kemampuan yang mungkin kurang terasah di sekolah maupun rumah Yuriastien, Prawitasari, Febry, 2009.
4. Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Perkembangan development merupakan bertambahnya kemampuan skillketerampilan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa perkembangan fungsi sel atau
organ individu Riyadi dan Sukarmin, 2009. Adapun perkembangan anak usia prasekolah antara lain:
4.1 Motorik kasar, motorik halus dan sosial emosional 4.2 Perkembangan Psikososial anak
4.3 Perkembangan Intelegensi 4.4 Perkembangan Bahasa
4.1 Tumbuh kembang anak pra sekolah Pada usia 5 tahun kemampuan motorik kasar yang dicapai anak antara
lain: berjalan mundur sambil berjinjit, sudah dapat menangkap dan melempar bola dengan baik, sudah dapat melompat dengan kaki yang bargantian. Motorik
halus yang dicapai anak antara lain: menulis dengan angka-angka, menulis dengan huruf, menulis dengan kata-kata, belajar menulis nama, belajar
mengikat tali sepatu. Dan sosial emosional yang dicapai antara lain: bermain
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
sendiri sudah mulai berkurang, sering berkumpul dengan teman sebaya, interaksi sosial selama bermain meningkat, sudah siap untuk menggunakan
alat-alat permainan. 4.2
Perkembangan psikososial anak a.
Menurut teori Erick Ericson 1963
Disebut tahap inisiatif versus rasa bersalah umur 3-6 tahun. Tahap ini anak mulai belajar untuk mmengendalikan diri dan
memanipulasi lingkungan, Rasa inisiatif mulai menguasai anak, anak sudah mulai diikutsertakan sebagai individu atau membantu orang tua
dan lingkungan. Suatu contoh, anak ikut serta merapikan tempat tidur, bagi anak wanita bisa membantu ibunya di dapur. Dalam hal ini anak
sudan mulai memperluas lingkup pergaulannya. Ia menjadi aktif diluar rumah, kemampuan bahasa semakin meningkat. Hubungan dengan
teman sebaya dan saudara cendrung untuk selalu menang sendiri. Disini peran seorang ayah sudah mulai berjalan, harus ada
hubungan yang harmonis antara ayah, ibu dan anak yang tujuan akhirnya adalah untuk memantapkan identitas si anak. Orang tua dapat
melatih anak dalam mengintegrasikan peran-peran sosial dan tanggung jawab sosial. Pada tahap ini pula kadang-kadang anak tidak dapat
mencapai tujuan atau kegiatan yang lebih disebabkan karena keterbatasan kemampuan anak. Akan tetapi jika ada tuntutan
lingkungan semisal dari orangtua sendiri ataupun dari orang lain yang
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
terlalu tinggi, maka akan menyebabkan anak akan merasa aktivitasnyaimajinasinya buruk dan pada tahap berikutnya anak akan
merasa kecewa dan merasa bersalah Riyadi dan Sukarmin, 2009. b.
Menurut teori Sigmund Freud Menurut Freud perkembangan psikososial pada anak usia
prasekolah disebut Fase Phallic Umur 3-6 tahun. Fase ini anak akan selalu senang jika memegang alat genitalianya. Kecendrungan anak
akan dekat dengan orangtua yang berlawanan jenis kelamin dengannnya. Misalnya anak laki-laki lebih dekat dengan ibunya, anak
perempuan akan lebih dekat denga ayahnya. Selain itu pula anak mempunyai perasaan persaingan yang ketat denga orang tua yang
sesama jenis kelamin. Misalnya, anak laki-laki akan merasa tersaingi oleh ayahnya untuk memperebutkan kasih sayang dari ibunya,
sehingga ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan kasih sayang yang banyak dari ibunya. Demikian pula dengan anak
perempuan, dia akan merasa tersaingi oleh ibunya untuk mendapatkan kasih sayang dari ayahnya, sehingga jangan heran jika anak perempuan
sering bergelanyut dipangkuan ayah daripada digendong ibunya. Sifat egosentris yang tinngi pada anak dan interaksi sosial sudah mulai
tumbuh. 4.3
Perkembangan Intelegensi Pada anak usia prasekolah disebut Pre operasional umur 2-6 tahun.
Pada tahap ini adanya perubahan fungsi kognitif pada tahap ini adalah
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
yang semula dari sensoris motorik menjadi Pre operasional. Pada pre operasional anak mampu menngunakan simbol-simbol dengan
menggunakan kata-kata, mengingat masa lalunya, masa sekarang dan yang akan terjadi di masa yang akan datang. Tingkah laku akan mulai berubah
dari yang semula sangat egosentris menjadi lebih rasioanal Riyadi dan Sukarmin, 2009.
4.4 Perkembangan bahasa
Pada masa prasekolah perkembangan bahasa dimulai dengan adanya kemampuan menyebutkan hingga empat gambar, menyebutkan satu
hingga dua warna, menyebutkan kegunaan benda, menghitung, mengartikan dua kata, mengerti empat kata depan, mengerti beberapa kata
sifat dan jenis kata lainnya, menggunakan bunyi untuk mengidentifikasi objek, orang, dan aktivitas, menirukan berbagai bunyi kata, memahami arti
larangan, serta merespons panggilan orang dan anggota orang dekat Hidayat, 2008.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL