Komunikasi Penyuluhan Kerangka Teori

sempit, komunikasi pembangunan merupakan segala upaya dan cara, serta teknik penyampaian gagasan, dan keterampilan – keterampilan pembangunan yang berasal dari pihak yang memprakarsai pembangunan dan ditujukan kepada masyarakat luas. Kegiatan tersebut bertujuan agar masyarakat yang dituju dapat memahami, menerima, dan berpartisipasi dalam melaksanakan gagasan – gagasan yang disampaikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi pembangunan adalah merupakan proses penyebaran pesan oleh seseorang atau sekelompok orang kepada khalayak guna mengubah sikap, pendapat, dan perilakunya dalam rangka meningkatkan kemajuan lahiriah dan kepuasan batiniah, yang dalam keselarasannya dirasakan secara merata oleh seluruh rakyat Effendy, 2005: 92. Komunikasi pembangunan menganut prinsip – prinsip modernisasi dalam pembangunan, dengan tidak lagi memposisikan pemerintah lebih tinggi daripada rakyat yang hanya membentuk pola komunikasi top down. Karena di negara yang menganut sistem politik terbuka, sebagaimana yang menjadi tuntutan dan cita – cita era reformasi ini idealnya memandang rakyat dalam posisi setara. Pola komunikasi yang relevan adalah bottom up dan horizontal. Dengan pola tersebut maka proses pembangunan sejak perencanaan dapat dilakukan secara bersama dengan melibatkan semua pihak baik obyek, pelaku, maupun fasilitator. Karena dengan adanya komunikasi yang baik maka perbedaan latar belakang dan kepentingan tidak lagi menjadi penghambat pembangunan.

I.5.2. Komunikasi Penyuluhan

Pada hakikatnya penyuluhan adalah suatu kegiatan komunikasi. Komunikasi penyuluhan adalah suatu proses penyampaian informasi kepada khalayak yang terkait, secara terencana, terpadu dan berkelanjutan dalam rangka mengubah sikap, pendapat, dan perilaku khlayak sasaran. Bahwa proses komunikasi yang dilakukan tidak semata – mata berpindahnya informasi atau pesan dari komunikator kepada komunikannya, tetapi bagaimana pesan tersebut dapat dimengerti oleh khalayak. Sehingga muncul kesadaran, minat dan keinginan untuk mencoba dan menerapkan informasi atau pesan yang diterima oleh khalayak atau komunikan tersebut. Sesuai dengan fungsi penyuluhan itu sendiri yakni untuk menjembatani kesenjangan antara praktek yang biasa dijalankan oleh khalayak sasaran dengan pengetahuan dan teknologi yang selalu berkembang, yang menjadi kebutuhan khalayak sasaran penyuluhan tersebut. Penyuluhan merupakan proses komunikasi sebab, pengertian komunikasi itu sendiri adalah sebuah proses dimana seseorang individu komunikator menyampaikan lambang – lambang tertentu, biasanya berbentuk verbal untuk mempengaruhi tingkah laku komunikan. Dengan demikian dalam proses penyuluhan banyak faktor yang harus diperhatikan oleh penyuluh. Seorang penyuluh harus terampil dalam mengolah media pendukung. Media komunikasi yang mutlak digunakan dalam kegiatan penyuluhan adalah media massa, baik cetak maupun elektronik, pendekatan dalam bentuk komunikasi kelompok dan komunikasi antar pribadi Nasution,1990:10. Penyuluhan sebagai suatu proses komunikasi erat kaitannya dengan konsep dari komunikasi pembanguan. Karena proses komunikasi yang terjadi dalam penyuluhan terdapat nilai – nilai yang disampaikan kepada khalayak yang hasil akhirnya diharapkan dapat merubah pola pikir dan meningkatkan taraf hidup khalayaknya secara khusus. Dalam arti luas, komunikasi pembangunan meliputi peran dan fungsi komunikasi sebagai suatu aktivitas pertukaran pesan secara timbal balik antar semua pihak yang terlibat dalam usaha pembangunan, terutama antara pemerintah dengan masyarakat. Sejak dari proses perencanaan, kemudian pelaksanaan dan penilaian terhadap hasil pencapaian penyuluhan. Sedangkan dalam arti sempit, komunikasi penyuluhan yang berasal dari pihak yang memprakarsai dan ditujukan dapat memahami, menerima dan berpartisipasi dalam melaksanakan gagasan – gagasan yang disampaikan tersebut Nasution,1990:10. Dalam melakukan penyuluhan, faktor penyampaian hal – hal yang disuluhkan adalah amat penting. Karena itu, penyuluhan menuntut dipersiapkannya lebih dahulu suatu desain yang secara terperinci dan spesifik menggambarkan hal – hal pokok berikut ini Nasution, 1990:10 : 1. Masalah yang dihadapi 2. Siapa yang disuluh 3. Apa tujuan objectivities yang hendak dicapai dari setiap kegiatan penyuluhan 4. Pengembangan pesan 5. Metoda atau saluran yang digunakan 6. Sistem evaluasi “telah terpasang” atau bulit-in di dalam rencana keseluruhan kegiatan yang dimaksud. Dengan adanya komunikasi penyuluhan diharapkan akan terjadi perubahan – perubahan, terutama pada perilaku serta bentuk – bentuk kegiatan dari orang yang disuluh, seiring dengan terjadinya perubahan cara berpikir, cara kerja, cara hidup, pengetahuan dan sikap mental yang lebih terarah dan lebih menguntungkan, baik bagi dirinya beserta keluarga maupun lingkungannya. Untuk dapat mencapai tujuan dari suatu penyuluhan maka diperlukan faktor – faktor pendukung agar efektifnya penyuluhan tersebut. Adapun faktor – faktor pendukung tersebut adalah sebagai berikut Santiana, 2005:48 – 56 : a. Metode Penyuluhan, berdasarkan pendekatan sasaran metode ini dibagi atas tiga yakni : 1. Pendekatan Perorangan Dalam metode ini, penyuluh berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan sasarannya secara perorangan seperti kunjungan ke rumah, lokasi atau lahan usaha tani, hubungan telepon dan lain sebaginya. Namun pendekatan ini dinilai kurang efektif karena memakan banyak waktu. 2. Pendekatan Kelompok Dalam pendekatan kelompok banyak manfaat yang dapat diambil, disamping dari transfer teknologi informasi juga terjadinya tukar pendapat dan pengalaman antar sasaran penyuluhan dalam kelompok yang bersangkutan. Metode pendekatan kelompok lebih menguntungkan karena adanya umpan balik dan interaksi kelompok yang memberi kesempatan bertukar pengalaman maupun pengaruh terhadap perilaku dan norma para anggotanya. 3. Pendekatan Massal Metode yang menjangkau sasaran dengan jumlah yang cukup banyak dan dapat mempercepat proses perubahan, tetapi jarang dapat mewujudkan perubahan dalam perilaku. Hal ini disebabkan karena pemberi dan penerima pesan cenderung mengalami proses selektif saat menggunakan media massa sehingga pesan yang disampaikan mengalami distorsi. b. Media Penyuluhan Metode penyuluhan merupakan alat bantu penyuluhan yang berfungsi sebagai perantara yang dapat dipercaya menghubungkan antara penyuluh dengan sasaran sehingga pesan atau informasi akan lebih jelas dan nyata. Dalam penyuluhan dikenal beragam media atau alat bantu penyuluhan, seperti benda sampel, model tiruan, barang cetakan brosur, poster, photo, leaflet, sheet, gambar diproyeksikan slide, film, film-strip, video, movie-film dan lambang grafika grafik batang dan garis, diagram, skema, peta. c. Materi Penyuluhan Materi penyuluhan adalah segala sesuatu yang disampaikan dalam kegiatan penyuluhan berupa informasi – informasi atau pesan. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud. Selanjutnya Lasswell Mulyana,2005:63 mengatakan pesan mempunyai tiga komponen yaitu makna gagasan, ide, dan nilai, simbol yang digunakan bahasa atau kata – kata dan bentuk pesan verbal dan nonverbal. Materi dalam penyuluhan adalah yang sesuai dengan kebutuhan sasaran dan dapat memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh sasaran penyuluhan. d. Waktu dan Tempat Penyuluhan Dalam penyuluhan, waktu dan tempat yang tepat harus sesuai situasi dan kondisi masyarakat sasaran penting dan saling berkaitan dalam mencapai tujuan penyuluhan. Kapan dan dimana dilaksanakan penyuluhan harus terkesan tidak mengganggu dan merugikan sasaran.

I.5.3. Teori Difusi Inovasi

Dokumen yang terkait

Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Pertanian Terpadu Usahatani Padi Organik(Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai )

9 95 91

Hubungan Tingkat Kosmopolitan Dengan Tingkat Adopsi Terhadap Sistem Pertanian Terpadu (Sistem Integrasi Padi-Ternak) Di Kabupaten Serdang Bedagai (Studi kasus : Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan)

0 51 89

Respon Masyarakat Kecamatan Parmaksian Kabupaten Toba Samosir Terhadap Kehadiran PT. Toba Pulp Lestari Tbk

6 111 121

Analisis Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Double Row Pada Usahatani Pisang Barangan (Musa Paradisiaca Sapientum L) Dan Hubungannya Dengan Faktor Sosial Ekonomi di Kabupaten Deli Serdang).

4 57 108

Komunikasi Penyuluhan dan Tingkat Penerimaan Petani Terhadap Informasi Teknologi Pertanian (Studi Korelasional Kepada Petani Di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat)

5 78 130

Corporate Social Responsibility Dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility terhadap Citra Perusahaan PT. Toba Pulp Lestari,Tbk pada Masyarakat di Kecamatan Parmaksian Toba Samosir)

2 65 145

Komunikasi Penyuluhan Dan Tingkat Adopsi KB

5 57 183

Hubungan Antara Tingkat Adopsi Teknologi Dengan Produktivitas Padi Sawah Lahan Irigasi (Kasus : Desa Sidodadi Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)

3 41 78

Peran Mediasi Kecepatan Inovasi untuk Me (1)

0 0 13

237413242 Paper Penyuluhan Adopsi Difusi Inovasi Pod Terhadap Dk

0 1 89