Investasi Modal Manusia Tinjauan Teori .1 Konsep Modal Manusia

12 ekonomi. Pengaruh dari cara-cara investasi tersebut berbeda dalam hal pendapatan dan konsumsi, banyaknya sumberdaya yang diinvestasikan, serta tingkat pengembalian investasi. Namun semua cara investasi tersebut meningkatkan kemampuan manusia baik secara fisik maupun mental sehingga meningkatkan prospek pendapatan riil. Investasi modal manusia yang dikemukakan Becker dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu pendidikan dan kesehatan. Organisation for Economic Co-operation and Development 2011 dalam laporannya menyatakan bahwa dengan melakukan investasi modal manusia di bidang pendidikan maka secara tidak langsung juga akan berpengaruh pada tingkat kesehatan. Pandangan tersebut didasari oleh bukti-bukti dan penelitian-penelitian yang menunjukkan bahwa orang yang lebih berpendidikan cenderung akan lebih sehat. Salah satu penyebabnya adalah orang yang berpendidikan mampu memahami dan memproses lebih banyak informasi tentang kesehatan dibandingkan dengan orang yang kurang berpendidikan. Todaro dan Smith 2006 menyatakan bahwa dampak investasi dalam modal manusia di negara-negara berkembang sangat besar. Gambar 3 memperlihatkan suatu representasi skematis dari trade-off yang terkandung dalam keputusan untuk melanjutkan sekolah. Skema ini mengasumsikan bahwa seseorang bekerja dari saat ia lulus sekolah hingga ia tidak mampu bekerja lagi atau meninggal. Dua profil golongan pencari nafkah disajikan di sini, yaitu orang-orang yang lulus pendidikan dasar namun tidak melanjutkan ke pendidikan tingkat atas, dan orang- orang yang lulus pendidikan tingkat atas atau pendidikan sekunder namun tidak melanjutkan ke pendidikan tinggi. Lulusan sekolah dasar diasumsikan mulai bekerja pada usia 13 tahun, dan lulusan sekolah tingkat atas diasumsikan mulai bekerja pada usia 17 tahun. Bagi seseorang di negara berkembang yang memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat atas akan mengorbankan 4 tahun pendapatan yang tidak akan diperolehnya karena bersekolah. Hal ini adalah biaya tidak langsung, seperti yang dilihatkan dalam gambar. Di samping itu, juga terdapat biaya langsung seperti biaya sekolah, seragam sekolah, buku-buku, dan pengeluaran lain yang tidak akan dikeluarkan jika anak tersebut tidak melanjutkan sekolah begitu lulus 13 dari sekolah dasar. Selama sisa hidupnya, dia akan memperoleh penghasilan lebih besar setiap tahunnya daripada jika ia bekerja dengan berbekal ijazah SD saja. Perbedaan ini disebut “Manfaat” dalam Gambar 3. Sumber: Todaro dan Smith 2006. Gambar 3 Trade-off keuangan dalam pengambilan keputusan untuk melanjutkan sekolah.

2.1.3 Teori Pertumbuhan Ekonomi Harrod-Domar

Model pertumbuhan Harrod dan Domar atau lebih dikenal dengan model pertumbuhan Harrod-Domar merupakan model pertumbuhan Keynesian yang secara luas telah banyak diaplikasikan pada negara-negara sedang berkembang. Domar mengkonstruksi teorinya dengan menekankan peran ganda investasi dalam proses pertumbuhan ekonomi. Investasi memengaruhi permintaan agregat melalui proses investment multiplier dan dalam jangka panjang merupakan proses akumulasi modal yang akan menambah stok kapital dan meningkatkan kapasitas produksi sehingga investasi juga memengaruhi penawaran agregat. Domar hendak menjawab tingkat investasi yang diperlukan agar peningkatan permintaan agregat setara dengan kapasitas produksi sehingga pemanfaatan kapasitas penuh dapat dipertahankan Jhingan 2007. Manfaat Lulusan Sekolah Atas Lulusan Sekolah Dasar Pendapatan Biaya Tidak Langsung 13 Biaya Langsung Umur 17 66 Biaya Langsung 14 Menurut Todaro dan Smith 2006, setiap perekonomian pada dasarnya harus mencadangkan atau menabung sebagian tertentu dari pendapatan nasionalnya untuk menambah atau menggantikan barang-barang modal yang telah susut atau rusak. Tetapi untuk memacu pertumbuhan ekonomi, dibutuhkan investasi baru yang merupakan tambahan neto terhadap cadangan atau stok modal capital stock. Jika diasumsikan bahwa ada hubungan ekonomi langsung antara besarnya stok modal, atau K, dengan GDP total, atau Y, maka artinya setiap tambahan neto terhadap stok modal dalam bentuk investasi baru akan menghasilkan kenaikan arus output nasional atau GDP. Jika hubungan tersebut, yang dalam ilmu ekonomi dikenal sebagai rasio modal-output capital-output ratio, ditetapkan sebagai k, dan rasio tabungan nasional national saving ratio, yang ditetapkan sebagai s, merupakan persentase atau bagian tetap dari output nasional yang selalu ditabung, serta jumlah investasi baru ditentukan oleh jumlah tabungan total S, maka secara sederhana, kaitan pertumbuhan ekonomi, tabungan, dan investasi dalam versi model Harrod- Domar dapat dinyatakan sebagai berikut: i Tabungan S adalah bagian dalam jumlah tertentu, atau s, dari pendapatan nasional Y. Hubungan tersebut dapat dituliskan dalam bentuk persamaan yang sederhana : S = sY 2.1 ii Investasi I didefinisikan sebagai perubahan dari stok modal K yang dapat diwakili oleh ∆K, sehingga persamaan sederhana yang kedua dapat dituliskan sebagai berikut: I = ∆K 2.2 Akan tetapi, karena jumlah stok modal, K, mempunyai hubungan langsung dengan jumlah pendapatan nasional atau output, Y, seperti yang ditunjukkan oleh rasio modal-output, k, yaitu: KY = k atau ∆K∆Y = k atau, akhirnya ∆K = k∆Y 2.3