dan pembedahan; mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin; mempersiapkan
ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif; mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh
kembang secara normal. Tujuan antenatal care pada ibu hamil meliputi mempromosikan dan
menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan pendidikan, nutrisi, kebersihan diri, dan proses kelahiran bayi; mendeteksi dan menatalaksanakan
komplikasi medis, bedah, atau obstetri selama kehamilan; mengembangkan persiapan persalinan serta kesiapan menghadapi komplikasi; membantu
menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses, menjalankan nifas normal dan merawat anak secara fisik, psikologis dan sosial Kusniyati, 2009
2.2.3 Manfaat antenatal care
Menurut Wiknjosastro 2006, manfaat antenatal care adalah tersedianya fasilitas rujukan yang baik bagi kasus resiko tinggi ibu hamil sehingga dapat
menurunkan angka kematian maternal. Petugas kesehatan dapat mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan usia, paritas, riwayat obstetrik
buruk, dan perdarahan selama kehamilan. Perawatan antenatal care berguna untuk mendeteksi mengoreksi
menatalaksanakanmengobati sedini mungkin kelainan yang terdapat pada ibu dan janinnya. Dapat juga sebagai penyampaian komunikasi, informasi, dan edukasi
dalam menghadapi kehamilan, persalinan dan nifas pada ibu hamil, agar dapat 11
Universitas Sumatera Utara
percaya diri dan bila ada kedaruratan dapat segera dirujuk ke rumah sakit terdekat dengan fasilitas yang lebih lengkap Yani, 2006.
2.2.4 Jadwal pelaksanaan antenatal care
Pelaksanaan antenatal care dilakukan minimal 4 kali, yaitu l kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimister III. Namun jika
terdapat kelainan dalam kehamilannya, maka frekuensi pemeriksaan di sesuaikan menurut kebutuhan masing- masing. Ibu hamil yang melakukan pemeriksaan
kehamilan dikatakan teratur jika melakukan pemeriksaan kehamilan ≥ 4 k ali
kunjungan, kurang teratur jika pemeriksaan kehamilan 2-3 kali kunjungan dan tidak teratur jika ibu hamil hanya melakukan pemeriksaan kehamilan 2 kali
kunjungan WHO, 2006. Kunjungan ibu hamil atau kontak ibu hamil merupakan kunjungan dengan
tenaga profesional untuk mendapatkan pelayanan perawatan antenatal sesuai standar yang ditetapkan. Kunjungan antenatal care tidak hanya mengandung arti
bahwa ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas pelayanan, tetapi setiap kontak tenaga kesehatan di posyandu, polindesposkesdes, kunjungan rumah dengan ibu
hamil untuk memberikan pelayanan antenatal sesuai standar Meilani,dkk, 2009. K-1 Kunjungan Pertama adalah kunjungan kontak pertama ibu hamil
dengan petugas kesehatan pada trimester pertama selama masa kehamilan yang dimaksudkan untuk diagnosis kehamilan. K-2 Kunjungan Kedua adalah
kunjungan kontak kedua ibu hamil dengan petugas kesehatan pada trimester kedua selama masa kehamilan. Pemeriksaan terutama untuk menilai resiko
kehamilan atau cacat bawaan. K-3 Kunjungan ketiga adalah kunjungan kontak 12
Universitas Sumatera Utara
ketiga ibu hamil dengan petugas kesehatan pada trimester ketiga pada masa kehamilan. Pemeriksaan terutama menilai resiko kehamilan juga melihat aktivitas
janin dan pertumbuhan secara klinis. K-4 Kunjungan keempat adalah kunjungan kontak keempat ibu hamil dengan petugas kesehatan pada trimester ke
tiga selama masa kehamilan pemeriksaan terutama ditujukan kepada penilaian kesejahteraan janin dan fungsi plasenta serta persiapan persalinan Mitayani,
2009.
2.2.5 Standar antenatal care