Komunikasi dalam Organisasi KAJIAN PUSTAKA

37 sadar melalui proses aksi komunikasi satu arah antara pengajar dan peserta didik, interaksi komunikasi dua arah, yaitu antara pengajar dan peserta didik, dan peserta didik dengan pengajar, dan transaksi komunikasi banyak arah, yaitu antara pengajar dan peserta didik, peserta didik dan pengajar, serta peserta didik dan peserta didik, sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku Sudjana 2000. Dengan demikian pendidikan dan pelatihan sebenarnya adalah salah bentuk pelayanan pendidikan atau pembelajaran kepada peserta didik dengan penekanan kepada peningkatan ketrampilan atau skill tertentu dan pembentukan sikap kerja yang sesuai dengan standar industri tanpa meninggalkan prinsip-prinsip pendidikan atau pembelajaran pada umumnya.

F. Komunikasi dalam Organisasi

Manusia adalah makhluk sosial, karena di dalam pemenuhan kebutuhannya manusia tidak bisa lepas dari orang lain. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia pasti dan harus berhubungan dengan orang lain, baik interaksi secara langsung maupun tidak langsung, termasuk di dalamnya kebutuhan untuk berinteraksi itu sendiri. Salah satu wujud dari status manusia sebagai makhluk sosial adalah terbentuknya organisasi. Organisasi adalah hubungan yang terpolakan di antara orang-orang yang berurusan dengan aktivitas-aktivitas ketergantungan yang diarahkan pada satu tujuan tertentu Wexley dan Yuki 2003:13. Dengan demikian inti dari organisasi adalah sekumpulan orang dengan aktivitas tertentu dan berinteraksi satu dengan lainnya. Hubungan antar individu yang terpolakan dalam bentuk 38 saling ketergantungan dalam suatu struktur tertentu membutuhkan media interaksi yang disebut komunikasi. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan berita atau informasi dari seseorang ke orang lain Thoha 2004:167. Komunikasi amat penting peranannya dalam kehidupan organisasi. Sebagaimana dikemukanan oleh Katz dan Kahn, komunikasi adalah suatu proses sosial yang mempunyai relevansi terluas di dalam mengfungsikan setiap kelompok, organisasi, atau masyarakat Thoha 2004:184. Senada dengan hal tersebut, Suardi 2003:106 menyatakan bahwa komunikasi merupakan unsur terpenting dalam organisasi. Komunikasi adalah kunci dalam interaksi antar pihak atau antar individu di dalam organisasi, baik dalam proses pengambilan keputusan, pelaksanaan keputusan, sampai dengan evaluasi atas keputusan tersebut. Studi-studi tentang perilaku manajerial menunjukkan bahwa bagian terbesar waktu manajer dalam kerja digunakan untuk komunikasi dengan orang lain Burns 1954 dan Kelly 1964 dalam Wexley dan Yuki 2003. Terry 2003:144 menyebutkan, bahwa dua pertiga waktu manajer dipakai untuk berkomunikasi. Untuk membedakan komunikasi organisasi dengan komunikasi di luar organisasi adalah struktur hirarki yang merupakan karakteristik dari dari setiap organsisasi. Organisasi merupakan struktur koordinasi yang terencana yang formal, melibatkan dua orang atau lebih, dalam rangka mencapai tujuan bersama Robbins 2002. Suatu struktur organisasi cenderung untuk 39 mempengaruhi proses komunikasi, dengan demikian komunikasi antara bawahan dan atasan sangat berbeda dengan komunikasi di antara sesamanya Thoha 2004:187. Di dalam organisasi dikenal dengan struktur formal dan struktur informal, maka dalam organisasipun dikenal dengan komunikasi formal dan informal. Komunikasi organisasi formal mengikuti jalur hubungan formal yang tergambar di dalam susunan atau struktur organisasi, adapun komunikasi organisasi informal arus informasinya sesuai dengan kepentingan dan kehendak masing-masing pribadi yang ada dalam organisasi tersebut. Proses hubungan komunikasi informal tidak mengikuti jalur struktural formal organisasi. Struktur formal adalah karakteristik komunikasi dalam organisasi, dengan demikian membicarakan komunikasi organisasi berarti secara implisit membicarakan proses komunikasi dalam tatanan struktur formal tersebut, baik dalam dimensi vertikal, dimensi horisontal, dan dimensi luar organisasi. Meskipun demikian, karena organisasi adalah kumpulan orang sebagai makhluk sosial maka komunikasi antar pribadi yang bersifat informal tak bisa dipisahkan dari kehidupan berorganisasi, bahkan bisa jadi sangat mempengaruhi eksistensi organisasi tersebut. Thoha 2004:172 menyatakan, bahwa tiga unsur pokok dalam komunikasi di dalam organisasi adalah informasi, proses komunikasi organisasi, dan komunikasi antar pribadi. Terry 2003:146 menyebutkan bahwa komunikasi mengandung arti yang lebih luas dari sekedar mengatakan dan menuliskan sesuatu. Di 40 dalamnya juga tercakup suatu pengertian. Komunikasi juga dilakukan berdasarkan pengaruh perilaku. Berita atau informasi berasal dari luar atau eksternal, tetapi pengertiannya tidak demikian. Persepsi seseorang, persepsi orang terhadap orang lain, dan persepsi terhadap dirinya sendiri berpengaruh terhadap interpretasi berita dan sikap yang diambilnya. Dengan demikian komunikasi berpengaruh dan dipengaruhi oleh perilaku individu di dalam organisasi tersebut. Herbert dan Simon yang meninjau komunikasi dari keputusan yang diambil dalam organisasi menyatakan bahwa ”setiap pertanyaan yang harus dipertanyakan dalam setiap proses administrasi ialah bagaimanakah suatu keputusan itu dapat mempengaruhi setiap orang, jawabnya, tanpa komunikasi keputusan itu tidak dapat mempengaruhi mereka” Thoha 2004:186. Hal ini mengandung pengertian pokok, bahwa pengambilan keputusan dan komunikasi sebenarnya adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan dalam kehidupan berorganisasi. Keputusan organisasional tidak akan bermakna apa- apa apabila tidak dikomunikasikan secara efektif. Selain itu proses pengambilan keputusanpun membutuhkan komunikasi, terutama untuk pengambilan keputusan yang dilakukan secara bersama-sama atau berkelompok, baik dalam bentuk rapat ataupun bentuk-bentuk koordinasi lainnya. 41

BAB III METODE PENELITIAN