Simpulan SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil analisis yang dilakukan, simpulan dikemukakan sebagai berikut: 1. Ragam BP dalam upacara adat perkawinan MP merupakan ciri khusus corak pembeda dalam kebahasaan. Corak ungkapan yang berbeda tersebut dapat terlihat pada pemakaian bahasa yang ada dalam media komunikasi sehari-hari dan dalam kegiatan adat. Perbedaan yang muncul mencakup pemilihan kata yang di dalamnya termasuk penggunaan kata, frasa, ungkapan, pantun, dan kata sapaan. a. Ragam diksi penggunaan kata, frasa, ungkapan dalam konteks adat berbeda dengan bahasa sehari-hari. Perbedaan ini menjadikan penggunaan bahasa pada upacara adat lebih sakral daripada bahasa sehari-hari. b. Ragam diksi pantun umpama dalam upacara perkawinan MP memuat pesan tidak hanya mengenai arti kehidupan tetapi juga pesan moral dalam menjalani kehidupan yaitu umpama yang bermakna aturan dan hukum, umpama yang bermakna nasihat, dan umpama yang bermakna pernyataan sikap. 85 Universitas Sumatera Utara c. Ragam diksi sapaan dalam upacara perkawinan MP mencakup kata sapaan sebutan kehormatan dengan tingkat kesantunan mulia, kata sapaan gelar kehormatan dengan tingkat kesantunan sangat hormat, kata sapaan istilah kekerabatan dengan tingkat kesantunan hormat, dan pronomina persona dengan tingkat kesantunan cukup hormat. 2. Perbedaan ragam BP yang digunakan pihak kula-kula, berru, dan pihak sinina Dalam upacara adat perkawinan Masyarakat Pakpak pemunculan ragam bahasa mempunyai hubungan yang sangat erat dengan status peran adat yang ada pada masing-masing kelompok. Peran adat yang dimaksud dalam hal ini adalah status adat kelompok pemberi calon istri atau kula- kula, dan peran adat calon penerima istri atau berru serta kelompok satu marga atau sinina. Ragam bahasa muncul berkaitan dengan peran yang dilakukan oleh kula- kula, berru, dan sinina. Keterkaitan ini tidak hanya melahirkan perbedaan status dengan kula-kula sebagai pemberi berkat dan berru sebagai pemberi bantuan serta sinina sebagai teman berdiskusi. Perbedaan tersebut juga membuat adanya penentuan sikap dalam hal pilihan kata baik itu kula-kula ke berru, atau berru ke kula-kula dan kula-kula atau berru ke sinina. a. Ragam diksi penggunaan kata oleh kula-kula kepada berru bermakna memberkati, berru kepada kula-kula bermakna permohonan. 86 Universitas Sumatera Utara b. Ragam diksi pantun umpama bagi MP kedudukan kula-kula menyampaikan umpama berupa nasihat dorongan dan memberikan berkat. Pasu-pasu berkat dalam umpama mutlak milik kula-kula. Berru menyampaikan umpama yang bermakna memohon kepada kula- kula. Dengan demikian ragam bahasa Pakpak dalam upacara adat perkawinan MP adalah variasi penggunaan bahasa yang melahirkan adanya corak pembedaan dalam ungkapan-ungkapan kebahasaan.

5.2 Saran