5.2.4 Faktor yang Dominan Mempengaruhi Pelaksanaan Antenatal Care
Dari hasil analisa data faktor ekonomi, paritas, sosial budaya, letak geografis merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi pelaksanaan
antenatal care.
Faktor ekonomi merupakan kegiatan atau aktifitas yang menghasilkan
sesuatu yang dapat menyokong hidupnya secara finansial Notoatmojo, 2003. Sosial ekonomi yang berkaitan dengan penghasilan keluarga per bulan yang
mayoritas pekerjaan adalah petani yang menyebabkan kurangnya biaya dalam pelaksanaan antenatal care, sehingga ibu hamil cenderung tidak melaksanakan
antenatal care yang teratur.
Faktor paritas merupakan banyaknya kelahiran hidup yang dimiliki oleh
seorang wanita BKKBN, 2006. Ibu dengan paritas yang tinggi akan cenderung tidak melaksanakan antenatal care yang teratur dikarenakan kesibukan dalam
mengurus anak dengan jarak kelahiran anak yang dekat, dan mengurus rumah tangga. Hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian Suprapto 1993 dalam
penelitiannya paritas akan mempengaruhi ibu dalam melakukan antenatal care yang teratur.
Faktor sosial budaya merupakan segala sesuatu atau tata nilai yang
berlaku dalam suatu masyarakat, termasuk di dalamnya pernyataan intelektual dan nilai-nilai artistik yang menjadi ciri khas masyarakat Eppink, 2010. Mayoritas
masyarakat masih menggunakan tradisi-tradisi lama dalam melaksanakan perawatan kehamilan dikarenakan dengan faktor ekonomi yang tidak sanggup
melaksanakan perawatan secara medis sehingga ibu hamil lebih memilih untuk melakukan perawatan tradisional sesuai tradisi yaitu perawatan pada dukun dan
Universitas Sumatera Utara
jimat-jimat yang dipercayai bisa melindungi selama masa kehamilan hingga proses bersalin dimana hal tersebut sangat bertolak belakang dengan konsep
medis.
Faktor letak geografis adalah letak suatu tempat yang didasarkan pada
letak keadaan alam di sekitarnya Gussa, 2010. Letak tempat pelayanan kesehatan dengan tempat tinggal ibu hamil sangat jauh sehingga sulit ditempuh
unutk melaksanakan antenatal care, untuk menempuh tempat pelayanan antenatal care harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit dan waktu yang cukup lama.
Mayoritas yang memanfaatkan pelayanan kesehatan adalah ibu yang bertempat tinggal dekat dengan pelayanan kesehatan sehingga pelaksanaan antenatal care
teratur dimana informasi yang didapat juga akan lebih baik terkait dengan kemudahan akses pada tempat tinggal tersebut. Dengan letak geografis yang
mempengaruhi pelaksanaan antenatal care ini yang membuat ibu memilih untuk memanfaatkan perawatan dengan dukun yang mudah untuk menjangkaunya.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan dibuat kesimpulan dan saran sesuai dengan hasil penelitian sebagai berikut :
6.1 Kesimpulan
1. Mayoritas ibu hamil di Kecamatan Angkola Barat melaksanakan
antenatal care yang tidak teratur. 2.
Faktor – faktor yang mempengaruhi ibu hamil melaksanakan antenatal care yang meliputi faktor internal dan eksternal mempengaruhi ibu
hamil dalam melaksanakan antenatal care yang teratur. 3.
Hipotesa pada penelitian ini diterima yaitu terdapat hubungan antara pelaksanaan antenatal care dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
ibu hamil yaitu dengan faktor paritas, faktor usia, faktor pengetahuan, faktor sikap, faktor ekonomi, faktor sosial budaya, faktor letak
geografis, faktor informasi, faktor dukungan R=0,68; Sig=0,00 4.
Faktor-faktor yang paling dominan mempengaruhi pelaksanaan antenatal care adalah faktor ekonomi, paritas, sosial budaya, dan letak
geografis R=0,981; Sig=0,00.
6.2 Saran
1. Dalam pendidikan keperawatan perlu menekankan pemahaman pada
peserta didik bahwa pada masa kehamilan sangat penting untuk melaksanakan antenatal care dengan teratur bukan hanya pada saat
setelah terjadi komplikasi. 65
Universitas Sumatera Utara