menghambat keteraturan kunjungan ibu hamil memeriksakan kehamilannya. Tatanan budaya yang turun temurun mempengaruhi keputusan ibu dalam
memeriksakan kehamilan. Misalnya ibu hamil akan memeriksakan kehamilan ke dukun misalnya dengan khusuk, dan meminta zimat atau pelindung selama
kehamilan sesuai dengan komplikasi yang dialami oleh ibu hamil Depkes RI, 2008.
e. Letak Geografis
Letak geografis adalah letak suatu tempat yang didasarkan pada letak keadaan alam di sekitarnya Gussa, 2010. Letak geografis sangat menentukan
terhadap pelayanan kesehatan dalam pelaksanaan antenatal care. Ibu hamil yang tinggal ditempat yang terpencil umumnya desa-desa yang masih terisolisir dan
transportasi yang sulit terjangkau, sehingga untuk menempuh perjalanan ke tempat pelayanan kesehatan akan memerlukan waktu yang lama, sementara ibu
hamil harus memeriksakan kehamilannya Meilani,dkk, 2009. Jarak yang mudah terjangkau dan tersedianya fasilitas yang memadai
akan memberi kemudahan bagi ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya dan bisa melaksanakan antenatal care sehingga jika terdapat keadaan gawat darurat
dapat segera ditangani Yeyeh, 2009.
f. Informasi
Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Informasi merupakan fungsi penting untuk membantu
mengurangi rasa cemas seseorang. Informasi yang diperoleh ibu hamil baik dari 25
Universitas Sumatera Utara
tenaga kesehatan, dan media lain dan berapa lama ibu hamil menyerap apa yang mereka dengarkan. Rentang perhatian manusia terhadap informasi rata-rata
adalah sekitar 20 menit, kehamilan memperpendek rentang skala tersebut karena kecemasan dan kelelahan mengganggu kemampuan mendengar secara aktif
Schott, 2008. Menurut Notoatmodjo 2008 bahwa semakin banyak informasi dapat
mempengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan pengetahuan menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan
pengetahuan yang dimilikinya. Ibu yang pernah mendapatkan informasi tentang antenatal care dari tenaga kesehatan, media massa, maupun media elektronik akan
meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya melakukan antenatal care, sehingga ibu dapat teratur dalam melakukan kunjungan antenatal care
Notoatmodjo, 2005.
g. Dukungan
Dukungan merupakan sokongan atau bantuan dari orang terdekat untuk melakukan suatu tindakan. Orang yang paling penting bagi seorang wanita hamil
adalah suaminya. Dukungan sosial suami yang sangat diharapkan oleh sang istri antara lain suami mendambakan bayi dalam kandungan istri, suami menunjukkan
kebahagiaan pada kelahiran bayi, memperhatikan kesehatan istri, tidak menyakiti istri, berdo’a untuk keselamatan istri dan suami menunggu ketika istri dalam
proses persalinan Harymawan, 2007. Menurut Yeyeh 2009, ada empat jenis dukungan yang dapat diberikan
suami sebagai calon ayah bagi anaknya, meliputi dukungan emosi yaitu suami sepenuhnya memberi dukungan secara psikologis kepada istrinya dengan
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan kepedulian dan perhatian kepada kehamilannya serta peka terhadap kebutuhan dan perubahan emosi ibu hamil, dukungan instrumental yaitu
dukungan suami yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan fisik ibu hamil dengan bantuan keluarga lainnya, dukungan informasi yaitu dukungan suami
dalam memberikan informasi yang diperoleh mengenai kehamilan, dukungan penilaian yaitu memberikan keputusan yang tepat untuk perawatan kehamilan
istrinya. Dukungan keluarga yang dapat diberikan agar kehamilan ibu dapat
berjalan lancar meliputi memberikan dukungan pada ibu untuk menerima kehamilannya, memberikan dukungan pada ibu untuk mepersiapkan peran sebagai
ibu, memberi dukungan pada ibu untuk menciptakan ikatan yang kuat antara ibu dan anak yang dikandungya melalui perawatan kehamilan, menyiapkan keluarga
lainnya untuk menerima kehadiran anggota keluarga baru. Keadaan lingkungan keluarga yang tidak mendukung akan mempengaruhi ibu dalam memeriksakan
kehamilannya. Sebaliknya, adanya dukungan dari lingkungan keluarga akan membuat ibu hamil nyaman dalam melewati kehamilannya. Psikologi ibu hamil
sangat unik dan sensitif, oleh karena itu dukungan yang diberikan harus harus serius dan maksimal Yeyeh, 2009.
27
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL
3.1 Kerangka Konsep
Kerangka konseptual ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pelaksanaan antenatal care dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada ibu
hamil. Pelaksanaan antenatal care sangat penting pada ibu hamil untuk mendeteksimengoreksimenatalaksanakanmengobati sedini mungkin kelainan
yang terdapat pada ibu dan janinnya Yani, 2006. Pelaksanaan antenatal care dilakukan minimal 4 kali, yaitu l kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II dan
2 kali pada trimister III. Namun jika terdapat kelainan dalam kehamilannya, maka frekuensi pemeriksaan disesuaikan menurut kebutuhan masing- masing ibu hamil
WHO, 2006. Ada 2 faktor yang mempengaruhi dalam pelaksanaan antenatal care meliputi faktor internal yaitu paritas, usia dan faktor eksternal yaitu
pengetahuan, sikap, ekonomi, sosial budaya, letak geografis, informasi, dukungan Depkes RI, 2008 yang akan digambarkan sebagai berikut :
28
Universitas Sumatera Utara