Falsafah Penyuluhan Faktor Pendukung Efektifitas Penyuluhan

3. Apa tujuan objectivities yang hendak dicapai dari setiap kegiatan penyuluhan 4. Pengembangan pesan 5. Metoda atau saluran yang digunakan 6. Sistem evaluasi “telah terpasang” atau “built-in” di dalam rencana keseluruhan kegiatan dimaksud.

II.2.2. Falsafah Penyuluhan

Pengertian falsafah ialah sebagai suatu pandangan hidup, sebagai landasan pemikiran yang bersumber pada kebijakan moral tentang segala sesuatu yang akan dan harus diterapkan dalam praktik. Falsafah penyuluhan harus berpijak pada pentingnya pengembangan individu dalam perjalanan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Ada 3 hal penting yang harus diperhatikan sehubungan dengan falsafah penyuluhan tersebut. 1. Penyuluhan harus bekerja sama dengan masyarakat, dan bukan bekerja untuk masyarakat. 2. Penyuluh tidak boleh menciptakan ketergantungan, tetapi justru harus mampu mendorong kemandirian. 3. Penyuluhan harus selalu mengacu pada terwujudnya kesejahteraan hidup masyarakat. 4. Penyuluhan harus mengacu pada peningkatan harkat dan martabat manusia sebagai individu, kelompok, dan masyarakat umumnya. Selain hal – hal diatas penyuluhan juga harus memperhatikan hal – hal berikut ini: 1. Penyuluhan adalah proses pengembangan individu maupun kelompok untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga meningkat harkat dan martabatnya. 2. Penyuluhan adalah pekerjaan yang harus diselaraskan dengan budaya masyarakat setempat. 3. Penyuluhan adalah proses dua arah dan harus merupakan pendidikan yang berkelanjutan. 4. Penyuluhan adalah hidup dengan saling berhubungan, saling menghormati dan saling mempercayai. 5. Penyuluhan harus mampu menumbuhkan cita – cita yang melandasi untuk berpikir kreatif, dinamis, dan inovatif. 6. Penyuluhan harus mengacu pada kenyataan – kenyataan dan selalu disesuaikan dengan keadaan yang dihadapi.

II.2.3. Faktor Pendukung Efektifitas Penyuluhan

Di dalam membahas faktor pendukung efektifitas penyuluhan, maka akan dibahas banyak unsur – unsur yang sangat berperanan dalam tercapainya efektifitas suatu penyuluhan. Di antara faktor – faktor tersebut. metode penyuluhan adalah salah satu faktor terpenting untuk diketahui dan diperdalam pemahamannya agar tujuan penyuluhan dapat tercapai secara optimal. a. Metode Penyuluhan Pilihan seorang agen penyuluhan terhadap suatu metode penyuluhan sangat tergantung kepada tujuan khusus yang ingin dicapainya dan situasi kerjanya. Karena beragamnya metode penyuluhan yang dapat digunakan dalam kegiatan penyuluhan, maka perlu diketahui penggolongan metode penyuluhan menurut jumlah sasaran yang hendak dicapai. Berdasarkan pendekatan sasaran yang ingin dicapai, penggolongan metode ini dibagi atas tiga yakni Setiana, 2005:49-52: 1. Pendekatan Perorangan Dalam metode ini, penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan sasarannya secara perorangan. Metode pendekatan perorangan atau personal approach menurut Kartasapoetra sangat efektif digunakan dalam penyuluhan karena sasaran dapat secara langsung memecahkan masalahnya dengan bimbingan khusus dari penyuluh. Dari segi jumlah sasaran yang ingin dicapai, metode ini kurang efektif karena terbatasnya jangkauan penyuluh untuk mengunjungi dan membimbing sasaran secara individu. Metode pendekatan individu akan lebih tepat digunakan dalam mendekati tokoh – tokoh masyarakat yang berpengaruh atau pun pada golongan petani atau peternak yang menjadi panutan masyarakat setempat. Menurut Van Den Ban dan Hawkins, metode pendekatan perorangan pada hakikatnya adalah paling efektif dan intensif dibanding metode lainnya, namun karena berbagai kelemahan di dalamnya, maka pendekatan ini jarang diterapkan pada program – program penyuluhan yang membutuhkan waktu yang relatif cepat. Termasuk dalam metode pendekatan perorangan atau personal approach antara lain; kunjungan ke rumah, kunjungan ke lokasi atau lahan usaha tani, surat menyurat, hubungan telepon, kontak informal, magang, dalan lain sebagainya. 2. Pendekatan Kelompok Dalam metode pendekatan kelompok, penyuluh berhubungan dengan sasaran penyuluhan secara kelompok. Metode pendekatan kelompok atau group approach menurut Kartasapoetra cukup efektif, dikarenakan petani atau peternak dibimbing dan diarahkan secara kelompok untuk melakukan sesuatu kegiatan yang lebih produktif atas dasar kerja sama. Dalam pendekatan kelompok banyak manfaat yang dapat diambil, disamping dari transfer teknologi informasi juga terjadinya tukar pendapat dan pengalaman antar sasaran penyuluhan dalam kelompok yang bersangkutan. Metode pendekatan kelompok pada umumnya berdaya guna dan berhasil guna tinggi, namun keberadaan kelompok di pedesaan yang cukup mantap dan terorganisir dengan baik masih menjadi kendala bagi penyuluh. Metode dengan pendekatan kelompok lebih menguntungkan karena memungkinkan adanya umpan balik, dan interaksi kelompok yang memberi kesempatan bertukar pengalaman maupun pengaruh terhadap perilaku dan norma para anggotanya. Termasuk metode pendekatan kelompok diantaranya adalah diskusi, demonstrasi cara, demonstrasi hasil, karyawisata, kursus tani, temu karya, temu lapang, temu usah, mimbar sarasehan, perlombaan dan lain sebagainya. 3. Pendekatan Massal Metode pendekatan massal atau mass approach. Sesuai dengan namanya, metode ini dapat menjangkau sasaran dengan jumlah yang cukup banyak. Dipandang dari segi penyampaian informasi metode ini cukup baik, namun terbatas hanya dapat menimbulkan kesadaran atau keingintahuan semata. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa metode pendekatan massa dapat mempercepat proses perubahan, tetapi jarang dapat mewujudkan perubahan dalam perilaku. Hal ini disebabkan karena pemberi dan penerima pesan cenderung mengalami proses selektif saat menggunakan media massa sehingga pesan yang disampaikan mengalami distorsi. Termasuk dalam metode pendekatan massal antara lain adalah rapat umum, siaran radio, kampanye, pemutaran film, penyebaran leaflet, folder atau poster, surat kabar dan lain sebagainya. Beragamnya metode penyuluhan bukan berarti kita harus memilih yang paling baik dari sekian metode yang ada, tetapi bagaimana metode tersebut cocok atau sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penyuluhan. Apabila tujuan penyuluhan hanya terbatas agar sasaran penyuluhan mengerti dan sadar hingga menaruh minat, maka metode pendekatan massal dapat digunakan. Jika pada proses penyuluhan diharapkan sasaran tidak hanya sadar dan berminat, tetapi sampai kepada mampu menilai dan mencoba, maka pendekatan yang lebih tepat adalah metode pendekatan kelompok. Selanjutnya apabila sasaran diharapkan dapat berkonsultasi secara intensif dan mendetail untuk memantapkan keputusan di dalam mengadopsi inovasi, maka pendekatan perorangan atau individu adalah pilihan yang paling tepat dan efektif. Karena kondisi sasaran pada umumnya beragam, maka pada hakikatnya penggabungan atau kombinasi dari berbagai metode penyuluhan akan memberi manfaat yang lebih baik dalam pencapaian tujuan penyuluhan. Berikut ini beberapa keuntungan atau kebaikan dan kerugian dari ketiga metode tersebut. Tabel 2. Keuntungan dan Kerugian dari Metode Penyuluhan Metode KeuntunganKebaikan Kekurangan 1. Penyuluhan Massal • Tidak terlalu resmi, pertanian massal • Penuh kepercayaan • Langsung dapat dirasakan • Memakan waktu lebih banyak • Biaya lebih besar • Bersifat kurang efisien pengaruhnya 2. Penyuluhan Kelompok • Relatif lebih efisien, pertanian kelompok • Komunikator tidak tersamar • Masalah pengorganisasian • Pendekatan aktivitas pembentukan kelompok bersama • Kesulitan dalam pengorganisasian aktivitas diskusi • Memerlukan pembinaan calon pimpinan kelompok yang cakap dan dinamis 3. Penyuluhan Perorangan • Waktu lebih efisien • Adanya persiapan yang mantap • Komunikator tersamar • Sifatnya yang lebih formal • Pengaruhnya relatif sukar • Relatif lebih mudah diukur mengorganisasikan b. Media Penyuluhan Media penyuluhan merupakan alat bantu penyuluhan yang berfungsi sebagai perantara yang dapat dipercaya menghubungkan antara penyuluh dengn sasaran sehingga pesan atau informasi akan lebih jelas dan nyata. Dalam penyuluhan dikenal beragam media atau alat bantu penyuluhan, seperti benda sampel, model tiruan, barang cetakan brosur, poster, photo, leaflet, sheet, gambar diproyeksikan slide, film, film-strip, video, movie-film dan lambang grafika grafik batang dan garis, diagram, skema, peta. c. Materi Penyuluhan Materi penyuluhan adalah segala sesuatu yang disampaikan dalam kegiatan penyuluhan berupa informasi – informasi atau pesan. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud. Selanjutnya Lasswell mengatakan pesan mempunyai tiga komponen yaitu makna gagasan, ide, dan nilai, simbol yang digunakan bahasa atau kata – kata dan bentuk pesan verbal dan nonverbal. Materi dalam penyuluhan adalah yang sesuai dengan kebutuhan sasaran dan dapat memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh sasaran penyuluhan. d. Waktu dan Tempat Penyuluhan Dalam penyuluhan waktu dan tempat yang tepat harus sesuai situasi dan kondisi masyarakat sasaran penting dan saling berkaitan dalam mencapai tujuan penyuluhan. Kapan dan dimana dilaksanakan penyuluhan harus terkesan tidak mengganggu dan merugikan sasaran.

II.2.4. Tujuan Komunikasi Penyuluhan

Dokumen yang terkait

Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Pertanian Terpadu Usahatani Padi Organik(Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai )

9 95 91

Hubungan Tingkat Kosmopolitan Dengan Tingkat Adopsi Terhadap Sistem Pertanian Terpadu (Sistem Integrasi Padi-Ternak) Di Kabupaten Serdang Bedagai (Studi kasus : Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan)

0 51 89

Respon Masyarakat Kecamatan Parmaksian Kabupaten Toba Samosir Terhadap Kehadiran PT. Toba Pulp Lestari Tbk

6 111 121

Analisis Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Double Row Pada Usahatani Pisang Barangan (Musa Paradisiaca Sapientum L) Dan Hubungannya Dengan Faktor Sosial Ekonomi di Kabupaten Deli Serdang).

4 57 108

Komunikasi Penyuluhan dan Tingkat Penerimaan Petani Terhadap Informasi Teknologi Pertanian (Studi Korelasional Kepada Petani Di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat)

5 78 130

Corporate Social Responsibility Dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility terhadap Citra Perusahaan PT. Toba Pulp Lestari,Tbk pada Masyarakat di Kecamatan Parmaksian Toba Samosir)

2 65 145

Komunikasi Penyuluhan Dan Tingkat Adopsi KB

5 57 183

Hubungan Antara Tingkat Adopsi Teknologi Dengan Produktivitas Padi Sawah Lahan Irigasi (Kasus : Desa Sidodadi Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)

3 41 78

Peran Mediasi Kecepatan Inovasi untuk Me (1)

0 0 13

237413242 Paper Penyuluhan Adopsi Difusi Inovasi Pod Terhadap Dk

0 1 89