Teori Pertumbuhan Baru: Pertumbuhan Endogen
20
pertumbuhan tradisional. Bahkan, menurut teori tradisional, tidak terdapat karakteristik intrinsik dari perekonomian yang dapat menyebabkannya tumbuh
dalam jangka panjang. Sebaliknya, literatur tersebut malah membahas proses dinamis yang membuat rasio modal-tenaga kerja mendekati tingkat keseimbangan
jangka panjang. Jika tidak ada “guncangan” eksternal atau perubahan teknologi, yang tidak
dijelaskan dalam model neoklasik, semua perekonomian akan menuju kepada pertumbuhan nol. Oleh karena itu, peningkatan GNP per kapita dianggap
merupakan fenomena sementara saja, yang bersumber dari perubahan teknologi atau proses penyeimbangan jangka pendek selama perekonomian mendekati
keseimbangan jangka panjangnya. Tidak mengherankan, teori ini gagal memberikan penjelasan yang memuaskan atas terjadinya pertumbuhan ekonomi
yang berlangsung dengan kecepatan yang luar biasa konsisten di seluruh dunia. Setiap peningkatan GNP yang bukan berasal dari penyesuaian jangka
pendek dalam cadangan tenaga kerja maupun modal, dianggap bersumber dari kategori ketiga, yaitu yang biasa disebut sebagai residu Solow Solow residual.
Residu ini, tidak seperti namanya, bertanggung jawab atas sekitar 50 persen pertumbuhan yang terjadi di banyak negara industri. Dengan kata lain, teori
neoklasik menyebutkan bahwa sebagian besar sumber pertumbuhan ekonomi merupakan faktor eksogen atau proses yang sama sekali independen dari
kemajuan teknologi. Meskipun hal ini mungkin terjadi, pendekatan ini paling tidak mempunyai
dua kelemahan. Pertama, dengan menggunakan kerangka neoklasik, adalah tidak mungkin untuk menganalisis penentu kemajuan teknologi karena kemajuan
tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan keputusan yang dibuat oleh berbagai lembaga ekonomi. Dan kedua, teori tersebut gagal menjelaskan besarnya
perbedaan residu yang terdapat di antara negara yang mempunyai teknologi yang serupa. Dengan kata lain, keyakinan yang besar ditempatkan pada proses eksternal
yang kurang dipahami, dan kurang didukung oleh teori maupun bukti empiris. Menurut teori neoklasik, rasio modal-tenaga kerja yang rendah pada
negara-negara berkembang menjanjikan tingkat pengembalian investasi yang luar biasa tinggi, bahkan setelah menerapkan liberalisasi dalam perdagangan dan pasar
21
domestik, banyak negara berkembang yang tidak tumbuh atau hanya tumbuh sedikit dan gagal menarik investasi asing, atau gagal mencegah larinya modal
domestik ke luar negeri. Perilaku aliran modal negara-negara berkembang yang aneh dari negara miskin ke negara kaya turut memicu munculnya konsep
pertumbuhan endogen endogenous growth yang lebih sederhana kita kenal dengan teori pertumbuhan baru new growth theory.
Teori pertumbuhan baru tersebut memberikan kerangka teoritis untuk menganalisis pertumbuhan endogen, yaitu pertumbuhan GNP yang persisten,
yang ditentukan oleh sistem yang mengatur proses produksi dan bukan oleh kekuatan-kekuatan di luar sistem. Berlawanan dengan teori neoklasik tradisional,
model-model ini menganggap bahwa pertumbuhan GNP merupakan konsekuensi alamiah dari keseimbangan jangka panjang. Motivasi utama dari teori pertumbuhan
baru ini adalah untuk menjelaskan perbedaan tingkat pertumbuhan antarnegara maupun faktor-faktor yang memberi proporsi lebih besar dalam pertumbuhan
yang diobservasi. Teori pertumbuhan endogen berusaha untuk menjelaskan faktor-faktor yang menentukan tingkat pertumbuhan GNP yang tidak dijelaskan
dan dianggap sebagai variabel eksogen dalam perhitungan teori pertumbuhan neoklasik Solow Solow residual.
Salah satu model pertumbuhan endogen adalah model pertumbuhan endogen Romer yang merupakan pengembangan dari model Solow. Dalam
bentuk fungsi produksi Cobb-Douglas dapat diketahui bahwa output merupakan fungsi dari kapital K, stok human capital H, dan jumlah tenaga kerja L.
Fungsi produksi tersebut dapat dituliskan sebagai berikut Romer 1990a: =
1 − −
2.9 Dimana
α 0, β 0 dan α + β 1. H adalah stok human capital, L merupakan jumlah pekerja, sehingga keahlian tenaga kerja disediakan dari 1 unit L dan
beberapa jumlah H. Persamaan di atas mengimplikasikan bahwa constant return to scale terhadap K, H dan L secara bersama-sama. Dengan membuat asumsi
tentang dinamika K dan L, maka: =
2.10 dan
= 2.11
22
Dimana s
K
adalah fraksi dari output dari physical capital accumulation, untuk penyederhanaan diasumsikan tidak ada depresiasi. Selanjutnya model Solow
diasumsikan konstan dan kemajuan teknologi eksogen, maka: =
2.12 Dan persamaan yang terakhir untuk penyederhanaan, human capital accumulation
di modelkan dengan cara yang sama dengan physical capital accumulation, sebagai berikut:
= 2.13
Dimana s
H
adalah fraksi modal manusia dari human capital accumulation. Model ini dapat digeneralisasi dalam beberapa cara tanpa mempengaruhi maknanya.
Fungsi Cobb-Douglas dapat digantikan dengan fungsi produksi umum sebagai berikut:
Y = FK, H, AL 2.14
Persamaan diatas menyatakan bahwa output suatu perekonomian merupakan fungsi dari kapital, human capital, produktivitas tenaga kerja.