Empati adalah merasakan yang dirasakan orang lain,mampu memahami prespektif orang lain, menumbuhkan hubungan saling percaya dan menyelaraskan
diri sendiri dengan berbagai macam orang. e. Keterampilan sosial
Keterampilan sosial berarti menangani emosi dengn baik ketika berhubungan dengan orang lain dengan cermat membaca situasi dan jaringan sosial, berinteraksi
dengan lancar, menggunakan ketrampilan-ketrampilan ini untuk mempengaruhi dan memimpin, bermusyawarah dan menyelesaikan perelisihan dan untuk bekerja sama
dan bekerja dalam tim. Menurut konsep diatas, kecerdasan emosional pada dasarnya merupakan
pengendalian penggunaan emosional pada diri sendiri. Bagaimana seseorang dapat mengelola emosi yang ada agar menjadi lebih bermanfaat, sehingga sesuatu yang
dikerjakan akan tetap terkendali.
2.4 Persepsi Kode Etik
2.4.1 Persepsi
Persepsi adalah proses dimana individu mengatur dan mengintepretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka
Robbins, 2002. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1999 persepsi adalah pandangan dari seseorang atau banyak orang akan hal atau peristiwa yang didapat
atau diterima. Sedangkan persepsi sendiri berasal dari bahasa latin perception yang artinya penerimaan, pengertian atau pengetahuan.
Agar individu dapat menyadari dan dapat membuat persepsi, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu adanya obyek yang dipersepsikan, alat indera atau
reseptor yaitu alat untuk menerima stimulus, dan adanya perhatian yang merupakan langkah pertama dalam mengadakan persepsi psikologis Walgito, Bimo, 1997.
Gibson 1997 menyebutkan bahwa kinerja seorang pegawai auditor, dipengaruhi oleh variabel individual dan variabel lingkungan. Secara garis besar,
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang auditor adalah: 1. Faktor berasal dari individu itu sendiri, yaitu ketrampilan dan kemampuan,
faktor psikologis yang meliputi motivasi, nilai-nilai, persepsi, sikap dan kepribadian.
2. Faktor diluar individu atau lingkungan atau faktor situasional yang meliputi struktur organisasi, kepemimpinan, system imbalan, karakteristik dan
desain pekerjaan.
In d iv id u al -
K em am p u an k etram p ilan
- L atar b elak an g
k elu arga -
K ep rib ad ian -
P ersep si -
S ik ap -
C iri-ciri -
K ap asitas b elajar -
U m u r -
R as -
Jen is k elam in -
L in gk u n gan k erja :
- D esain p ek erjaan
- S tru k tu r
o rg an isasi -
K eb ijak an d an atu ran
- K ep em im p in an
- P en gh argaan d an
san k si -
S u m b er d a ya L in gk u n gan n o n
k erja -
E k o n o m i -
K eliarga -
K esen an g an d an h o b i
-
P erilaku -
P em ecah an m asalah
- P ro ses b erfikir
- K o m u n ikasi
- O b servasi
- P ergerakan
- H asil
- P restasi jan gka
p anjan g d an jan gka p en d ek
- P en gem b an gan
p ribad i -
H u b u n gan d en gan p ih ak o ran g lain
Berikut adalah gambaran rerangka perilaku individu :
Sumber : Gibson, Ivancevich, and Donnely 1997 Organisasi Perilaku Struktur, Proses, edisi ke-8. Erlangga. Jakarta.
Gambar diatas memberikan gambaran atau suatu model yang sederhana tetapi cukup komprehensif dalam memaparkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
dan tindakan seorang pegawai auditor dan hubungannya dengan kinerja yang dihasilkan. Menurut Gibson 1997 ada dua variabel yang mempengaruhi perilaku
dan kinerja individu., yaitu variabel individual yang mencakup kemampuan dan ketrampilan, latar belakang keluarga. Faktor psikologis kepribadian, persepsi, sikap
dan nilai-nilai, faktor demografis pendidikan, umur, sukuras, jenis kelamin serta variabel lingkungan seperti desain pekerjaan, struktur organisasi, kebijakan dan
peraturan perusahaan, gaya kepemimpinan, system penghargaan dan sanksi, sumber daya atau pendukung lainnya.
Salah satu aspek dari psikologis individu yang perlu diperhatikan dalam hubungannya dengan kinerja adalah persepsi. Persepsi adalah proses dari seseorang
dalam memahami lingkungannya yang melibatkan pengorganisasian dan penafsuran sebagai rangsangan dalam suatu pengalaman psikologis Gibson,1997. Setiap orang
akan memberikan arti sendiri terhadap rangsangan yang diterimanya. Persepsi setiap individu akan berbeda walaupun melihat hal yang sama.
Sementara itu McShane dan Von Glinov dalam Widiarti 2007 membuat sebuah konseptual tetntang kinerja seseorang yang dikenal denan model MARS yang
merupakan Motivation, Ability, Role perception, dan Situasional factors. Keempat faktor tersebut secara konsisten dipengaruhi oleh karakteristik individual seperti nilai,
kepribadian, persepsi, emosional dan sikap, dan tekanan yang dipersepsikan. Keempat faktor yang melatarbelakangi kinerja seseorang harus hadir secara
bersama-sama untuk suatu tujuan. Kemampuan seseorang tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya persepsi yang jelas akan peranannya dalam situasional yang kondusif.
Persepsi merupakan suatu proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan mengintepretasikan masukan-masukan informasi dan pengalaman-pengalaman
yang ada dan kemudian menafsirkannya untuk menciptakan keseluruhan gambaran yang berarti atas apa yang dipersepsikannya.
Jadi dalam konteks penelitian ini persepsi dapat diartikan sebagai penerimaan atau pandangan auditor melalui proses yang didapat dari pengalaman dan
pembelajaran sehingga auditor mampu untuk memutuskan mengenai suatu hal yang dapat mempengaruhi kinerja yang dihasilkan.
2.4.2 Kode Etik Akuntan