Tabel 4.7 Kata yang Digunakan Kula-kula dan Berru
Peran Netral
Peran
Pihak Kula-kula Mersodip ’berdoa’
Kene ’kalian’ Supan-supan ’teman’
Bages ’rumah’ Ipepada ’disediakan’
Pihak Berru
Tabel 4.8 Kata yang Digunakan Pihak Kula-kula
Peran Kata
Kula-kula Memasu-masu ’memberkati’
Berre ’beri’
Tabel 4.9 Kata yang Digunakan Pihak Berru
Peran Kata
Berru Pesoh ’beri’
Peddah ’nasihat’ Sentabi ’maaf’
b. Ragam Penggunaan Frasa
Dalam menggunakan frasa atau kelompok kata dalam tradisi MP juga sangat berkaitan dengan peran status yang dimiliki tiap-tiap status perannya
baik sebagai kula-kula, maupun berru. Untuk pemilihan frasa baik oleh 79
Universitas Sumatera Utara
pihak kula-kula dan berru juga sangat berhati-hati. Ada yang hanya bisa digunakan oleh kula-kula saja dan ada pula yang hanya bisa digunakan oleh
pihak berru saja. Tetapi ada frasa yang netral yang dapat digunakan oleh keduanya.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 4.10 Frasa yang Digunakan Kula-kula dan Berru
Pemeran Netral
Pemeran
Kula-kula Dengan merarih ’kawan berdiskusi’
Mengkata utang ’membicarakan mahar’ Mengido gegoh ’meminta tenaga’
Lolo ate ’senang hati’ Imo tuhu ’setuju’
Sada ukur ’sehati’ Berru
Tabel 4.11 Frasa yang Digunakan Berru
Pemeran Frasa
Berru Kula-kula nami ’kula-kula kami’
Mengido sodip ’memohon doa’ 80
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Frasa yang Digunakan Kula-kula
Pemeran Frasa
Kula-kula Berru nami ’berru kami’
Mere pedah ’memberi nasihat’ Memasu-masu kene ‘memberkati kalian’
c. Ragam Penggunaan Pantun Umpama
Umpama merupakan bahasa kiasan yang penuh dengan pesan-pesan moral sebagai bekal hidup. Tidak hanya terangkai dengan susunan kata yang
indah, tetapi juga makna hakikinya yang sangat berkaitan dengan peran kehidupan dan hidup.
Bagi MP kedudukan kula-kula menyampaikan umpama memberikan berkat dan dorongan. Oleh karena itu pasu-pasu atau berkat dalam umpama
mutlak milik kula-kula. Berru tidak berkenaan memberi umpama yang berisikan berkat. Kalaupun memungkinkan untuk menyampaikan umpama
adalah yang bermakna pernyataan sikap yang positif. Untuk jenis ini baik berru maupun kula-kula dapat menggunakannya karena memiliki dorongan
pernyataan positif. Namun secara umum berru lebih memilih umpama yang bermakna memohon kepada kula-kula.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : 81
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Umpama yang Digunakan Kula-kula dan Berru
Pemeran Netral
Pemeran
Berru Mabang mo nina ringgisa
Segep mo i kayu mberade Kipangan ngo kami mbisa
Ukum pemales nami oda kade artinya Kami hanya bisa makan saja
tetapi kami tidak bisa membalasnya
Tuppak mo simerpara Ruah-ruah dahan parira
Menumpak mo Tuhan Debata Njuah-juah mo kita karina
artinya Kiranya Tuhan Yang Maha Esa memberkati kita semua
Kula-kula
82
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14 Umpama yang Digunakan Kula-kula
Pemeran Umpama
Kula-kula Asa dua mo lubang ni sige
Sada mo mahan gerit-geriten Tah soh pe ke mi ladang dike
Ulang mo bernit-berniten. artinya Ke negeri manapun kalian merantau,
janganlah kiranya sakit-sakitan
Tubuhen laklak, tubuhen cingkerru Parimbalang kait-kaiten
Tubuhen anak mo ke , tubuhen berru Janah ulang mo bernit-berniten.
artinya Kalian punya anak laki-laki dan anak perempuan dan janganlah kiranya sakit-sakitan
Itepa lahan menjadi rabi Tekka kade sibahan asa tong menjadi.
artinya Segala usaha yang dilakukan kiranya selalu berhasil
83
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15 Umpama yang Digunakan Berru
Pemeran Umpama
Berru Antong-antong buah
Buah ramen-ramen Oda pe kade luah
Ulang moke kade-kaden artinya Walaupun tidak ada oleh-oleh janganlah
sakit-sakitan Ketak-ketik gedang palu-paluna
Sipanganen cituk sai gedang mo pinasuna artinya Makanan sedikit kiranya berkatnya banyak
Tabel 4.16 Ciri Penggunaan Umpama
Ciri Kula-kula
kepada Berru
Berru kepada
Kula-kula
Umpama untuk makna aturan dan hukum Umpama dengan makna nasihat
Umpama dengan makna pernyataan sikap +
+ +
+ -
+ Keterangan : + boleh digunakan kedua belah pihak,
- tidak boleh digunakan
84
Universitas Sumatera Utara
BAB V SIMPULAN DAN SARAN