Karekteristik Demografi Responden Pembahasan

bahwa semakin baik pengetahuan ibu tentang manfaat bermain, maka perkembangan anak dari ibu tersebut semakin positif. Tabel 4. Hasil uji korelasi hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang manfaat bermain dengan perkembangan anak usia prasekolah di Taman Kanak- kanak Kasih Ibu PTPN IV AFD 8-9 Desa Bangun Purba Tengah Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011 Variabel 1 Variabel 2 Nilai r Nilai p Keterangan Tingkat pengetahuan ibu tentang manfaat bermain Perkembangan anak usia prasekolah 0,540 0,001 adanya hubungan sedang dan bermakna dengan arah korelasi positif

2. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka pembahasan ini akan dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian tentang hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang manfaat bermain dengan perkembangan anak usia prasekolah adalah sebagai berikut.

2.1 Karekteristik Demografi Responden

Hasil penelitian menunjukkan usia ibu mayoritas 26-30 tahun yaitu sebanyak 12 responden 38,7 dan minoritas ibu berusia 15-20 tahun dan 41- 45 tahun yaitu sebanyak 1 responden 3,2 . Hal ini menunjukkan bahwa usia ibu mempengaruhi terhadap pengetahuan ibu. Menurut Notoatmodjo 2003, usia merupakan salah satu variabel dari model demografi yang di gunakan sebagai ukuran mutlak atau indikator pengetahuan yang berbeda. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Usia yang di anggap optimal dalam memahami, mengambil keputusan dan kecepatan respon maksimal di atas usia 20 tahun, karena pada periode ini merupakan penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan sosial baru seperti peran suamiistri, orang tua, dan pada masa ini, sedangkan usia di bawah atau kurang dari 20 tahun cenderung dapat mendorong terjadinya kebimbangan dalam memahami dan mengambil keputusan. Dari segi kepercayaan masyarakat, seseorang yang lebih dewasa akan lebih dipercaya daripada seseorang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya Elizabeth, 1980 dalam Hakim, 2008. Usia 26 – 39 tahun menunjukkan suatu usia yang produktif dimana ibu selalu bisa memenuhi kebutuhan bermain pada anak dengan daya kreatifitasnya. Menurut Pieter 2011 usia dewasa dini early adulthood yaitu usia 21- 35 tahun. Usia ini merupakan usia yang disebut sebagai masa produktif dan kreatif. Masa produktif merupakan suatu periode dimana mereka mulai menjadi orang tua. Masa ini juga disebut sebagai masa kreatif. Periode dewasa dini selalu dianggap sebagai era kreatifitas yang paling berkembang. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pendidikan yang paling banyak adalah SMA sebanyak 19 responden 61,3 dan dari 31 responden hanya sedikit ibu yang berpendidikan SD yaitu sebanyak 1 responden 3,2, DIII sebanyak 1 responden 3,2 dan SI juga dikatakan sedikit yaitu 1 responden 3,2. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan yang baik walaupun mayoritas responden hanya Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara berpendidikan SMA. Hal ini bertolak belakang dengan pendapat Notoatmodjo 2003 yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan mempertinggi intelegensi seseorang. Peneliti berasumsi bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan tidak menjamin seseorang untuk berfikir logis dan memahami sumber informasi yang diperolehnya. Ibu yang memiliki pendidikan yang tinggi belum tentu memiliki tingkat pengetahuan baik tentang manfaat bermain. Mayoritas pekerjaan ibu di Desa Bangun Purba Tengah adalah ibu rumah tangga IRT yaitu sebanyak 26 responden 83,8. Sedangkan minoritas pekerjaan responden adalah karyawan yaitu sebanyak 1 responden 3,2 dan hasil yang dicapai adalah pengetahuan ibu yang baik tentang menfaat bermain. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Bio-Medical Library di Universitas Minnesota pada tahun 2001, menunjukkan bahwa anak- anak dari ibu yang bekerja di luar rumah selama 30 jam atau lebih dalam seminggu mengalami keterlambatan perkembangan kognitif. Penelitian yang diterbitkan di Boston Globe pada bulan Juli 2002, juga menunjukkan hasil yang sama bahwa anak-anak yang ibunya bekerja sebelum mereka berusia 9 bulan, memiliki kemampuan mental dan verbal yang lebih rendah di usia 3 tahun dibanding anak yang ibunya tinggal di rumah dan mengasuh langsung anak-anaknya Kurniawan, 2010 Mayoritas sumber informasi yang di peroleh oleh ibu adalah televisi yaitu sebanyak 26 responden 83,8 sedangkan responden yang menggunakan sumber informasi radio hanya sebanyak 2 responden 6,5 . Menurut Notoatmodjo 2003, pengetahuan juga dipengaruhi oleh sumber Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara informasi. Informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber yaitu media massa yang merupakan salah satu perantara yang digunakan oleh sumber untuk mengirim pesan kepada penerima pesan Anwar, 2002 dalam kutipan Hakim, 2008. Media massa berupa televisi, radio, koran, tabloid dan lain-lain. Peneliti berasumsi bahwa semakin banyak sumber informasi yang digunakan maka semakin banyak wawasan yang di dapatkan oleh ibu terutama tentang manfaat bermain terhadap perkembangan anak. Peneliti juga berasumsi bahwa media televisi dapat mempengaruhi pengetahuan ibu tentang manfaat bermain. Sesuai dengan sebuah teori tentang kemampuan manusia dalam penerimaan pesan menyebutkan bahwa apabila sebuah pesan diterima hanya dengan perangkat audio atau indera pendengaran semata, maka kemampuan daya tangkapnya adalah 15 . Sedangkan jika dengan audio-visual maka kemampuan daya tangkapnya sebesar 55, dan akan meningkat hingga 95 jika selain audio-visual juga melibatkan emosional Yunus, 2007.

2.2 Pengetahuan Ibu tentang Manfat Bermain

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Toilet training pada Anak Usia Prasekolah/TK di TK Al-Azhar Medan Tahun 2010

18 118 75

PERAN IBU DALAM PERKEMBANGAN MORAL ANAK USIA PRASEKOLAH

0 8 2

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG BERMAIN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK TODDLER Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Bermain Dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Toddler (1-3 Tahun) Di Posyandu Desa Suruhkalang Karanganyar.

0 1 17

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG BERMAIN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Bermain Dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Toddler (1-3 Tahun) Di Posyandu Desa Suruhkalang Karanganyar.

0 3 13

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MANFAAT BERMAIN DENGAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Manfaat Bermain Dengan Perkembangan Personal Sosial Anak Prasekolah (3-6 Tahun) Di TK (Taman Kanak-Kanak) Pertiwi J

0 2 18

PENDAHULUAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Manfaat Bermain Dengan Perkembangan Personal Sosial Anak Prasekolah (3-6 Tahun) Di TK (Taman Kanak-Kanak) Pertiwi Jembungan, Banyudono, Boyolali.

0 3 5

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MANFAAT BERMAIN DENGAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Manfaat Bermain Dengan Perkembangan Personal Sosial Anak Prasekolah (3-6 Tahun) Di TK (Taman Kanak-Kanak) Pertiwi J

0 6 18

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN EMOSI ANAK PRASEKOLAH USIA 3-5 TAHUN

0 0 5

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK PRASEKOLAH USIA 5-6 TAHUN

0 0 5

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-4 TAHUN

1 0 96