Metode Pengukuran Identitas Responden.

2. Variabel dependen pada penelitian ini adalah kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe dengan definisi sebagai berikut : Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Dependen Variabel Sub Variabel Definisi Operasional Kinerja perawat pelaksana - Penampilan hasil kerja secara kuantitas dan kualitas yang dicapai oleh perawat dalam melaksanakan tugasnya. Pengkajian Merupakan proses sistematis dari pengumpulan, verifikasi dan komunikasi tentang pasien. Diagnosa Keperawatan Suatu proses yang menjelaskan respon manusia dari individu dimana perawat secara akuntabilitas dapat memberikan gambaran tentang masalah atau status kesehatan pasien. Perencanaan Kategori dari perilaku keperawatan dimana tujuan yang berpusat pada pasien dan hasil yang ditetapkan dan intervensi keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan. Pelaksanaan Kategori dari keperawatan dimana tujuan tindakan keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan yang dilakukan dan diselesaikan. Evaluasi Tahap terakhir dari proses keperawatan berupa perbandingan yang sistematis dan terencana dari hasil yang diamati dengan tujuan dan keriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan.

3.6. Metode Pengukuran

Pengukuran variabel bebas kompetensi, pengetahuan, ketrampilan, kerja tim, kerjasama, kepercayaan dan kekompakan dan variabel terikat kinerja perawat pelaksana, pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi menggunakan skala ordinal seperti pada Tabel 3.3. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3 Aspek Pengukuran Variabel Penelitian Variabel Sub Variabel Perta Nyaan Alternatif Jawaban Bobot Nilai Total Nilai Katagori Skala Ukur Kompetensi 8 1 . SS 2 . S 3. RG 4. TS 5. STS 5 4 3 2 1 29 - 40 18 - 28 8 - 17 Baik Sedang Kurang Baik Ordinal Pengetahuan 8 1 . SS 2 . S 3. RG 4. TS 5. STS 5 4 3 2 1 29 - 40 18 - 28 8 - 17 Baik Sedang Kurang Baik Ordinal Ketrampilan 8 1 . SS 2 . S 3. RG 4. TS 5. STS 5 4 3 2 1 29 - 40 18 - 28 8 - 17 Baik Sedang Kurang Baik Ordinal Kerja Tim 8 1 . SS 2 . S 3. RG 4. TS 5. STS 5 4 3 2 1 29 - 40 18 - 28 8 - 17 Baik Sedang Kurang Baik Ordinal Kerjasama 8 1 . SS 2 . S 3. RG 4. TS 5. STS 5 4 3 2 1 29 - 40 18 - 28 8 - 17 Baik Sedang Kurang Baik Ordinal Kepercayaan 8 1 . SS 2 . S 3. RG 4. TS 5. STS 5 4 3 2 1 29 - 40 18 - 28 8 - 17 Baik Sedang Kurang Baik Ordinal Kekompakan 8 1 . SS 2 . S 3. RG 4. TS 5. STS 5 4 3 2 1 29 - 40 18 - 28 8 - 17 Baik Sedang Kurang Baik Ordinal Kinerja Perawat Pelaksanan - Pengkajian - Diagnosa - Perencanaan - Pelaksanaan - Evaluasi 22 1 . SS 2 . S 3. RG 4. TS 5. STS 5 4 3 2 1 81 - 110 52 - 80 22 - 51 Baik Sedang Kurang Baik Ordinal

3.7. Metode Analisis Data

Dalam menganalisis data dalam penelitian ini mengunakan tiga tahap yaitu : 3.7.1. Analisis Univariat Universitas Sumatera Utara Analisis univariat dilakukan untuk memperoleh gambaran pada masing- masing variabel. Data tersebut dalam bentuk distribusi frekuensi dan selanjutnya dilakukan analisis terhadap tampilan data tersebut. 3.7.2. Analisis Bivariat. Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Chi Square Test untuk melihat adatidaknya hubungan yang bermakna antara variabel independen kompetensi dan kerja tim dengan variabel dependen kinerja perawat pelaksana, pada tingkat kepercayaan 0,05. 3.7.3. Analisis Multivariat. Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama antara kompetensi dan kerja tim terhadap kinerja perawat pelaksana, maka dilakukan analisis dengan mengunakan metode analisis regresi linier ganda multiple regression linear, secara sistematis hubungan fungsionalnya dapat ditulis dengan rumus Fatma, 2007 : Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 Dimana : Y = Kinerja Perawat Pelaksana + e X 1 X = Kompetensi 2 α = Konstanta = Kerja Tim β 1 , β 2 e = erorr of term = Koefesien Rekresi Universitas Sumatera Utara Kriteria pengambilan kesimpulan dari uji regresi linear berganda adalah sebagai berikut : 1. Jika t hitung ≥ t tabel 2. Jika t pada taraf α = 0,05, maka Ho ditolak, Ha diterima artinya variabel bebas kompetensi dan kerja tim mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat kinerja perawat pelaksana pada tingkat kepercayaan 95. hitung ฀ t tabel pada taraf α = 0 ,05, maka Ho diterima, Ha ditolak artinya variabel bebas kompetensi dan kerja tim tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat kinerja perawat pelaksana pada tingkat kepercayaan 95. Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL PENELITIAN 3.1. Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Letak Geografi Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe Badan pelayanan kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe adalah salah satu rumah sakit pemerintah yang ada Provinsi Aceh yang bertempat di Kota Lhokseumawe.

4.1.2. Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe

Visi merupakan cara pandang jauh ke depan yang merefleksikan cita-cita, yakni hendak menjadi apa Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe di masa depan, dan sekaligus menentukan arah perjalanan institusi ini. Karena Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe merupakan bagian integral dari Pemerintahan Kabupaten Aceh Utara, secara logis visinya merupakan turunan dari dan mendukung visi Kabupaten Aceh Utara. Visi : Pelayanan difokuskan pada keselamatan dan kesembuhan pasien secara utuh, efisien dan terorganisir melalui sistem yang baik dan meningkatkan kinerja rumah sakit dengan target lulusan akreditasi. Misi : 1. Memberikan pelayanan paripurna cepat, aman, nyaman, dan bermutu serta terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. 2. Menjadi rumah sakit rujukan di kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten sekitarnya. Universitas Sumatera Utara 3. Menjadi tempat pelatihan dan pendidikan tenaga kesehatan di wilayah Kabupaten Aceh Utara.

4.1.3. Tujuan Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe

1. Tercapainya pelayanan yang bermutu yaitu cepat, aman, nyaman, dan terjangkau serta sebagai lahan pendidikan dan pelatihan. 2. terlaksananya upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan. 3. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan serta pengembangan spesialisasi dari pelayanan prima secara lengkap. 4. Meningkatkan dan mempertahankan tingkat nilai Bed Occupancy Rate BOR yang ideal 60-85. 5. Berperan aktif dalam upaya menurunkan angka kematian Bayi dan angka kematian Ibu. 6. Meningkatkan sumber daya manusia sebagai faktor pendukung dan pengembang rumah sakit.

4.2. Identitas Responden.

Responden dalam penelitian ini berjumlah 82 orang, sesuai dengan rencana penelitian. Identitas responden dalam penelitian ini meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, lama kerja dan status pegawai dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Identitas Responden di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe No Karakteristik Jumlah Persentase 1. Umur 36 Tahun 43 52,4 36 Tahun 39 47,6 Jumlah 82 100,0 2 Jenis Kelamin Laki-laki 53 64,6 Perempuan 29 35,4 Jumlah 82 100,0 3. Pendidikan SPK 8 9,8 D.III Keperawatan 50 61,0 S.1 Keperawatan 24 29,3 Jumlah 82 100,0 4. Masa Kerja 5 Tahun 62 75,6 = 5 Tahun 20 24,4 Jumlah 82 100,0 5 Status Pegawai PNS 27 32,9 Non PNS 55 67,1 Jumlah 82 100,0 Sumber : Lampiran 3 diolah Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa responden yang berumur dibawah 36 tahun sebanyak 43 orang 52,4. Jenis kelamin responden paling banyak adalah laki-laki, yaitu sebanyak 53 orang 64,6. Tingkat pendidikan responden yang paling banyak adalah D.III Keperawatan, yaitu sebanyak 50 responden 61,0. Masa kerja perawat paling banyak selama 1-5 tahun, yaitu 62 orang 75,6 serta status pegawai yang paling banyak adalah status Non PNS, yaitu 55 orang 67,1. Universitas Sumatera Utara 4.3. Analisa Univariat 4.3.1. Kompetensi