31
transformasi  suatu  produk  terhadap  produk  lain.  MRS  menunjukkan  tingkat kesediaan  konsumen  dalam  mempertukarkan  suatu  komoditas  dengan  komoditas
lainnya.  Keseimbangan  terjadi  jika  transformasi  produksi  sesuai  dengan  tingkat substitusi konsumsi atau MRPT = MRS.
Sumber: Nicholson, 2002. Gambar 8  Keseimbangan sektor produksi dan konsumsi.
Pengertian  ekonomi  dari  keseimbangan  simultan  ini  adalah  bahwa kombinasi  output  X
1
dan  X
2
harus  optimal  baik  dari  sudut  produsen  maupun konsumen.  Keseimbangan  ini  diilustrasikan  pada  Gambar  8.  Keseimbangan
simultan  harus  terpenuhi  dengan  adanya  keseimbangan  alokasi  pada  sektor produksi  dan  konsumsi.  Keseimbangan  ini  tercipta  melalui  mekanisme  harga,
sehingga akan tercapai efisiensi dalam perekonomian.
2.2  Penelitian Terdahulu
Pentingnya  pendidikan  dalam  hubungannya  dengan  modal  manusia  telah banyak  menjadi  bahan  penelitian  untuk  menjelaskan  pertumbuhan  dan
pembangunan  ekonomi.  Jung  dan  Thorbecke  2003,  melakukan  penelitian mengenai  pengaruh  kebijakan  pengeluaran  pemerintah  di  bidang  pendidikan
terhadap modal manusia, pertumbuhan, dan kemiskinan di Tanzania dan Zambia. Dengan  menggunakan  model  CGE  yang  berfokus  pada  pendidikan,  mereka
menyimpulkan bahwa peningkatan pengeluaran pemerintah di bidang pendidikan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan.
32
Fu  et  al.  2007  dengan  menggabungkan  model  Lucas  dan  Model  Input- Output  meneliti  kontribusi  modal  manusia  terhadap  pertumbuhan  ekonomi  Cina.
Penelitian  tersebut  dilakukan  dalam  dua  tahap:  pertama  dengan  menggunakan analisis  regresi  data  panel,  output  per  sektor  diregresikan  terhadap  tenaga  kerja,
modal  fisik,  dan modal  manusia.  Tahap kedua  meneliti  pengaruh  tidak langsung pertumbuhan  yang  didapatkan  dari  masing-masing  variabel  eksogen  pada  tahap
pertama  terhadap  masing-masing  sektor  perekonomian  menggunakan  model input-output.  Hasil  dari  penelitian  ini  adalah  peningkatan  modal  manusia  secara
khusus akan meningkatkan output di sektor industri. Bloom  et  al.  2004,  melakukan  penelitian  dengan  menggunakan  analisis
regresi data panel mengenai pengaruh kesehatan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hasil  dari  penelitian  tersebut  adalah  kesehatan  memiliki  pengaruh  yang  positif
dan  signifikan  secara  statistik  terhadap  pertumbuhan  ekonomi.  Bloom  et  al. 2004  menyatakan  kenaikan  1  tahun  angka  harapan  hidup  akan  meningkatkan
output sebesar 4 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan pengeluaran di  bidang  kesehatan  berpengaruh  secara  langsung  terhadap  produktivitas  tenaga
kerja, dengan kata lain mendukung pendapat bahwa investasi di bidang kesehatan merupakan suatu bentuk dari modal manusia.
Pengaruh  secara  langsung  dan  tidak  langsung  kebijakan  pemerintah  di bidang  kesehatan  dan  hubungannya  dengan  pertumbuhan  ekonomi  di  Nigeria
dilakukan  oleh  Odior  2011.  Penelitian  tersebut  bertujuan  untuk  melakukan simulasi apakah pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan akan meningkatkan
kinerja  perekonomian  Nigeria  pada  jangka  panjang.  Metodologi  yang  digunakan adalah CGE dengan menggunakan data  social accounting matrix SAM Nigeria
tahun  2004.  Hasil  dari  penelitian  tersebut  adalah  realokasi  pengeluaran pemerintah  di  sektor  kesehatan  signifikan  dalam  menjelaskan  pertumbuhan
ekonomi di Nigeria. Oleh karena itu, Odior menyarankan bahwa untuk mencapai pertumbuhan  ekonomi  yang  berkelanjutan,  investasi  pada  pelayanan  kesehatan
harus mendapatkan perhatian yang lebih besar dari pemerintah Nigeria. Penelitian  tentang  investasi  modal  manusia  di  Indonesia  dilakukan  oleh
Sitepu  et  al.  2009 yang  berjudul  “Dampak  Investasi  Sumber  Daya  Manusia
terhadap Distribusi Pendapatan dan Ke miskinan di Indonesia”. Penelitian tersebut