72
representatif yang dianggap sumber informasi dari yang sudah diwawancarai dapat dianggap memadai untuk mewakili sumber informasi
saat dilakukannya wawancara.
2. Keteralihan
Keteralihan atau transferabilitas transferability adalah berkaitan dengan seberapa jauh hasil peneltian kualitatif ini dapat digunakan dan
diaplikasikan dalam situasi-situasi lain. Istilah ini dipakai karena di dalam penelitian kualitatif tidak dikenal adanya generalisasi. Keteralihan atau
transferabilitas dalam penelitian kualitatif dapat dicapai dengan cara “uraian rinci”. Untuk kepentingan ini peneliti berusaha melaporkan hasil
penelitiannya secara rinci. Uraian laporan diusahakan dapat mengungkap secara khusus segala sesuatu yang diperlukan oleh pembaca, agar para
pembaca dapat memahami temuan-temuan yang diperoleh. Penemuan itu sendiri bukan bagian dari uraian rinci melainkan penafsirannya yang
diuraikan secara rinci dengan penuh tanggung jawab berdasarkan kejadian-kejadian nyata.
3. Kebergantungan
Kebergantungan atau dependabilitas dilakukan untuk menanggulangi kesalahan-kesalahan dalam konseptualisasi rencana
penelitian, pengumpulan data, interpretasi temuan dan pelaporan hasil penelitian. Hal itu dilakukan dengan suatu cara yang disebut audit trail,
untuk itu diperlukan dependent auditor dan sebagai dependent auditor dalam penelitian ini adalah para pembimbing Nasution 1996:119-120.
73
4. Kepastian
Kepastian atau konfirmabilitas confirmabilty diperlukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh objektif atau tidak. Kriterium ini
berasal dari konsep objektivitas dalam penelitian nonkualitatif Moleong 2002:174 Di dalam penelitian kualitatif, objektif atau tidaknya data
bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat dan temuan seseorang. Jika telah disepakati oleh beberapa atau
banyak orang dapat dikatakan objektif, namun penekanannya tetap pada datanya. Untuk menentukan kepastian data dalam penelitian ini dilakukan
dengan cara mengkonfirmasikan data dengan para informan atau para ahli. Kegiatan ini dilakukan bersama-sama dengan pengauditan ketergantungan
atau dependabilitas Moleong 2002:174; Nasution 1996:119-120. Perbedaannya jika pengauditan dependabilitas ditujukan pada penilaian
proses yang dilalui selama penelitian, maka pengauditan konfirmabilitas ditujukan untuk menjamin keterkaitan antara data, informasi dan
interpretasi yang dituangkan dalam laporan serta didukung oleh bahan- bahan yang tersedia.
Salah satu cara yang peneliti lakukan untuk mengetahui derajad kepastian dari data adalah dengan memberikan transkrip hasil wawancara
kepada informan untuk dimintakan konfirmasi, apakah pernyataan- pernyataan yang ada di dalam transkrip tersebut sesuai dengan apa yang
dikehendaki, dipikirkan, dan diucapkan oleh informan saat melakukan wawancara. Namun langkah ini harus dilakukan secara hati- hati, sebab
74
sangat mungkin informan akan mengoreksi redaksi yang ada di dalam transkrip karena sebab-sebab tertentu, padahal sebenarnya redaksi tersebut
sudah sesuai dengan kenyataan yang ada. Oleh sebab itu menurut hemat peneliti metode ini tidak boleh lepas dari metode lainnya khususnya
metode triangulasi sumber data.
75
BAB IV PAPARAN DATA
Paparan data yang disajikan dalam bab ini adalah uraian data yang diperoleh melalui pengamatan, hasil wawancara, dan deskripsi informasi lainnya
yang berasal dari dokumen, foto, dan rekaman audio. Uraian data ini menggambarkan keadaan alamiah penelitian di PIKA Semarang.
Seperti dirumuskan pada Bab I, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan model pengambilan keputusan dan mendeskripsikan teknik
pengambilan keputusan dalam pengelolaan pendidikan dan pelatihan di PIKA Semarang. Dalam temuan di lapangan, peneliti mendapatkan gambaran yang lebih
luas dalam aspek-aspek pengambilan keputusan kaitannya dengan penyelenggaraan kegiatan organisasi, dan hal ini sesuai dengan karakteristik dari
penelitian kualitatif yang memungkinkan untuk menemukan hal-hal lain di luar tujuan semula, meskipun fokus penggalian atau eksplorasi tetap diarahkan sesuai
dengan tujuan penelitian semula. Untuk menggambarkan hasil penelitian, data disajikan atau dipaparkan
menjadi beberapa bagian, yaitu: 1 level dalam struktur organisasi PIKA; 2 jenis-jenis rapat di PIKA; 3 model pengambilan keputusan; 4 teknik
pengambilan keputusan; 5 komunikasi dalam pengambilan keputusan; dan 6 pengaruh penerapan Sistem Manajemen Mutu SMM ISO 9001:2000 terhadap
pengambilan keputusan.