BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data yang dikumpulkan bukan angka-angka, melainkan berupa kata atau gambaran
sesuatu Djadjasudarma, 1993:15. Metode ini adalah penyelidikan yang dipusatkan tidak semata pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi
meliputi analisis dan interpretasi tentang data tersebut. Metode deskriptif menurut Surakhmad 1980:139 yaitu peneliti
mencoba mendeskripsikan dan menganalisis data mulai dari tahap pengumpulan, penyusunan data dibarengi dengan analisis dan interpretasi
terhadap data tersebut. Penelitian ini tidak menganalisis data melalui populasi dan sampel. Hal
ini dimungkinkan karena objek penelitian hanya tertuju pada suatu gejala tertentu yakni ragam bahasa dalam upacara adat perkawinan MP. Dengan
demikian penelitian ini lebih dikenal dengan sebutan penelitian kasus karena objek penelitian yang dilakukan hanya terinci dalam suatu gejala tertentu saja
Arikunto, 1991: 115. Ragam bahasa yang menjadi objek penelitian ini mencakup penggunaan
kata, frasa, ungkapan, pantun, dan kata sapaan pada saat upacara adat 31
Universitas Sumatera Utara
perkawinan MP berlangsung. Di samping mengidentifikasi ragam bahasa, keterkaitan pemeran juga dikaji dalam penelitian ini.
Keterkaitan pemeran dalam arti kula-kula, berru, dan sinina juga memberi sesuatu terhadap pemunculan ragam bahasa dalam upacara adat
perkawinan MP. Masing-masing pemeran memiliki peranannya sendiri dalam menentukan diksi atau pilihan kata yang digunakan.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pakpak Bharat, Kecamatan Salak, Desa Salak I dan Desa Salak II dimana pelaksanaan upacara adat perkawinan
Masyarakat Pakpak di daerah tersebut masih dilaksanakan sepenuhnya dengan menggunakan bahasa Pakpak.
Kabupaten Pakpak Bharat sebagai pemekaran dari Kabupaten Dairi, terletak pada garis 2º 15’00”- 3º32’00” lintang Utara dan dan 90º 00’ – 98º 31’
Bujur Timur. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Dairi, sebelah Timur dengan Kabupaten Samosir dan kabupaten Humbang Hasundutan, sebelah
Selatan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah, dan sebelah Barat dengan Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Luas keseluruhan Kabupaten Pakpak Bharat adalah 1.218,30 km², yang terdiri dari 8 kecamatan yakni Kecamatan Salak, Kecamatan Kerajaan,
Kecamatan Sitellu Tari Urang Jehe, Kecamatan Tinada, Kecamatan Siempat Rube, Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu, Kecamatan Pergetteng Getteng
Sengkut, Kecamatan Pagindar. 32
Universitas Sumatera Utara
Luas wilayah yang dapat dimanfaatkan untuk kawasan budidaya dan seluruh wilayah di luar kawasan ujung untuk pemanfaatan adalah seluas
77.893,39 ha. Sedangkan kawasan hutan terhitung seluas 43. 936,61 ha. Untuk lebih jelasnya perhatikan Peta Kabupaten Pakpak Bharat dan Peta
Kecamatan Salak berikut ini. 33
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1 Peta Kabupaten Pakpak Bharat Sumber : Peta Citra Satelit Kabupaten Pakpak Bharat 2007
Kec. Tinada Kec. Sitellu Tali
Urang Jehe
Kec. Kerajaan
Kec. Siempat Rube Kec. Pergetteng-getteng Sengkut
Kec. Sitellu Tali Urang Julu
Kec. Salak Kec. Pagindar
34
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.2 Peta Kecamatan Salak
Sumber : Peta Citra Satelit Kabupaten Pakpak Bharat 2007
35
Universitas Sumatera Utara
Keterangan Gambar 3.2 :
Sumber : Peta Citra Satelit Kabupaten Pakpak Bharat 2007
36
Universitas Sumatera Utara
3.3 Data dan Sumber Data