Analisis Data METODE PENELITIAN

3.5 Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan penulis pada upacara adat perkawinan MP lebih dikhususkan pada ragam bahasa dan keterikatan peran penutur dalam kegiatan adat tersebut. Ragam bahasa yang dianalisis adalah penggunaan kata, frasa, ungkapan, pantun dan kata sapaan. Menurut Sudaryanto 1993: 13 metode yang dapat digunakan dalam upaya menemukan kaidah dalam tahap analisis data ada dua yaitu metode padan dan metode agih . Metode padan, alat penentunya di luar terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa language yang bersangkutan. Berbeda dengan metode agih alat penentunya justru bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode padan pragmatis dengan alat penentu mitra wicara. Langkah–langkah yang dilakukan adalah : 1. Data berbentuk dialogpercakapan dari hasil observasi, pencatatan, perekaman maupun yang bersumber dari data tertulis diidentifikasi ragam bahasa berdasarkan dialog melalui mediator ”persinabul” pihak kula-kula dengan ”persinabul” pihak ”berru”. 2. Mendeskripsikan perbedaan ragam bahasa yang digunakan pihak kula-kula, pihak berru, dan sinina dengan mediator dari masing–masing pihak yaitu persinabul berdasarkan tahapan pelaksanaan adat perkawinan masyarakat Pakpak. 3. Mengklasifikasikan ragam bahasa yang digunakan dalam upacara adat perkawinan tersebut. 39 Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pada bab ini dipaparkan data yang diperoleh dari sumber data lisan maupun dari sumber data tertulis berupa dialogpercakapan persinabul pihak mempelai perempuan yang disebut kula-kula dengan persinabul pihak mempelai laki-laki sebagai berru. Upacara adat perkawinan yang ideal bagi orang Pakpak disebut sitari- tari atau merbayo. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum upacara merbayo dilaksanakan, yaitu: 1. Mengriritmengindangi meminang, 2. Mersiberen tanda burju tukar cincin, 3. Mengkata Utangmengelolo menentukan mas kawin, 4. Merbayo pesta peresmian, dan 5. Balik Ulbas kembali menapak jejak.

4.1.1 Mengriritmengindangi meminang

Mengririt meminang berasal dari kata ririt artinya seorang pemuda dan kerabatnya terlebih dahulu meneliti seorang gadis yang akan dinikahi. Mengindangi berasal dari kata indang yang artinya disaksikan atau dilihat secara langsung bagaimana watak dan kepribadian atau sifat-sifat si gadis. 40 Universitas Sumatera Utara