jika seorang ibu tidak mengerti tentang manfaat bermain terhadap perkembangan anak maka ibu akan cendrung untuk tidak mendukung si anak
bermain dan dikhawatirkan akan mengganggu perkembangan mental dan sosial anak tersebut.
2.4 Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Manfaat Bermain dengan Perkembangan Anak Prasekolah
Hasil analisa statistik pearson product moment dalam penelitian ini menunjukkan adanya hubungan sedang dan bermakna dengan arah korelasi
positif antara p= 0,001
, r=
0,540
.
Hipotesa alternatif Ha dalam penelitian ini diterima. Dimana ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang
manfaat bermain dengan perkembangan anak usia prasekolah. Dengan demikian disimpulkan bahwa semakin baik pengetahuan ibu tentang manfaat
bermain, maka perkembangan anak dari ibu tersebut semakin positif. Sebaliknya, semakin rendah pengetahuan ibu tentang manfaat bermain, maka
perkembangan anak dari ibu tersebut semakin negatif atau rendah. Sesuai dengan pendapat Mutiah 2010 bermain pada awalnya belum
mendapat perhatian khusus karena kurangnya pengetahuan tentang psikologi bermain pada anak dan kurangnya perhatian terhadap perkembangan anak.
Perkembangan bermain berhubungan dengan perkembangan kecerdasan seseorang, maka taraf kecerdasan seseorang anak akan mempengaruhi kegiatan
bermainnya. Artinya bila anak mempunyai taraf perkembangan kecerdasan di
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
bawah rata-rata, kegiatan bermain mengalami keterbelakangan dibandingkan anak lain yang seusia.
Pengetahuan ibu merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang Notoatmodjo, 2003. Hal untuk mendukung
tumbuh kembang anak melalui bermain adalah ibu di tuntut untuk memiliki pengetahuan tentang aktivitas bermain yang sesuai dengan usia dan tumbuh
kembang anak Hakim, 2008. Pengetahuan ibu tentang manfaat bermain dapat dilihat dari tanggapan
ibu tentang bermain. Bila tanggapan ibu tersebut baik, maka ibu akan mendukung anaknya bermain untuk meningkatkan perkembangan anaknya.
Febry, Prawitasari, dan Yuriestien 2009 juga menambahkan bahwa keberatan ibu terhadap aktivitas bermain anak akan menghambat perkembangan anak
khususnya kemampuan kreativitas untuk mengenal diri dan lingkungan hidupnya. Bermain merupakan salah satu stimulus perangsang dari
lingkungan yang dapat membantu memaksimalkan tumbuh kembang dan kecerdasan anak. Melalui bermain, anak dapat mengoptimalkan semua
kemampuannya. Tentu saja, ibu punya peran penting dalam memilihkan kegiatan bermain yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak dan pastilah
hal ini membutuhkan pengetahuan yang baik tentang manfaat bermain tersebut. Ibu sangat penting mengetahui manfaat stimulasi bermain agar dapat
berperan dalam perkembangan anaknya. Kurniasih 2008 dalam
menambahkan bahwa untuk menjadikan anak cerdas, faktor stimulus menjadi
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
sangat penting, baik yang berkaitan dengan fisik maupun mentalemosional anak. Orang tua dapat memberikan stimulasi sejak buah hatinya masih dalam
kandungan, saat lahir, sampai dia tumbuh besar. Tentu saja dengan intensitas dan bentuk stimulasi yang berbeda-beda pada setiap tahap perkembangannya.
Mulawi 2007 juga menegaskan dalam pendapatnya bahwa pemberian stimulasi yang teratur dan terus menerus akan menciptakan anak yang cerdas,
bertumbuh kembang dengan optimal, mandiri serta memiliki emosi yang stabil dan mudah beradaptasi, melalui stimulasi anak dapat mencapai perkembangan
optimal pada penglihatan, pendengaran, perkembangan bahasa, sosial, kognitif, gerak kasar, gerak halus, keseimbangan, koordinasi dan kemandirian. Peran
seorang ibuorang tua dalam pemberian stimulasi pada anaknya sangat besar, karena itu diperlukan pemahaman yang besar mengenai bermain.
Seorang ibu harus memahami manfaat bermain terhadap perkembangan anak karena ibu lah orang pertama yang memberikan pandidikan dan
memahami, serta berperan dalam perkembangan anak prasekolah, salah satunya adalah berperan dalam kegiatan bermain anak. Salah satu ciri kegiatan
bermain adalah mempunyai kualitas pura-pura. Ciri ini merupakan ciri khas yang menjadi indikasi paling kuat bahwa seseorang anak usia prasekolah
sedang melakukan kegiatan bermain. Permainan dan bermain bagi anak juga mempunyai beberapa fungsi dalam proses tumbuh kembang anak. Fungsi
bermain terhadap sensoris motoris anak penting untuk mengembangkan otot- ototnya dan energi yang ada Mutiah, 2010.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Bab 6 KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian mengenai hubungan pengetahuan ibu tentang manfaat bermain dengan perkembangan anak usia prasekolah di Taman Kanak-
kanak Kasih Ibu PTPN IV AFD 8-9 Desa Bangun Purba Tengah Kec. Bangun Purba Kab. Deli Serdang Tahun 2011 dapat disimpulkan bahwa:
1.1 Ibu yang memiliki anak usia prasekolah di Taman Kanak-kanak Kasih Ibu
PTPN IV AFD 8-9 Desa Bangun Purba Tengah Kec. Bangun Purba Kab. Deli Serdang tahun 2011 memiliki tingkat pengetahuan yang baik
sebanyak sebanyak 27 responden 87,1 dari 31 responden, memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang manfaat bermain adalah sebanyak 3
responden 9,7 dari 31 responden dan 1 responden 3,2 memiliki pengetahuan yang kurang baik tentang manfaat bermain dari 31
responden. 1.2
Anak usia prasekolah di Taman Kanak-kanak Kasih Ibu PTPN IV AFD 8- 9 Desa Bangun Purba Tengah Kec. Bangun Purba Kab. Deli Serdang
tahun 2011 memiliki perkembangan baik yaitu sebanyak 26 anak prasekolah 83,9. Sedangkan anak prasekolah yang mengalami
perkembangan yang cukup baik adalah sebanyak 4 anak prasekolah 12,9 dan 1 anak prasekolah 3,2 mengalami perkembangan yang
kurang baik.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara