62
sebagai rekaman pengamatan lapangan field note, yang selanjutnya dilakukan refleksi.
Hambatan yang paling menyolok terjadi di dalam melakukan pengamatan adalah observasi pada proses pengambilan keputusan yang
sifatnya individual. Kesulitan ini muncul karena pengamatan pengambilan keputusan individual hanya bisa bisa dilakukan secara efektif apabila
peneliti selaku instrumen selalu mengikuti secara terus menerus kegiatan atau aktivitas dari para informan. Hal ini tidak bisa dilakukan karena
berbagai keterbatasan yang ada, antar lain keterbatasan waktu, kesibukan para informan, dan prosedur lembaga yang tidak memungkinkan untuk
itu, meskipun sebenarnya peneliti sudah mengusahakannya dengan cara meminta ijin khusus kepada Direktur PIKA. Namun karena berbagai
faktor, maka pengamatan terhadap perilaku para informan dalam pengambilan keputuan tak bisa dilakukan. Yang bisa peneliti lakukan
adalah pengamatan beberapa rapat dan koordinasi diantara para staf.
3. Studi Dokumentasi
Data dalam penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh dari sumber manusia atau human resources melalui wawancara dan observasi. Namun
demikian ada pula sumber bukan manusia, di antaranya dokumen. Studi dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data
dari sumber-sumber bukan manusia. Penggunaan studi dokumentasi ini didasarkan pada lima alasan yaitu 1 sumber-sumber ini tersedia dan
murah terutama dari segi waktu; 2 dokumen dan rekaman merupakan
63
sumber informasi yang stabil, akurat dan dapat dianalisis kembali; 3 dokumen dan rekaman merupakan sumber informasi yang kaya, secara
kontekstual relevan dan mendasar dalam konteksnya; 4 sumber ini merupakan pernyataan legal yang dapat memenuhi akuntabilitas; dan 5
sumber ini bersifat nonreaktif, sehingga tidak sukar ditemukan dengan teknik ini.
Ada dua macam dokumen, yaitu dokumen resmi dan dokumen pribadi, namun sesuai dengan fokus penelitian dan konteks realitas, yang
akan banyak dimanfaatkan adalah dokumen resmi. Meskipun pada hakekatnya studi dokumen ”hanya” sebagai unsur penunjang,
namun studi dokumentasi dalam penelitian ini menjadi sangat penting, mengingat konteks umum pengambilan keputusan seperti yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah institusi yang menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000. Perlu dikemukakan di sini bahwa kunci penerapan
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 adalah penggunaan dokumen dalam arti khusus sebagai sandaran manajemen. Hal ini mengingat
bahwa analisis dan pengambilan kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah pemaknaan data dan informasi, dan makna hanya dapat diperoleh
dalam kaitan antara informasi dan konteksnya Nasution 1996:58; Danim 2002:209.
Sebagai sebuah metode pengumpulan data, studi dokumentasi sangat penting artinya dalam penelitian kualitatif. Metode ini disamping
dapat digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu melalui penafsiran atas
64
dokumen itu sendiri, namun dapat pula digunakan untuk memperkuat atau sebaliknya memperlemah data yang berasal dari wawancara dan
observasi. Namun demikian, kedalaman pada studi dokumentasi sangat tergantung pada berbagai hal, antara lain etika dan aturan lembaga.
F. Etika Penelitian