Permintaan untuk Faktor Primer
44
Pemilihan input modal [X1CAPi], tenaga kerja berpendidikan SD ke bawah [X1LABSDi], tenaga kerja tamat SLTP [X1LABSLTPi], tenaga kerja tamat
SLTA [X1LABSLTAi], dan tenaga kerja tamat PT [X1LABPTi]. Minimisasi biaya inputnya adalah:
P1CAPiX1CAPi +
P1LABSDiX1LABSDi +
P1LABSLTPiX1LABSLTPi + P1LABSLTAiX1LABSLTAi + P1LABPTiX1LABPTi
dengan X1PRIMi = CES[X1LABSDi,
X1LABSLTPi, X1LABSLTAi,
X1LABPTi, X1CAPi] dianggap sebagai peubah eksogen untuk masalah
P1LABSDi, P1LABSLTPi, P1LABSLTAi, P1LABPTi, P1CAPi, dan X1PRIMi.
Masalah tersebut diformulasikan dalam peubah level sehingga penulisan nama peubah mengunakan huruf besar. Notasi CES[ ] mewakili fungsi CES yang
mendefinisikan semua peubah yang ada dalam tanda kurung. Sedangkan tenaga kerja tingkat upah tidak dibedakan menurut industri. Hal ini mengasumsikan
bahwa tenaga kerja bergerak mobile antar industri. Bentuk perubahan persentase untuk solusi masalah minimisasi biaya
ditunjukkan dalam persamaan E_x1labsd, E_x1labsltp, E_x1labslta, E_x1labpt, E_x1cap dan E_p1prim. Penggunaan fungsi permintaan dalam bentuk perubahan
persentase untuk fungsi produksi berjenjang CES modal-tenaga kerja yang serupa seperti sebelumnya karena secara aljabar sama dengan fungsi produksi berjenjang
CES impor-domestik. Persamaan E_x1labsd, E_x1labsltp, E_x1labslta, dan E_x1labpt menunjukkan bahwa permintaan tenaga kerja adalah proporsional
terhadap seluruh pengguna faktor primer [X1PRIMi] dan harga. Harga relatif untuk rata-rata biaya faktor primer diperoleh dari elastisitas substitusi
[SIGMA1PRIMi] dikalikan dengan rasio harga [p1labsd-p1primi], [p1labsltp- p1primi], [p1labslta-p1primi], dan [p1labpt-p1primi] dalam bentuk
perubahan persentase. Upah yang tinggi menyebabkan adanya substitusi terhadap modal. Persamaan E_x1cap memiliki bentuk dan interpretasi yang serupa. Rata-
45
rata biaya faktor primer diubah kedalam bentuk perubahan persentase [p1primi] sehingga persamaan E_p1prim dapat ditulis:
p1primi = S1LABSDip1labsd
+ S1LABSLTPip1labsltp
+ S1LABSLTAip1labslta
+ S1LABPTip1labpt
+ S1CAPip1capi
3.12 S1LABSDi, S1LABSLTPi, S1LABSLTAi, S1LABPTi dan S1CAPi
adalah nilai pangsa share biaya tenaga kerja SD ke bawah, tenaga kerja SLTP, tenaga kerja SLTA, tenaga kerja PT, dan biaya modal terhadap biaya faktor
primer. Dengan kata lain, p1primi adalah biaya rata-rata terboboti untuk harga modal dan tenaga kerja.
Jika masing-masing kedua sisi persamaan E_x1labsd, E_x1labsltp, E_x1labslta, E_x1labpt, dan E_x1cap dikalikan dengan nilai pangsanya masing-
masing [S1LABSDi, S1LABSLTPi, S1LABSLTAi, S1LABPTi dan S1CAPi]. Kemudian kelima persamaan tersebut ditambahkan secara bersama-
sama, dan semua bentuk harga dihilangkan, maka persamaan dalam bentuk perubahan persentase dari fungsi produksi CES adalah:
x1primi = S1LABSDix1labsdi +
S1LABSLTPix1labsltpi +
S1LABSLTAix1labsltai +
S1LABPTix1labpti +
S1CAPix1capi 3.13
Sehingga persamaan permintaan tenaga kerja menurut sektor, misalnya untuk tenaga kerja berpendidikan SD ke bawah [x1labsdi], dalam bentuk perubahan
persentase menjadi: x1labsdi = x1primi + a1labi - SIGMA1PRIMi[p1labsd - p1primi]
dimana: x1primi
= perubahan persentase penggunaan komposit faktor primer a1labi
= perubahan produktivitas tenaga kerja. SIGMA1PRIMi = subtitusi CES untuk faktor primer.
p1labsd = biaya pekerja berpendidikan SD.
p1primi = biaya komposit faktor primer
Karena keterbatasan data, maka produktivitas tenaga kerja a1lab tidak dibedakan menurut tingkat pendidikan. Substitusi CES untuk faktor primer
SIGMA1PRIM juga tidak dibedakan menurut tingkat pendidikan melainkan
46
menggunakan nilai yang diperoleh dari hasil penelitian sebelumnya. Sehingga pada penelitian ini, perubahan persentase penggunaan tenaga kerja menurut
tingkat pendidikan lebih dipengaruhi kepada faktor upah tenaga kerja daripada tingkat elastisitas atau substitusi faktor primer.