Tekanan waktu Motivasi Analisis Deskriptif Variabel

Dari tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa ada 3 atau 5.56 auditor yang memiliki persepsi kode etik yang rendah, akan tetapi ada 3 atau 5.56 auditor yang memiliki persepsi kode etik yang sedang.

4.2.2.3 Tekanan waktu

Kondisi tekanan waktu time pressure adalah suatu kondisi dimana auditor mendapatkan tekanan dari tempatnya bekerja untuk dapat menyelesaikan tugasnya sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan . Indikator dalam variabel ini diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Almaretta 2010 yaitu ketepatan waktu, pemenuhan target dengan waktu yang ditentukan, kelonggaran waktu, dan beban yang ditanggung dengan keterbatasan waktu. Tabel 4.7 Deskriptif Tekanan waktu Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation VAR00004 54 11.00 24.00 18.1667 3.42989 Valid N listwise 54 Sumber : Data Primer diolah, 2011 Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data rata-rata untuk variabel tekanan waktu X3 sebesar 18.166 dengan standar deviasi 3.42, sehingga jika dikonsultasikan dengan tabel kategori, hasil tersebut dalam kategori tinggi. Berikut kualifikasi jawaban variabel tekanan waktu. Tabel 4.8 Kualifikasi Variabel Tekanan Waktu No. Interval Frekuensi Persentase Kriteria 1 22-25 11 20.4 Sangat tinggi 2 18-21 16 29.62 Tinggi 3 14-17 17 31.48 Sedang 4 10-13 10 18.5 Rendah 5 6-9 Sangat rendah Jumlah 54 100 Sumber : Data Primer diolah 2011 Dari tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa terdapat 10 atau 18.5 auditor yang memeliki tekanan waktu yang rendah dalam melaksanakan proses audit, namun secara umum tekanan waktu yang dialami auditr dalam melaksanakan proses audit termasuk dalam kualifikasi tinggi.

4.2.2.4 Motivasi

Motivasi merupakan dorongan-dorongan individu untuk bertindak yang menyebabkan orang tersebut berperilaku dengan cara tertentu yang mengarah pada tujuan Hellriegel, 2001. Indikator dalam variabel ini menggunakan teori yang dikemukakan oleh Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keselamatan dan kenyamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Tabel 4.9 Deskriptif Motivasi Descriptive Statistic N Minimum Maximum Mean Std. Deviation VAR00003 54 18.00 47.00 35.5370 6.58389 Valid N listwise 54 Sumber : Data Primer diolah, 2011 Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data rata-rata untuk variabel tekanan waktu X3 sebesar 35.53 dengan standar deviasi 6.58, sehingga jika di konsultasikan dengan tabel kategori, hasil tersebut dalam kategori tinggi. Tabel 4.10 Kualifikasi Variabel Motivasi No. Interval Frekuensi Persentase Kriteria 1 43-50 9 16.67 Sangat tinggi 2 35-42 22 40.74 Tinggi 3 27-34 17 31.48 Sedang 4 19-26 6 11.11 Rendah 5 11-18 Sangat rendah Jumlah 54 100 Sumber : Data Primer diolah 2011 Dari tabel 4.10 diatas sebanyak 6 atau 11.11 auditor yang memiliki motivasi yang rendah, namun secara keseluruhan sebanyak 22 atau 40.74 auditor memiliki motivasi yang tinggi dalam melaksanakan proses audit.

4.2.2.5 Kinerja Auditor

Dokumen yang terkait

PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU, KEPATUHAN PADA KODE ETIK, DAN PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu, Kepatuhan Pada Kode Etik, Dan Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik (KAP) Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kanto

0 2 15

PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU, KEPATUHAN PADA KODE ETIK, DAN PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu, Kepatuhan Pada Kode Etik, Dan Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik (KAP) Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kanto

0 1 20

PERBEDAAN LEVEL HIERARKIS AUDITOR DALAM KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PERSEPSI TENTANG KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA.

0 1 9

PERSEPSI AUDITOR TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA DITINJAU DARI LEVEL HIERARKIS AUDITOR PERSEPSI AUDITOR TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA DITINJAU DARI LEVEL HIERARKIS AUDITOR DALAM KANTOR AKUNTAN PUBLIK (Survei Pada Kantor Akuntan

0 0 16

PENDAHULUAN PERSEPSI AUDITOR TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA DITINJAU DARI LEVEL HIERARKIS AUDITOR DALAM KANTOR AKUNTAN PUBLIK (Survei Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta).

0 0 8

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI KOTA PADANG.

0 1 6

KECERDASAN EMOSIONAL DAN KINERJA AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK.

0 0 12

(ABSTRAK)Pengaruh Kecerdasan Emosional, Persepsi Kode Etik, Tekanan Waktu, dan Motivasi terhadap Kinerja Auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Semarang.

0 0 1

Pengaruh Etika Profesi dan Kecerdasan Emosional Terhadap Opini Auditor Pada kantor Akuntan Publik Kota Palembang

0 1 16

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA AUDITOR (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Semarang) - Unika Repository

0 0 31