Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Variabel dan Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian survei dengan pendekatan explanatory yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel independen yaitu kompetensi dan kerja tim terhadap variabel independen yaitu kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe Sugiyono, 2005.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe, penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2011 sampai dengan bulan Januari 2012.

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe Ruang Jeumpa Pria, Ruang Jeumpa Wanita, Ruang Bedah, Ruang Paru, Ruang ICU, Ruang Nifas, Ruang VIP Kupula dan Ruang VIP Melati dan Tidak termasuk tenaga perawat yang sedang job training, cuti besar, cuti tahunan, cuti melahirkan dan sedang mengikuti pendidikan. Berdasarkan data yang di dapat dari bidang keperawatan, total populasi perawat pelaksana di ruang rawat inap sebanyak N = 139 orang. Besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Nursalam, 2008 : Universitas Sumatera Utara n = 2 1 d N N + Keterangan : N : Besar populasi n : Besar sampel d : Tingkat kepercayaanketetapan yaitu : d=20. Berdasarkan rumus diatas, maka dapat dihitung jumlah sampel sebagai berikut : n = 2 1 , 139 1 139 + n = 005 , 139 1 139 + n = 695 , 1 139 + n = 695 , 1 139 n = 82 orang. Berdasarkan perhitungan diatas, maka jumlah sampel yang ditentukan dalam penelitian ini berjumlah 82 orang. Sampel yang akan diambil dari populasi menggunakan teknik simple random sampling , karena pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi dan anggota populasi dianggap homogen Nazir, 2005.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara : Universitas Sumatera Utara 1. Daftar Questionaire diberikan kepada responden, yaitu perawat pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe. 2. Studi dokumentasi dengan mengumpulkan dan mempelajari berbagai informasi yang berhubungan dengan objek penelitian yang diperoleh dari rumah sakit.

3.4.1. Data Primer

Data primer dihimpun melalui wawancara langsung dengan perawat pelaksana berpedoman kepada kuesioner penelitian, meliputi data kompetensi, kerja tim dan kinerja perawat pelaksana.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe dengan data kompetensi, kerja tim dan kinerja perawat pelaksana.

3.4.3. Validitas dan Reliabilitas

Instrumen penelitian untuk pengumpulan data primer berupa kuesioner, sebelum digunakan dalam penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada 30 orang perawat pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Fauziah Bireuen. a. Uji validitas Uji validitas bertujuan untuk mengetahui sejauhmana suatu ukuran atau skor yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur dengan cara mengukur korelasi antara variabel atau item dengan skor total variabel yang ditunjukkan dengan skor item correct correlation pada analisis reliability statistics. Jika skor r hitung r tabel, maka dinyatakan valid dan jika skor r hitung r tabel, maka dinyatakan tidak valid Tjiptono, 2004. Universitas Sumatera Utara Adapun hasil uji validitas variabel bebas sebagai berikut : 1. Uji validitas variabel kompetensi Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan korelasi Pearson Product Moment Correlation diketahui bahwa seluruh variabel kompetensi pengetahuan dan ketrampilan sebanyak 24 soal mempunyai nilai r- hitung 0,515 r- tabel 2. Uji validitas variabel kerja tim , maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel kompetensi valid lampiran-2. Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan korelasi Pearson Product Moment Correlation diketahui bahwa seluruh variabel kerja tim kerjasama, kepercayaan dan kekompakan sebanyak 32 soal mempunyai nilai r- hitung 0,349 r- tabel 3. Uji validitas variabel kinerja perawat , maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel kerja tim valid lampiran-2. Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan korelasi Pearson Product Moment Correlation diketahui bahwa seluruh variabel kinerja perawat pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sebanyak 22 soal mempunyai nilai r- hitung 0,531 r- tabel b. Uji Reliabilitas , maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel kinerja perawat valid lampiran-2. Setelah semua pertanyaan valid, analisis dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Pertanyaan dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2005. Untuk mengetahui reliabilitas suatu pertanyaan dengan membandingkan nilai r-hasil alpha cronbach. Universitas Sumatera Utara Adapun hasil uji reliabilitas untuk variabel kompetensi pengetahuan dan ketrampilan mempunyai nilai r-alpha cronbach 0,515 r- tabel , variabel kerja tim kerjasama, kepercayaan dan kekompakan mempunyai nilai r-alpha cronbach 0,349 r- tabel , dan variabel kinerja perawat pelaksana mempunyai nilai r-alpha cronbach 0,531 r- tabel , maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan pada variabel kompetensi pengetahuan dan ketrampilan, kerja tim kerjasama, kepercayaan dan kekompakan, dan kinerja perawat pelaksana reliabel lampiran-2.

3.5. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel independen pada penelitian ini adalah kompetensi dan kerja tim terhadap perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe dengan definisi sebagai berikut : Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Independen Variabel Sub Variabel Definisi Operasional Kompetensi - Kemampuan untuk melakukan sebuah tugas dengan kinerja yang efektif. Pengetahuan Hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu Ketrampilan Kemampuan seseorang dalam melakukan tindakan yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan Kerja Tim - Kemampuan untuk bekerja sama menuju suatu visi yang sama, kemampuan mengarahkan pencapaian individu kearah sasaran organisasi. Kerjasama Perbuatan melakukan suatu kegiatan yang bertujuan mendapatkan hasil dan prestasi kerja secara sistematis. Kepercayaan Suatu proses ketergantungan yang didasarkan pada sampel- sampel pengalaman yang relevan. Kekompakan Proses kebersamaan muncul untuk mengatasi perbedaan dan motif individual para anggota tertarik satu sama lain. Universitas Sumatera Utara 2. Variabel dependen pada penelitian ini adalah kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe dengan definisi sebagai berikut : Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Dependen Variabel Sub Variabel Definisi Operasional Kinerja perawat pelaksana - Penampilan hasil kerja secara kuantitas dan kualitas yang dicapai oleh perawat dalam melaksanakan tugasnya. Pengkajian Merupakan proses sistematis dari pengumpulan, verifikasi dan komunikasi tentang pasien. Diagnosa Keperawatan Suatu proses yang menjelaskan respon manusia dari individu dimana perawat secara akuntabilitas dapat memberikan gambaran tentang masalah atau status kesehatan pasien. Perencanaan Kategori dari perilaku keperawatan dimana tujuan yang berpusat pada pasien dan hasil yang ditetapkan dan intervensi keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan. Pelaksanaan Kategori dari keperawatan dimana tujuan tindakan keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan yang dilakukan dan diselesaikan. Evaluasi Tahap terakhir dari proses keperawatan berupa perbandingan yang sistematis dan terencana dari hasil yang diamati dengan tujuan dan keriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan.

3.6. Metode Pengukuran