Kualifikasi Dasar Agen Perubahan Peranan Utama Agen Perubahan Tugas – Tugas Agen Perubahan

II.4.3. Kualifikasi Dasar Agen Perubahan

1. Kualifikasi teknis, yakni kompetensi teknis dalam tugas spesifik dari proyek perubahan yang bersangkutan 2. Kemampuan administratif, yaitu persyaratan administartif yang paling dasar dan elementer, yakni kemauan untuk mengalokasikan waktu untuk persoalan-persoalan yang relatif kompleks atau rumit. Maksudnya para agen perubahan merupakan orang – orang yang menyediakan waktu dan tenaga mereka untuk secara sepenuh hati mengurus masyarakat yang dibinanya. 3. Hubungan antar-pribadi, suatu sifat agen perubahan yang paling penting adalah empati yaitu kemampuan untuk menempatkan diri pada kedudukan orang lain, berbagai pandangan dan perasaan dengan mereka sehingga hal – hal tersebut seakan – akan dialami sendiri.

II.4.4. Peranan Utama Agen Perubahan

Agen- agen perubahan itu menurut Rogers dan Shoemaker berfungsi sebagai mata rantai komunikasi antar dua atau lebih sistem sosial, yaitu menghubungkan antara satu sistem sosial yang mempelopori perubahan tadi dengan sistem sosial masyarakat yang dibinanya dalam usaha perubahan tersebut. hal ini tercermin dalam peranan utama agen perubahan : 1. Sebagai katalisator, menggerakkan masyarakat untuk mau melakukan perubahan 2. Sebagai pemberi pemecahan persoalan 3. Sebagai pembantu proses perubahan, membantu dalam proses pemecahan masalah dan penyebaran inovasi, serta memberi petunjuk mengenai bagaimana : a. Mengenali dan merumuskan kebutuhan b. Mendiagnosa permasalahan dan menentukan tujuan c. Mendapatkan sumber – sumber yang relevan d. Memilih atau menciptakan pemecahan masalah e. Menyesuaikan dan merencanakan pentahapan pemecahan masalah 4. Sebagai penghubung linker dengan sumber – sumber yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

II.4.5. Tugas – Tugas Agen Perubahan

Ada tujuh tugas utama agen perubahan dalam melaksanakan difusi inovasi yaitu : 1. Menumbuhkan keinginan masyarakat untuk melakukan perubahan 2. Membina suatu hubungan dalam rangka perubahan change relationship 3. Mendiagnosa permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat 4. Menciptakan keinginan perubahan di kalangan klien 5. Menerjemahkan keinginan perubahan tersebut menjadi tindakan yang nyata 6. Menjaga kestabilan perubahan dan mencegah terjadinya drop-out 7. Mencapai suatu terminal hubungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Deskripsi Lokasi Penelitian III.1.1. PT Toba Pulp Lestari, Tbk.

1. Sejarah Pendirian Perusahaan

Latar belakang berdirinya PT Inti Indorayon Utama yang saat ini sudah berubah nama menjadi PT Toba Pulp Lestari, Tbk. adalah untuk memenuhi peningkatan kebutuhan akan kertas dan rayon dalam negeri yang diimpor dari berbagai negara. Berdasarkan laporan hasil penelitian FAO pada bulan Juli 1954, ditemukan dan direkomendasikan beberapa lokasi strategis dan layak untuk tempat pendirian pabrik pulp di Indonesia, salah satu diantaranya adalah Desa Sosor Ladang, Kecamatan Porsea yang sekarang menjadi lokasi berdirinya pabrik pulp dan rayon PT Toba Pulp Lestari, Tbk. Pada dekade 1980-an, pakar kehutanan melihat terdapatnya jutaan hektar tanah kosong dan hutan non produktif di daerah luar Pulau Jawa termasuk di Pulau Sumatera khususnya di sekitar Danau Toba sebagai berikut : – Walaupun kegiatan reboisasi dengan tanaman pinus telah sejak lama dilaksanakan di Provinsi Sumatera Utara, namun masih ditemukan ratusan ribu hektar kawasan hutan yang tidak produktif. – Keadaan hutan tanaman pinus merkusii tersebut relatif kurang menguntungkan karena tersebar dalam kelompok luas yang kecil-kecil dengan potensi yang tidak merata.

Dokumen yang terkait

Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Pertanian Terpadu Usahatani Padi Organik(Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai )

9 95 91

Hubungan Tingkat Kosmopolitan Dengan Tingkat Adopsi Terhadap Sistem Pertanian Terpadu (Sistem Integrasi Padi-Ternak) Di Kabupaten Serdang Bedagai (Studi kasus : Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan)

0 51 89

Respon Masyarakat Kecamatan Parmaksian Kabupaten Toba Samosir Terhadap Kehadiran PT. Toba Pulp Lestari Tbk

6 111 121

Analisis Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Double Row Pada Usahatani Pisang Barangan (Musa Paradisiaca Sapientum L) Dan Hubungannya Dengan Faktor Sosial Ekonomi di Kabupaten Deli Serdang).

4 57 108

Komunikasi Penyuluhan dan Tingkat Penerimaan Petani Terhadap Informasi Teknologi Pertanian (Studi Korelasional Kepada Petani Di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat)

5 78 130

Corporate Social Responsibility Dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility terhadap Citra Perusahaan PT. Toba Pulp Lestari,Tbk pada Masyarakat di Kecamatan Parmaksian Toba Samosir)

2 65 145

Komunikasi Penyuluhan Dan Tingkat Adopsi KB

5 57 183

Hubungan Antara Tingkat Adopsi Teknologi Dengan Produktivitas Padi Sawah Lahan Irigasi (Kasus : Desa Sidodadi Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)

3 41 78

Peran Mediasi Kecepatan Inovasi untuk Me (1)

0 0 13

237413242 Paper Penyuluhan Adopsi Difusi Inovasi Pod Terhadap Dk

0 1 89