Uji Validitas Uji Reliabilitas

2. Jawaban yang sudah diperoleh kemudian dilihat skornya kemudian dimasukkan dalam daftar data tabulasi. Data yang tertabulasi inilah yang kemudian dihitung dengan uji statistik yang sesuai.

3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS16. Menurut Sugiyono 2000 kesimpulan penelitian berupa jawaban atas pemecahan masalah penelitian, dibuat berdasarkan hasil proses pengujian data yang meliputi pemilihan, pengumpulan dan analisis data. Oleh karena itu kesimpulan tergantung pada kualitas data yang dianalisis dan instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Ada dua konsep untuk mengukur kualitas data, yaitu :

3.4.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner dalam mengkur suatu konstruk, dan apakah dimensi-dimensi yang diukur secara sungguh-sungguh mampu menjadi item-item dalam pengukuran Ghozali,2005. Suatu instrument yang valid atau sahih berarti memiliki validitas yang tinggi, sebaliknya instrument yang kurang valid atau berarti memiliki validitas rendah Arikunto,2000. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 16. Untuk mengetahui validitas dapat dilihat di lampiran 7 pada tampilan pearson correlation pada kolom total konstruk masing-masing indikator. Pada variabel X1 menunjukan bahwa dari 21 pernyataan, terdapat 6 pernyataan yang dinyatakan tidak valid. Pada uji validitas variabel X2 dapat diketahui bahwa dari 14 pernyataan keseluruhannya dinyatakan valid. Pada uji validitas variabel X3 terdapat 5 pernyataan yang diujikan, dan keseluruhannya dinyatakan valid. Pada uji validitas variabel X4 dapat diketahui dari 10 pernyataan, seluruh pernyataan dinyatakan valid. Pada uji validitas variabel Y sebanyak 18 pernyataan yang diujikan dan keseluruhannya dinyatakan valid.

3.4.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menguji konsistensi kuesioner dalam mengukur suatu konstruk yang sama Sekaran, 2000 dan jika dilakukan pengukuran dari waktu ke waktu oleh orang lain. Uji coba terhadap pertanyaan tersebut dengan bantuan program SPSS 16. Cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner adalah dengan menggunakan Cronbach Alpha. Kriteria pengujian uji reliabilitas adalah jika alpha 0,60 konstruk variabel maka memiliki reliabilitas.Ghozali, 2005. Hasil pengujian reliabilitas masing- masing variabel dengan menggunakan SPSS sebagai berikut: Tabel 3.1. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach’s alpha Status Kecerdasan emosional x1 Persepsi kode etik x2 Tekanan waktu x3 Motivasi x4 Kinerja auditor y 0.950 0.956 0.919 0.953 0.962 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Sumber : Data primer diolah, 2011 Hasil pengujian reliabilitas terhadap variabel dengan cronbach’s alpha sebagaimana terlihat pada tabel 3.2 diatas menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha based on standarlized items variabel 0.60 sehingga dapat dikatakan bahwa semua instrument penelitian ini adalah reliabel dengan kategori baik.

3.5 Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU, KEPATUHAN PADA KODE ETIK, DAN PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu, Kepatuhan Pada Kode Etik, Dan Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik (KAP) Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kanto

0 2 15

PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU, KEPATUHAN PADA KODE ETIK, DAN PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu, Kepatuhan Pada Kode Etik, Dan Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik (KAP) Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kanto

0 1 20

PERBEDAAN LEVEL HIERARKIS AUDITOR DALAM KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PERSEPSI TENTANG KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA.

0 1 9

PERSEPSI AUDITOR TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA DITINJAU DARI LEVEL HIERARKIS AUDITOR PERSEPSI AUDITOR TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA DITINJAU DARI LEVEL HIERARKIS AUDITOR DALAM KANTOR AKUNTAN PUBLIK (Survei Pada Kantor Akuntan

0 0 16

PENDAHULUAN PERSEPSI AUDITOR TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA DITINJAU DARI LEVEL HIERARKIS AUDITOR DALAM KANTOR AKUNTAN PUBLIK (Survei Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta).

0 0 8

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI KOTA PADANG.

0 1 6

KECERDASAN EMOSIONAL DAN KINERJA AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK.

0 0 12

(ABSTRAK)Pengaruh Kecerdasan Emosional, Persepsi Kode Etik, Tekanan Waktu, dan Motivasi terhadap Kinerja Auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Semarang.

0 0 1

Pengaruh Etika Profesi dan Kecerdasan Emosional Terhadap Opini Auditor Pada kantor Akuntan Publik Kota Palembang

0 1 16

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA AUDITOR (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Semarang) - Unika Repository

0 0 31