satu faktor yang mempengaruhi keteraturatan antenatal care. Adanya sikap yang baik tentang pelaksanaan antenatal care, mencerminkan kepedulian ibu hamil
terhadap kesehatan diri dan janinnya Depkes, 2008. Sikap ibu hamil yang proaktif untuk melaksanakan antenatal care sangat
diharapkan untuk memelihara kesehatan dan janinnya sehingga meningkatkan kesehatan ibu hamil dan tidak ada komplikasi kehamilan Meilani,dkk, 2009.
Seorang ibu hamil diharapkan bersikap otonom dan mandiri serta dapat mengambil keputusan sendiri dalam mengikuti pelaksanaan antenatal care
sehingga terdeteksi komplikasi kehamilan sejak dini dan tidak memeriksakan kehamilan setelah terjadi komplikasi Schott, 2008.
c. Ekonomi
Ekonomi adalah pengetahuan dan penelitian mengenai asas-asas penghasilan, produksi, distribusi, pemasukan, pemakaian barang serta kekayaan
dan penghematan Dani, 2005. Tingkat ekonomi akan berpengaruh terhadap kesehatan, keluarga dengan tingkat ekonomi yang rendah tidak mampu untuk
menyediakan dana bagi pemeriksaan kehamilan, masalah yang timbul pada keluarga dengan tingkat ekonomi rendah, yaitu ibu hamil akan kekurangan energi
dan protein. Hal ini disebabkan tidak mampu nya keluarga untuk menyediakan kebutuhan energi dan protein yang dibutuhkan ibu selama kehamilan Depkes RI,
2008. Penghasilan masyarakat Indonesia 75-100 digunakan untuk membiayai
keperluan hidup. Persoalan ekonomi merupakan proritas utama, pendapatan keluarga hanya berfokus kepada pemenuhan kebutuhan hidup, sehingga hampir
23
Universitas Sumatera Utara
tidak ada penyisihan dana untuk kesehatan. Ibu hamil jarang diperiksakan ke pelayanan kesehatan karena tidak adanya biaya Yulifah,dkk, 2009.
Hasil penelitian Mariam 2006 tentang faktor-faktor penyebab belum tercapainya cakupan K4 antenatal care di Desa Sukoharjo I Wilayah Kerja
Puskesmas Sukoharjo Kabupaten Tanggamus menunjukkan bahwa masyarakat khususnya ibu hamil memiliki masalah dengan faktor ekonomi dalam
melaksanakan antenatal care.
d. Sosial budaya
Kebudayaan adalah segala sesuatu atau tata nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat, termasuk di dalamnya pernyataan intelektual dan nilai-nilai artistik
yang menjadi ciri khas masyarakat Eppink, 2010. Di berbagai wilayah Indonesia terutama dalam masyarakat yang masih memegang teguh budaya tradisional
patrilineal, suami lebih dominan dalam mengambil keputusan untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan pada istrinya sehingga mempengaruhi
ibu hamil dalam melaksanakan antenatal care Yulifah,dkk, 2009. Faktor budaya mempengaruhi berbagai perubahan yang relevan dengan
kehamilan dengan norma budaya yang mayoritas dan tidak semua berlaku bagi orang yang berasal dari budaya lain. Orang yang berasal dari budaya yang berbeda
akan dibesarkan sesuai dengan kebudayaan, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai yang dianut. Ibu yang melakukan perawatan kehamilan yang mempunyai
keyakinan dan kepercayaan dengan dukun akan lebih memilih keyakinan tersebut dibandingkan dengan perawatan kehamilan ke tempat pelayanan kesehatan
Schott, 2008. Perilaku keluarga yang tidak mengijinkan seorang wanita meninggalkan rumah untuk memeriksakan kehamilannya merupakan budaya yang
Universitas Sumatera Utara
menghambat keteraturan kunjungan ibu hamil memeriksakan kehamilannya. Tatanan budaya yang turun temurun mempengaruhi keputusan ibu dalam
memeriksakan kehamilan. Misalnya ibu hamil akan memeriksakan kehamilan ke dukun misalnya dengan khusuk, dan meminta zimat atau pelindung selama
kehamilan sesuai dengan komplikasi yang dialami oleh ibu hamil Depkes RI, 2008.
e. Letak Geografis