Faktor Sosial Budaya Faktor Geografis Faktor Informasi

5. Faktor Ekonomi

Ekonomi adalah pengetahuan dan penelitian mengenai asas-asas penghasilan, produksi, distribusi, pemasukan, pemakaian barang serta kekayaan dan penghematan Dani, 2005. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden dengan keadaan ekonomi rendah dibawah delapan ratus lima puluh ribu rupiah yaitu 29 orang 64,4. Dapat disimpulkan bahwa kondisi ekonomi responden akan mempengaruhi kemampuan untuk melakukan kunjungan antenatal yang teratur. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Anderson yang dikutip oleh Siska 2001, ekonomi termasuk dalam karakteristik pendukung yang mempengaruhi kemampuan individu untuk membayar dalam melaksanakan antenatal care selama kehamilan. Bagi ibu hamil dengan keadaan ekonomi yang tinggi akan cenderung dengan kunjungan antenatal care yang teratur selama kehamilannya. Sosial ekonomi merupakan kegiatan atau aktivitas yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong hidupnya secara finansial Notoatmodjo, 2003. Menurut Wiludjeng 2005 dalam penelitiannya melahirkan di rumah dan merawat kehamilan dengan obat tradisional merupakan pilihan utama. Kondisi ini berkaitan erat dengan keadaan ekonomi, karena sebagian besar ibu tidak berpenghasilan dan rata-rata pekerjaan ibu hamil dan suami adalah petani.

6. Faktor Sosial Budaya

Kebudayaan adalah segala sesuatu atau tata nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat, termasuk di dalamnya pernyataan intelektual dan nilai-nilai artistik yang menjadi ciri khas masyarakat Eppink, 2010. Berdasarkan hasil penelitian 53 Universitas Sumatera Utara menunjukkan bahwa mayoritas responden dipengaruhi sosial budaya yang baik dalam pelaksanaan antenatal yaitu 28 orang 62,2. Faktor sosial budaya yang terdapat di masyarakat bahwa pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami, padahal menurut kesehatan reproduksi 2000 mengatakan bahwa dalam pengambilan keputusan dalam meningkatkan kesehatan ibu adalah ibu itu sendiri. Menurut asumsi penulis, masyarakat lebih mempercayai perawatan dengan dukun daripada ke tempat pelayanan kesehatan, pada saat ibu hamil merasakan komplikasi-komplikasi yang mengganggu kehamilan, ibu hamil akan memeriksakan kehamilan ke dukun misalnya dengan khusuk, dan meminta zimat atau pelindung selama kehamilan.

7. Faktor Geografis

Letak geografis adalah letak suatu tempat yang didasarkan pada letak keadaan alam di sekitarnya Gussa, 2010. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden dengan letak geografis yang jauh dari tempat pelayanan kesehatan dan sulit ditempuh yaitu 27 orang 60. Responden mengatakan letak geografi mempengaruhi ibu hamil melakukan kunjungan antenatal. Hal ini sesuai dengan penelitian Amiruddin 2005 mengatakan jarak ke tempat pelayanan kesehatan merupakan salah satu faktor yang membuat ibu hamil memanfaatkan pelayanan antenatal. Menurut asumsi peneliti, yang banyak memanfaatkan pelayanan antenatal adalah ibu yang bertempat tinggal dekat dengan tempat pelayanan kesehatan, sehingga memudahkan untuk melaksanakan antenatal care. 54 Universitas Sumatera Utara

8. Faktor Informasi

Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi Schott, 2008. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memperoleh informasi yang kurang yaitu 23 orang 51,1. Ibu hamil yang mendapatkan informasi yang baik akan cenderung melaksanakan antenatal care yang teratur, sebaliknya yang memperoleh informasi yang kurang akan cenderung tidak melaksanakan antenatal care yang teratur, yang memperoleh informasi yang baik sebanyak 16 orang 35,6 melakukan kunjungan antenatal care yang baik, mayoritas yang berpendidikan tinggi. Menurut Kuncoroningrat yang dikutip oleh Nursalam dan Siti Pariani 2001 semakin tinggi pendidikan semakin mudah menerima informasi, sehingga semakin banyak pula pengetahuan ynag dimiliki begitu pula sebaliknya. Semakin rendah pendidikan maka akan sulit mencerna informasi yang disampaikan. Pendidikan yang tinggi akan memudahkan seseorang untuk menyerap informasi dan mengimplementasikannya dalam prilaku dan gaya hidup sehari-hari Depkes RI, 2004 Menurut asumsi penulis, pendidikan akan mempengaruhi informasi yang diperoleh dibandingkan dengan yang tidak berpendidikan. Dimana informasi yang diperoleh akan membantu dalam melaksanakan antenatal care.

9. Faktor Dukungan

Dokumen yang terkait

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Diversifikasi Produk Salak Di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

2 39 65

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Diversifikasi Produk Salak Di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

0 6 65

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

0 0 18

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

1 3 2

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

0 0 10

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

0 1 25

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan Chapter III VI

0 0 50

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

1 25 4

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

0 2 35

Cover Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Diversifikasi Produk Salak Di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

0 0 9