3. Pemeriksaan dalam
Pemeriksaan dalam vaginal toucher seringkali tidak dilakukan pada kunjungan antenatal pertama, kecuali ada indikasi. Umunya pemeriksaan dalam
yang sungguh bermakna untuk kepentingan obstetrik persalinan, pemeriksaan ini dilakukan pada usia kehamilan di atas 34-46 minggu, untuk memperkirakan
ukuran, letak, presentasi janin, penilaian serviks uteri dan keadaan jalan lahir, serta pelvimetri klinik untuk penilaian kemungkinan persalinan normal
pervaginam. Alasan lainnya, pada usia kehamilan kurang dari 36 minggu, elastisitas jaringan lunak sekitar jalan lahir masih minimal, akan sulit dan sakit
untuk eksplorasi.
c. Pemeriksaan lanjutan
Pemeriksaan lanjutan merupakan kunjungan antental setelah kunjungan pertama. Tujuan pemeriksaan lanjutan difokuskan pada pendeteksian komplikasi,
mempersiapkan kelahiran, dan kegawatdaruratan. Dalam pemeriksaan lanjutan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Pertama, riwayat kehamilan sekarang meliputi gerakan janin, setiap masalah
atau tanda-tanda bahaya, keluhan-keluhan dalam kehamilan, kekhawatiran- kekhawatiran lain.
Kedua, pemeriksaan fisik pada berat badan, tekanan darah, pemeriksaan
ekstremitas bawah oedema, refleks tendon, varicositis, pengukuran tinggi fundus uteri, manuever leopold untuk mendeteksi kelainan letak setelah 36 minggu,
denyut jantung janin. 19
Universitas Sumatera Utara
Ketiga, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan pada protein urin untuk
mendeteksi preeklampsi.
Keempat, pemeriksaan panggul, pemeriksaan dilakukan dengan pelvimetri
klinis pada akhir trimester III jika perlu panggul dievaluasi kembali, lakukan pemeriksaan vagina jika ada indikasiibu memiliki tnda-tanda kurang bulan
Yeyeh, 2009.
2.3 Faktor –faktor yang mempengaruhi pelaksanaan antenatal care pada ibu hamil.
Faktor - faktor yang mempengaruhi ibu dalam pelaksanaan perawatan antenatal meliputi faktor internal dan faktor eksternal Depkes RI, 2008.
2.3.1 Faktor internal a. Paritas
Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang dimiliki oleh seorang wanita BKKBN, 2006. Paritas atau jumlah kehamilan yang dialami ibu,
dibedakan menjadi primigravida adalah seorang wanita hamil untuk pertama kali, secondigravida yaitu wanita hamil yang kedua kalinya, multigravida yaitu wanita
hamil lebih dari 2 kali, grandemultigravida adalah seorang wanita yang hamil lebih dari lima kali Mochtar, 2005.
Ibu yang pernah melahirkan mempunyai pengalaman tentang antenatal care, sehingga dari pengalaman yang terdahulu kembali dilakukan untuk menjaga
kesehatan kehamilannya Depkes RI, 2008. 20
Universitas Sumatera Utara
b. Usia
Usia adalah waktu hidup individu mulai saat berulang tahun Nursalam, 2001. Semakin cukup umur, tingkat kematangan seseorang akan lebih di percaya
daripada orang yang belum cukup tinggi kedewasaanya, jika kematangan usia seseorang cukup tinggi maka pola berfikir seseorang akan lebih dewasa. Ibu yang
mempunyai usia produktif akan lebih berpikir secara rasional dan matang tentang pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan Depkes RI, 2008. Ibu hamil
dengan usia yang masih sangat muda memiiliki kepribadian immature kurang matang, introvert tidak mau berbagi dengan orang lain, perasaan dan emosi
yang tidak stabil dalam menghadapi kehamilan sehingga ibu hamil tidak berminat untuk melaksanakan antenatal care Yeyeh, 2009.
Hasil penelitian Tania 2010 tentang gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya pengawasan kehamilan antenatal care di poliklinik ibu hamil
RSU Dr. Pirngadi menyatakan bahwa usia ibu mempengaruhi, dalam memeriksakan kehamilannya pada pelaksanaan antenatal care.
2.3.1 Faktor eksternal a. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan, dan perabaan. Dan sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui penglihatan dan pendengaran. Hanya sedikit yang diperoleh melalui penciuman, perasaan, dan perabaan. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain
21
Universitas Sumatera Utara
yang sangat penting dalam bentuk tindakan seseorang overt behaviour Notoadmodjo, 2010
Pengetahuan merupakan faktor yang dapat memudahkan seseorang atau masyarakat terhadap apa yang akan dilakukan. Ibu yang akan memeriksakan
kehamilannya akan dipermudah apabila ibu mengetahui apa manfaat memeriksakan kehamilan, siapa dan dimana memeriksakan kehamilan dilakukan
Notoatmodjo, 2005. Kurangnya pemahaman dan pengetahuan ibu dan keluarga terhadap pentingnya pemeriksaan kehamilan berdampak pada ibu hamil Depkes
RI, 2008. Hasil penelitian Mariam 2006 tentang faktor-faktor penyebab belum
tercapainya cakupan K4 antenatal care di Desa Sukoharjo I Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo Kabupaten Tanggamus menunjukkan bahwa tingkat
pengetahuan ibu hamil sangat mempengaruhi dalam pelaksanaan antenatal care.
b. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat dilihat langsung
tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus
tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Sikap positif yang dimiliki oleh seorang ibu
hamil akan mempermudah dalam melaksanakan antenatal care Notoatmodjo, 2005.
Sikap merupakan faktor penting dan besar pengaruhnya terhadap derajat kesehatan. Respon ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan merupakan salah
22
Universitas Sumatera Utara
satu faktor yang mempengaruhi keteraturatan antenatal care. Adanya sikap yang baik tentang pelaksanaan antenatal care, mencerminkan kepedulian ibu hamil
terhadap kesehatan diri dan janinnya Depkes, 2008. Sikap ibu hamil yang proaktif untuk melaksanakan antenatal care sangat
diharapkan untuk memelihara kesehatan dan janinnya sehingga meningkatkan kesehatan ibu hamil dan tidak ada komplikasi kehamilan Meilani,dkk, 2009.
Seorang ibu hamil diharapkan bersikap otonom dan mandiri serta dapat mengambil keputusan sendiri dalam mengikuti pelaksanaan antenatal care
sehingga terdeteksi komplikasi kehamilan sejak dini dan tidak memeriksakan kehamilan setelah terjadi komplikasi Schott, 2008.
c. Ekonomi