Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan usaha yang dilakukan seseorang untuk mencapai tujuan dalam menghadapi tugas yang telah
diterima.
2.2 Teori Atribusi
Teori atribusi merupakan teori yang menjelaskan tentang perilaku seseorang. Apakah perilaku itu disebabkan oleh faktor internal atau faktor eksternal. Misalnya
karakter, sifat, sikap, ataukah disebabkan oleh keadaan eksternal misalnya tekanan situasi atau keadaan tertentu yang memaksa seseorang melakukan perbuatan tertentu
Luthans,2005. Teori
atribudi mempelajari
proses bagaimana
seseorang menintepretasikan
suatu peristiwa,
mempelajari bagaimana
sseorang mengintepretasikan alasan atau sebab perilakunya.
Menurut Luthans 2005, teori atribusi mengacu pada bagaimana orang menjelaskan penyebab perilaku orang lain atau dirinya sendiri. Atribusi adalah proses
kognitif dimana orang menarik kesimpulan mengenai faktor yang mempengaruhi atau masuk akal terhadap perilaku orang lain. Terdapat dua jenis umum atribusi yang ada
pada orang, yaitu atribusi disposisional, yang menganggap perilaku seseorang berasal dari faktor internal seperti ciri kepribadian, motivasi atau kemampuan, dan atribusi
situasional yang menghubungkan perilaku seseorang dengan faktor eksternal seperti peralatan atau pengaruh sosial dari orang lain. Fritz Heider juga menyatakan bahwa
kekuatan internal atribut personal seperti kemampuan, usaha dan kelelahan dan kekuatan internal atribut lingkungan seperti aturan etika dan cuaca itu bersama-
sama menentukan perilaku manusia. Orang akan berbeda perilakunya apabila mereka lebih merasakan atribut internalnya daripada atribut eksternalnya.
Menurut Kelly dalam Gibson 1994 penentuan atribusi penyebab apakah seseorang dipengaruhi oleh faktor internal atau eksternal dipengaruhi oleh tiga faktor,
yaitu : 1. Konsensus, adalah perilaku yang ditunjukkan jika semua orang
menghadapi situasi yang serupa merespon dengan cara yang sama, 2. Kekhususan, adalah perilaku yang ditunjukkan individu berlainan dalam
situasi yang berlainan. 3. Konsistensi, adalah perilaku yang sama dalam tindakan seseorang dari
waktu ke waktu. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa teori atribusi dapat
digunakan sebagai dasar untuk menentukan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi perilaku dan kinerja seseorang auditor. Faktor internal yang dapat
mempengaruhi kinerja auditor diantaranya adalah kecerdasan emosional, persepsi kode etik, dan motivasi, sedangkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja
auditor adalah tekanan waktu.
2.3 Kecerdasan Emosional