Dampak Investasi Modal Manusia terhadap Output Domestik dan Tingkat Harga Sektoral
                                                                                80
Tabel 11 Dampak investasi modal manusia terhadap output domestik dan tingkat harga sektoral
Sektor Output
Harga Sim 1
Sim 2 Sim 1
Sim 2 1
2 3
4 5
1.   Padi 2.   Palawija
3.   Sayur-sayuran dan buah-buahan 4.   Kebun
5.   Tanaman lainnya 6.   Peternakan
7.   Kehutanan 8.   Perikanan
9.   Penggalian dan pertambangan 10. Industri makanan, minuman, dan
rokok 11. Industri tekstil, pakaian, kulit,
dan pemintalan 12. Industri bambu, kayu, rotan, dan
kertas 13. Industri pupuk, pestisida, dan
kimia 14. Pengilangan minyak bumi
15. Industri karet, plastik, dan bukan logam
16. Industri semen 17. Industri logam
18. Industri mesin, alat-alat listrik,
dan angkutan 19. Industri lainnya
20. Listrik, gas, dan air 21. Bangunan
22. Perdagangan, hotel, dan restoran 23. Angkutan
24. Komunikasi 25. Lembaga keuangan, real estat,
dan jasa perusahaan 26. Pemerintahan dan pertahanan
keamanan 27. Jasa pendidikan pemerintah
28. Jasa kesehatan pemerintah 29. Jasa pendidikan swasta
30. Jasa kesehatan swasta 31. Jasa lainnya
1,336 1,537
1,405 1,262
1,209 1,401
0,596 1,437
0,659 1,362
1,270 0,863
1,321 0,954
1,018
0,108 0,709
1,094
1,160 1,161
0,071 1,078
1,091 1,208
1,150
0,147 0,103
0,114 1,515
1,393 1,078
1,179 1,356
1,239 1,114
1,067 1,236
0,526 1,267
0,581 1,202
1,120 0,761
1,165 0,842
0,898
0,095 0,625
0,965
1,024 1,024
0,063 0,951
0,962 1,066
1,015
0,129 0,090
0,100 1,336
1,229 0,951
-0,157 -0,158
-0,165 -0,168
-0,169 -0,173
-0,167 -0,165
-0,175 -0,170
-0,165 -0,167
-0,145 -0,150
-0,150
-0,179 -0,157
-0,130
-0,155 -0,169
-0,167 -0,187
-0,174 -0,182
-0,219
-0,303 -0,308
-0,323 -0,278
-0,201 -0,191
-0,139 -0,139
-0,145 -0,148
-0,150 -0,153
-0,147 -0,145
-0,154 -0,150
-0,146 -0,148
-0,128 -0,133
-0,133
-0,158 -0,138
-0,115
-0,137 -0,149
-0,148 -0,165
-0,153 -0,161
-0,193
-0,267 -0,272
-0,285 -0,245
-0,178 -0,168
Keterangan: Sim 1:  Peningkatan belanja modal pemerintah dalam investasi modal manusia.
Sim 2:  Peningkatan belanja rutin pemerintah dalam investasi modal manusia.
81
Tabel  11  menunjukkan  bahwa  dari  31  sektor  penelitian,  7  sektor  yang mengalami  peningkatan  output  terbesar  akibat  investasi  modal  manusia,  baik
secara  belanja  modal  simulasi  1  maupun  belanja  rutin  simulasi  2,  masing- masing  adalah  sektor  palawija,  sektor  jasa  pendidikan  swasta,  sektor  perikanan,
sektor  sayur-sayuran  dan  buah-buahan,  sektor  peternakan,  sektor  jasa  kesehatan swasta,  serta  sektor  industri  makanan,  minuman,  dan  rokok.  Hasil  ini
mengindikasikan bahwa output ketujuh sektor tersebut memiliki keterkaitan yang erat  terhadap  investasi  modal  manusia  oleh  pemerintah.  Selain  itu,  peningkatan
output yang terjadi juga disebabkan karena pengaruh peningkatan stok modal fisik kapital  sebagai  dampak  dari  penurunan  harga  investasi.  Lampiran  5
menunjukkan  bahwa  ketujuh  sektor  tersebut  juga  merupakan  sektor-sektor  yang mengalami  peningkatan  stok  modal  fisik  terbesar  dibandingkan  dengan  sektor
lainnya. Peningkatan output domestik yang didorong oleh peningkatan produktivitas
mengakibatkan terjadinya perubahan tingkat harga domestik. Tingkat harga dalam
model  CGE  merupakan  peubah  endogen  yang  terbentuk  dalam  keseimbangan permintaan  dan  penawaran  output.  Peningkatan  output  akan  berdampak  pada
peningkatan  penawaran  output,  sedangkan  permintaan  output  ditunjukkan  oleh permintaan  pelaku-pelaku  ekonomi  terhadap  berbagai  komoditas.  Permintaan
output  oleh  konsumen  ditentukan  oleh  tingkat  pendapatan  yang  diperoleh  dari balas jasa atas penggunaan faktor produksi. Dengan kata lain, dari sisi penawaran
perubahan  harga  terkait  dengan  perubahan  output.  Peningkatan  produktivitas ekonomi sektoral berdampak pada peningkatan output sekaligus  supply domestik.
Peningkatan  produksi  dan  penawaran  output  domestik  akan  mendorong penurunan harga, jika tidak ada tekanan permintaan.
Berdasarkan Tabel 11 dapat dilihat bahwa terjadi penurunan harga output di seluruh  sektor  perekonomian.  Pada  simulasi  1,  penurunan  tingkat  harga  sektoral
berkisar  antara  0,130  sektor  industri  mesin,  alat-alat  listrik,  dan  angkutan sampai  0,323  sektor  jasa  kesehatan  pemerintah.  Sedangkan  pada  simulasi  2,
penurunan  tingkat  harga  sektoral  berkisar  antara  0,115  sektor  industri  mesin, alat-alat listrik, dan angkutan sampai 0,285 sektor jasa kesehatan pemerintah.
Hal  ini  mengindikasikan  bahwa  peningkatan  investasi  modal  manusia  yang
82
dilakukan  pemerintah,  baik  melalui  belanja  modal  maupun  belanja  rutin, menghasilkan peningkatan efisiensi dan produktivitas  yang mengakibatkan  biaya
produksi  setiap  sektor  menurun  dan  pada  akhirnya  menurunkan  tingkat  harga. Kondisi  tersebut  juga  menunjukkan  bahwa  perubahan  tingkat  harga  pada  kedua
simulasi  lebih  ditentukan  melalui  sisi  penawaran  daripada  sisi  permintaan. Peningkatan  efisiensi  dan  produktivitas  tersebut  ditunjukkan  pada  Lampiran  5,
dimana biaya produksi per unit pada seluruh sektor mengalami penurunan.