pelaksanaan antental care pada ibu hamil dan kuisioner faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan antenatal care pada ibu hamil yang digunakan dalam
penelitian ini adalah reliabel.
4.2.7 Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan mengisi lembar
kuesioner. Pengumpulan data dimulai setelah peneliti menerima surat izin pelaksanaan penelitian dari institusi pendidikan yaitu Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara dan Bapak Camat Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan.
Peneliti menjelaskan kepada calon responden tentang maksud, tujuan, dan prosedur penelitian. Bagi calon responden yang bersedia menjadi responden
diminta menandatangani informed consent. Responden diminta menjawab lembar isian kuisioner yang diberikan dengan tetap didampingi oleh peneliti, bila ada
pertanyaan yang tidak jelas dapat langsung menjelaskan kepada responden dengan tidak bermaksud mengarahkan jawaban responden, selanjutnya data yang
terkumpul dianalisis.
4.2.8 Analisa Data
Pengolahan data demografi yang meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, jumlah kelahiran hidup paritas, dilakukan dengan mendeskripsikan
distribusi frekwensi dan persentase dalam bentuk tabel. Pengolahan data gambaran pelaksanaan antenatal care pada ibu hamil
diidentifikasi dengan mendeskripsikan distribusi frekwensi dan persentase dalam 38
Universitas Sumatera Utara
bentuk tabel. Sehingga untuk mengetahui pelaksanaan antenatal care pada kunjungan ibu hamil teratur, kurang teratur, tidak teratur, dapat dilihat dari
persentase tertinggi. Pengolahan data faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan antenatal care
pada ibu hamil diidentifikasi dengan mendeskripsikan distribusi frekwensi dan persentase dalam bentuk tabel. Sehingga untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi, dapat dilihat dari persentase tertinggi. Untuk mengidentifikasi hubungan pelaksanaan antenatal care dengan faktor-
faktor yang mempengaruhinya pada ibu hamil di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan dianalisa secara statistik dengan menggunakan
koefisien korelasi Spearman, interpretasi hasil korelasi didasarkan pada nilai P, kekuatan korelasi, serta arah korelasinya. Peluang untuk diterima dan ditolaknya
suatu hipotesis tergantung besar kecilnya perbedaan antara nilai sampel dengan nilai hipotesis. Bila perbedaan tersebut kecil, maka peluang untuk menolak
hipotesis menjadi kecil, dan bila perbedaan besar maka makin besar peluang untuk menerima hipotesis. Menurut Hatsono 2001 dari uji tersebut akan
diperoleh nilai P, yaitu nilai yang menyatakan besarnya peluang hasil penelitian. Peluang hasil penelitian selanjutnya akan dianalisa dengan membandingkannya
dengan nilai alpha α = 0,05. Maka kesimpulan hasilnya diinterpretasikan dengan membandingkan nilai p dan nilai alpha α = 0,05. Maka kesimpulannya :
Bila nilai P ≤ α, maka keputusannya adalah Ho ditolak.
Bila nilai P α, maka keputusannya adalah Ho gagal ditolak. Jika nilai koefisien korelasi berada pada level 0.70 – 1.00 baik plus ataupun
minus menunjukkan adanya derajat hubungan yang kuat, level 0.40 - 0.70 baik 39
Universitas Sumatera Utara
plus ataupun minus menunjukkan adanya derajat hubungan yang sedang atau sustansial, level 0.20 - 0.40 menunjukkan adanya derajat hubungan yang lemah
dan level 0.20 berarti dapat diabaikan. Sedangkan untuk menginterpretasikan data nilai signifikan p untuk uji 1 arah, jika nilai p kurang dari atau sama dengan
nilai α 0.05 berarti terdapat hubungan yang signifikan dan bila nilai p lebih dari nilai α 0.05 berarti terdapat hubungan yang tidak signifikan Devore, 1986 ;
Sulaiman, 2003 Setelah data terkumpul dilakukan pengolahan data dengan perhitungan
statistik deskriptif untuk hubungan pelaksanaan antenatal care dan faktor-faktor yang mempengaruhi pada ibu hamil. Dimana data dianalisa dengan cara diperiksa
terlebih dahulu atau di editing, untuk memeriksa apakah pertanyaan dan kuisioner telah di isi sesuai petunjuk. Setelah diberi kode atau coding terhadap pertanyaan
yang telah di ajukan untuk mempermudah tabulasi dan analisa. Analisa yaitu menganalisa data yang terkumpul dengan menentukan bahwa persentase jawaban
dari setiap responden. Selanjutnya peneliti memasukkan data kedalam komputer dengan data yang sudah berdistribusi normal dan dilakukan pengolahan data
dengan menggunakan tehnik komputerisasi yang menggunakan program statistik Polit Hungler, 2002. Untuk menentukan faktor yang paling dominan
mempengaruhi pelaksanaan antenatal care, metode statistik yang digunakan adalah regresi linier ganda dengan metode backward melalui program SPSS versi
17.0 yaitu memasukkan semua variabel ke dalam model, kemudian satu persatu variabel independent dikeluarkan dari model berdasarkan kriteria kemaknaan
statistik tertentu. Variabel yang pertama kali dikeluarkan adalah variabel yang mempunyai korelasi parsial terkecil dengan variabel dependent. Kriteria
40
Universitas Sumatera Utara
pengeluaran atau P-out POUT adalah 0,10 artinya variabel yang mempunyai nilai p lebih besar atau sama dengan 0,10 dikeluarkan dari model Hatsono, 2001
41
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN