Pengukuran validitas-realibilitas Instrumen Penelitian dan Pengukuran Validitas-Reabilitas 1 Instrumen penelitian

pernyataan. Jadi total pernyataan dalam kuesioner perkembangan anak usia prasekolah adalah sebanyak 26 pernyataan. Pernyataan yang jawabannya “iya”, akan mendapat nilai=2 dan pernyataan yang dijawab “tidak”, akan mendapat niali = 1. Skala pengukuran dengan menggunakan skala ordinal.

5.2 Pengukuran validitas-realibilitas

Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan memenuhi dua hal penting yang harus yang harus dipenuhi dalam menentukan validitas pengukuran. 1 relevansi isi, yaitu isi instrumen harus disesuaikan dengan tujuan penelitian tujuan khusus agar dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur. Pada penelitian ini, peneliti telah berusaha menyesuaikan instrumen penelitian dengan tujuan khusus penelitian. 2 Relevan sasaran subjek dan cara pengukuran, yaitu instrumen yang disusun harus dapat dipertimbangkan kepada siapa pertanyaan-pertanyaan itu diberikan. Pada penelitian ini, peneliti mengajukan instrumen penelitian kepada ibu yang benar mempunyai anak usia prasekolah di Taman Kanak-kanak Kasih Ibu PTPN IV Bangun Purba Tengan Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang. Uji validitas juga dilakukan oleh peneliti kepada salah satu dosen keperawatan anak di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara USU. Dari hasil uji validitas tersebut menunjukkan bahwa kuesioner pengetahuan ibu tentang manfaat bermain dengan perkembangan anak prasekolah dikatakan valid. Kuesioner tersebut juga telah dikatakan layak untuk dilakukan uji realibilitas. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Kuesioner penelitian disusun sendiri oleh peneliti sehingga penting dilakukan uji reliabilitas yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan alat ukur dapat mengukur secara konsisten sasaran yang akan diukur. Pengujian reliabilitas kuisioner pangetahuan tentang manfaat bermain dan perkembangan anak usia prasekolah dilakukan pada 10 orang ibu yang mempunyai anak usia prasekolah di Desa Bangun Purba Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang, dengan terlebih dahulu memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan penelitian sebelum dilakukan penyebaran kuesioner penelitian. Realibilitas yang digunakan adalah metode tes ulang test-retest. Metode tes ulang yaitu kuesioner yang sama diteskan diujikan kepada sekelompok responden yang sama sebanyak dua kali. Selang waktu antara tes yang pertama dengan yang kedua, sebaiknya tidak terlalu jauh, tetapi juga tidak terlalu dekat. Selang waktu antara 15-30 hari adalah cukup memenuhi persyaratan. Jadi dalam hal ini instrumennya sama, respondennya sama dan waktunya berbeda. Patokan kasar dapat ditentukan ukuran indeks reliabilitas sebagai berikut: 0.59= reliabilitas rendah, 0,60 – 0,89= reliabilitas sedang, 0,90 – 1,00= reliabilitas tinggi. Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan rumus Spearman Brown. Caranya adalah 1. hitung total skor, 2. Hitung korelasi product moment tiap item pertanyaan, 3. Hitung reliabilitas seluruh dengan Spearman Brown, 4. Cari r tabel tampilan, dengan dk = n – 2 , α = 0,05, 5. Analisis keputusan, apabila r 11 r tabel berarti reliabel dan apabila r 11 r tabel tidak reliabel. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Setelah dilakukan pengujian realibilitas dengan menggunakan rumus Spearman Brown, didapatkan 4 pertanyaan dari kuesiner perkembangan anak prasekolah dikatakan tidak realibel. Pertanyaan-pertanyaan tersebut yaitu pertanyaan nomor 6, 8, 19 dan 21. Pertanyaan-pertanyaan yang tidak realibel tersebut dihilangkan dan tidak dibagikan ke responden penelitian. Sehingga jumlah kuesioner perkembangan anak menjadi 26 pertanyaan. Setelah pertanyaan yang tidak realibel tersebut dibuang, maka kuesioner tersebut layak dibagikan ke responden penelitian ini. Agar kuesioner dapat digunakan untuk uji korelasi pengetahuan ibu tentang manfaat bermain dengan perkembangan anak usia prasekolah, maka jumlah pertanyaan kedua variabel harus sama sehingga peneliti menambahkan jumlah pertanyaan pengetahuan ibu tentang manfaat bermain menjadi 26 pertanyaan.

6. Pengumpulan data

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Toilet training pada Anak Usia Prasekolah/TK di TK Al-Azhar Medan Tahun 2010

18 118 75

PERAN IBU DALAM PERKEMBANGAN MORAL ANAK USIA PRASEKOLAH

0 8 2

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG BERMAIN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK TODDLER Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Bermain Dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Toddler (1-3 Tahun) Di Posyandu Desa Suruhkalang Karanganyar.

0 1 17

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG BERMAIN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Bermain Dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Toddler (1-3 Tahun) Di Posyandu Desa Suruhkalang Karanganyar.

0 3 13

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MANFAAT BERMAIN DENGAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Manfaat Bermain Dengan Perkembangan Personal Sosial Anak Prasekolah (3-6 Tahun) Di TK (Taman Kanak-Kanak) Pertiwi J

0 2 18

PENDAHULUAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Manfaat Bermain Dengan Perkembangan Personal Sosial Anak Prasekolah (3-6 Tahun) Di TK (Taman Kanak-Kanak) Pertiwi Jembungan, Banyudono, Boyolali.

0 3 5

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MANFAAT BERMAIN DENGAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Manfaat Bermain Dengan Perkembangan Personal Sosial Anak Prasekolah (3-6 Tahun) Di TK (Taman Kanak-Kanak) Pertiwi J

0 6 18

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN EMOSI ANAK PRASEKOLAH USIA 3-5 TAHUN

0 0 5

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK PRASEKOLAH USIA 5-6 TAHUN

0 0 5

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-4 TAHUN

1 0 96