Model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkonstruksi konsep,
menyelesaikan persoalan, atau inkuiri Suyatno, 2009:51. Bukanlah pembelajaran kooperatif jika para peserta didik duduk bersama dalam kelompok-kelompok kecil
dan mempersilakan salah seorang diantaranya untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan kelompok. Pembelajaran kooperatif menekankan pada kehadiran teman
sebaya yang berinteraksi dengan sesamanya sebagai sebuah tim dalam menyelesaikan atau membahas masalah atau tugas. Ada beberapa hal yang perlu
dipenuhi dalam pembelajaran kooperatif agar lebih menjamin para peserta didik bekerja secara kooperatif, hal-hal tersebut meliputi:
1 Para peserta didik yang tergabung dalam suatu kelompok harus merasa bahwa
mereka adalah bagian dari suatu tim dan mempunyai tujuan bersama yang harus dicapai.
2 Para peserta didik yang tergabung dalam sebuah kelompok harus menyadari
bahwa masalah yang mereka hadapi adalah masalah kelompok dan bahwa berhasil atau tidaknya kelompok itu akan menjadi tanggung jawab bersama
oleh seluruh anggota kelompok itu. 3
Untuk mencapai hasil yang maksimum, para peserta didik yang tergabung dalam kelompok itu harus berbicara satu sama lain dalam mendiskusikan
masalah yang dihadapinya. Akhirnya para peserta didik yang tergabung dalam suatu kelompok harus menyadari bahwa setiap pekerjaan peserta didik
mempunyai akibat langsung pada keberhasilan kelompoknya. Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif
adalah kerja kelompok yang terorganisasi dan terkelola dimana peserta didik bekerja secara kooperatif dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran akademik, afektif, dan sosial. Muhfida 2010 mengungkapkan ciri-ciri pembelajaran kooperatif
meliputi: 1
untuk memuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara bekerja sama
2 kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan
tinggi, sedang dan rendah
3 jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang heterogen ras,
suku, budaya, dan jenis kelamin, maka diupayakan agar tiap kelompok terdapat keheterogenan tersebut.
4 penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada
perorangan.
2.1.4 TAI Team Assisted Individualization