Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA
32
Fu et al. 2007 dengan menggabungkan model Lucas dan Model Input- Output meneliti kontribusi modal manusia terhadap pertumbuhan ekonomi Cina.
Penelitian tersebut dilakukan dalam dua tahap: pertama dengan menggunakan analisis regresi data panel, output per sektor diregresikan terhadap tenaga kerja,
modal fisik, dan modal manusia. Tahap kedua meneliti pengaruh tidak langsung pertumbuhan yang didapatkan dari masing-masing variabel eksogen pada tahap
pertama terhadap masing-masing sektor perekonomian menggunakan model input-output. Hasil dari penelitian ini adalah peningkatan modal manusia secara
khusus akan meningkatkan output di sektor industri. Bloom et al. 2004, melakukan penelitian dengan menggunakan analisis
regresi data panel mengenai pengaruh kesehatan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hasil dari penelitian tersebut adalah kesehatan memiliki pengaruh yang positif
dan signifikan secara statistik terhadap pertumbuhan ekonomi. Bloom et al. 2004 menyatakan kenaikan 1 tahun angka harapan hidup akan meningkatkan
output sebesar 4 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan pengeluaran di bidang kesehatan berpengaruh secara langsung terhadap produktivitas tenaga
kerja, dengan kata lain mendukung pendapat bahwa investasi di bidang kesehatan merupakan suatu bentuk dari modal manusia.
Pengaruh secara langsung dan tidak langsung kebijakan pemerintah di bidang kesehatan dan hubungannya dengan pertumbuhan ekonomi di Nigeria
dilakukan oleh Odior 2011. Penelitian tersebut bertujuan untuk melakukan simulasi apakah pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan akan meningkatkan
kinerja perekonomian Nigeria pada jangka panjang. Metodologi yang digunakan adalah CGE dengan menggunakan data social accounting matrix SAM Nigeria
tahun 2004. Hasil dari penelitian tersebut adalah realokasi pengeluaran pemerintah di sektor kesehatan signifikan dalam menjelaskan pertumbuhan
ekonomi di Nigeria. Oleh karena itu, Odior menyarankan bahwa untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, investasi pada pelayanan kesehatan
harus mendapatkan perhatian yang lebih besar dari pemerintah Nigeria. Penelitian tentang investasi modal manusia di Indonesia dilakukan oleh
Sitepu et al. 2009 yang berjudul “Dampak Investasi Sumber Daya Manusia
terhadap Distribusi Pendapatan dan Ke miskinan di Indonesia”. Penelitian tersebut
33
menggunakan model CGE yang dikombinasikan dengan fungsi distribusi beta dan model Foster-Greer-Thorbecke, sedangkan pengeluaran pemerintah di bidang
pendidikan dan kesehatan digunakan sebagai pendekatan investasi modal manusia. Kesimpulannya adalah peningkatan investasi modal manusia secara
langsung berdampak pada peningkatan produktivitas tenaga kerja yang mendorong pada peningkatan produk domestik bruto riil, yang ditunjukkan oleh
peningkatan stok, neraca perdagangan, dan konsumsi rumahtangga. Oktaviani et al. dalam Oktaviani 2011 juga melakukan penelitian
menggunakan model CGE tentang dampak kebijakan pemerintah pada sektor pendidikan terhadap ekonomi Indonesia dan distribusi pendapatan. Penelitian ini
menghasilkan kesimpulan bahwa GDP riil akan lebih baik jika pengeluaran pemerintah diberikan secara langsung kepada keluarga miskin, dibandingkan
pemerintah meningkatkan pengeluaran di sektor pendidikan. Penelitian lainnya tentang modal manusia di Indonesia dilakukan oleh Duflo
2004. Duflo meneliti tentang pengaruh jangka menengah dari peningkatan laju akumulasi modal manusia di Indonesia. Menggunakan data pembangunan
sekolah, metode 2SLS menyimpulkan bahwa laju akumulasi modal manusia di Indonesia yang mengalami peningkatan lebih pesat tidak dapat diimbangi oleh
investasi modal fisik. Berdasarkan beberapa penelitian tentang modal manusia yang telah
disebutkan di atas, dapat diketahui bahwa pembahasan tentang investasi modal manusia oleh pemerintah lebih menekankan kepada pengeluaran secara total baik
di sektor pendidikan Jung Thorbecke 2003; Oktaviani 2011, sektor kesehatan Odior 2011, maupun pada kedua sektor Sitepu et al. 2009. Pada penelitian ini,
yang membedakan adalah pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan dan kesehatan dibedakan menurut jenis belanja, yaitu belanja modal dan bukan modal
belanja rutin. Dengan demikian diharapkan dapat dilakukan perbandingan efektivitas kebijakan pemerintah pada kedua jenis belanja tersebut. Perbedaan
lainnya adalah disagregasi Tabel I-O updating tahun 2008 pada sektor jasa sosial kemasyarakatan dan disagregasi upah menurut tingkat pendidikan. Perbedaan juga
terdapat pada spesifikasi model dengan menambahkan variabel produktivitas tenaga kerja ke dalam model INDOMINI.
34