pemberian asuhan keperawatan.
4.3.2. Kerja Tim
Kerja tim dalam penelitian ini dengan indikator : kerjasama, kepercayaan dan kekompakan. Selengkapnya dapat dilihata pada masing-masing tabel berikut ini.
a. Kerja Tim Variabel kerja tim perawat yang diukur dalam penelitian ini adalah kerja tim
perawat dalam melaksanakan pemberian asuhan keperawatan kepada pasien dengan
hasil sebagai berikut : Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kerja Tim Perawat di Rumah
Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe
No Pernyataan
Jawaban Sangat
Setuju Setuju
Ragu Ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak
Setuju Jumlah
n n
N n
n n
1 Berkoordinasi antara perawat dalam
melakukan tindakan keperawatan.
18 22,0
52 63,4
0,0 12
14,6 0,0
82 100,0
2 Kerja tim lebih unggul dari pada kerja individu
21 25,6
9 11,0 3
3,7 0,0 49 59,8 82 100,0
3 Mampu kerja tim dalam penyele saian masalah
24 29,3
2 2,4
0,0 11
13,4 45 54,9 82 100,0 4 Kerja tim saya tersusun
atas 5 sampai 12 orang untuk memecahkan
masalah. 15
18,3 0,0
0,0 15
18,3 52 63,4 82 100,0
5 Wewenang yang diberikan kepada saya
antara tim kerja selalu melksanakn tindakn
keperawatan. 14
17,1 32 39,0
7 8,5
6 7,3 23 28,0 82 100,0
6 Mengevaluasi kerja tim yang sudah berjalan
60 73,2
0,0 3
3,7 3
3,7 16 19,5 82 100,0 7 Sumber daya manusia
sudah memadai untuk kerja tim.
51 62,2
0,0 6
7,3 10
12,2 15 18,3 82 100,0 8 Mengontrol setiap kerja
tim yang sudah melaksanakan tugas
30 36,6 0,0
4 4,9
0,0 48 58,5 82 100,0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 82 perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe tentang kerja tim perawat dalam melaksanakan
asuhan keperawatan diketahui bahwa, sebanyak 60 orang 73,2 menyatakan sangat setuju mengevaluasi kerja tim yang sudah berjalan di ruangan, sebanyak 52 orang
63,4 responden menyatakan setuju berkoordinasi antara perawat dalam melakukan tindakan keperawatan kepada pasien, sebanyak 7 orang 8,5
menyatakan ragu-ragu wewenang yang diberikan antara tim kerja dalam melaksanakan tindakan keperawatan, dan sebanyak 15 orang 18,3 responden
menyatakan tidak setuju kerja tim yang tersusun atas 5 sampai 12 orang untuk memecahkan masalah pasien, serta sebanyak 52 orang 63,4 responden
menyatakan sangat tidak setuju sumber daya manusia perawat sudah memadai untuk kerja tim diruangan.
Untuk kerja tim, kegiatan yang paling banyak dilakukan adalah melakukan tugas sesuai dengan wewenang yang ditugaskan dalam melaksanakan asuhan
keperawatan, masing-masing kegiatan diatas dilakukan oleh responden yaitu sebanyak 60 orang 73,2 sangat setuju dan kegiatan yang paling sedikit dilakukan
adalah menyatakan ragu-ragu dalam melakukan tugas secara konsisten sebagai perawat pelaksana yaitu 7 orang 8,5. Dari kerja tim perawat diatas ternyata kerja
tim perawat yang ditugaskan dalam melaksanakan asuhan keperawatan masih kurang. Berdasarkan tabel 4.9 diatas, maka pengukuran variabel kerja tim perawat
dapat dikategorikan kedalam kategori baik, sedang dan kurang baik, selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kategori Kerja Tim Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe
No Kategori Kerja Tim
Jumlah Persentase
1 Baik 8
9,8 2 Sedang
68 82,9
3 Kurang baik 6
7,3
Jumlah 82
100,0
Berdasarkan tabel 4.10 di atas kategori kerja tim perawat dapat diketahui bahwa responden yang paling banyak dengan kategori sedang yaitu 68 orang 82,9
selebihnya memiliki kerja tim baik dan kurang baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa persentase kerja tim perawat yaitu sedang
dalam melaksanaan tugasnya kepada pasien yaitu dalam pemberian asuhan keperawatan.
b. Kerjasama Variabel kerjasama perawat yang diukur dalam penelitian ini adalah
kerjasama perawat dalam melaksanakan pemberian asuhan keperawatan kepada
pasien dengan hasil sebagai berikut : Tabel 4.11
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kerjasama Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe
No Pernyataan
Jawaban Sangat
Setuju Setuju
Ragu Ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak
Setuju Jumlah
n n
n n
n n
1 Bekerjasama antar perawat dalam
melakukan kerja terhadap pasien
10 12,2
59 72,0
0,0 13
15,9 0,0
82 100,0
2 Mengerti pentingnya kerjasama antara
perawat denagan perawat
23 28,0 1
1,2 3
3,7 0,0
55 67,1 82 100,0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 Lanjutan
3 Percaya antara perawat dalam melaksanakan
kerja tim di unit kerjanya.
20 24,4
1 1,2
0,0 13
15,9 48 58,5 82 100,0
4 Di dalam kerja tim saya mengutamakan
dorongan kesepakatan untuk mencapai tujuan
bersama kelompok tim 15
18,3 0,0
0,0 8
9,8 59 72,0 82 100,0
5 Kerja saya banyak menggunakan waktu
bersama kelompok untuk mempercepat
pencapaian tujuan 6
7,3 39 47,6
8 9,8
7 8,5
22 26,8 82 100,0
6 Lebih mengutamakan kebersamaan dalam
menyelesaikan permasalahan lebih
cepat. 59
72,0 0,0
5 6,1
3 3,7
15 18,3 82 100,0
7 Di dalam kelompok kerja tim saya lebih
tinggi tingkat rangsangan kerja
55 67,1
0,0 8
9,8 12
14,6 7
8,5 82 100,0
8 Di dalam kerja tim saya, kelompok dapat
menciptakan hubungan atara kerja tim yang lain
31 37,8
0,0 5
6,1 0,0
46 56,1 82 100,0
Sumber : Lampiran 3 diolah
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 82 perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe tentang kerjasama perawat dalam melaksanakan
asuhan keperawatan diketahui bahwa, sebanyak 59 orang 72,0 menyatakan sangat setuju lebih mengutamakan kebersamaan dalam menyelesaikan permasalahan lebih
cepat, sebanyak 59 orang 72,0 responden menyatakan setuju bekerjasama antar perawat dalam melakukan kerja terhadap pasien, sebanyak 8 orang 9,8
menyatakan ragu-ragu dalam kelompok kerja tim karena lebih tinggi tingkat rangsangan kerja dalam kelompok kerja, dan sebanyak 13 orang 15,9 responden
menyatakan tidak setuju dalam kepercayaan antara perawat dalam melaksanakan
Universitas Sumatera Utara
kerja tim di unit kerjanya, serta sebanyak 59 orang 72,0 responden menyatakan sangat tidak setuju dalam kerjasama mengutamakan dorongan kesepakatan.
Untuk kerjasama perawat, kegiatan yang paling banyak tidak dilakukan adalah melakukan tugas sesuai dengan wewenang yang ditugaskan dalam melaksanakan
asuhan keperawatan, masing-masing kegiatan diatas tidak dilakukan oleh responden yaitu sebanyak 59 orang 72,0 sangat tidak setuju dan kegiatan yang paling sedikit
dilakukan adalah menyatakan ragu-ragu dalam melakukan tugas secara konsisten sebagai perawat pelaksana yaitu 8 orang 9,8. Dari kerjasama perawat diatas
ternyata kerjasama perawat yang ditugaskan dalam melaksanakan asuhan keperawatan masih kurang.
Berdasarkan tabel 4.11 diatas, maka pengukuran variabel kerjasama perawat dapat dikategorikan kedalam kategori baik, sedang dan kurang baik, selengkapnya
dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini.
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kategori Kerjasama Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe
No Kategori Kerjasama
Jumlah Persentase
1 Baik 12
14,6 2 Sedang
62 75,6
3 Kurang baik 8
9,8
Jumlah 82
100,0
Berdasarkan tabel 4.12 di atas kategori kerjasama perawat dapat diketahui bahwa responden yang paling banyak dengan kategori sedang yaitu 62 orang 75,6
selebihnya memiliki kerjasama baik dan kurang baik.
Universitas Sumatera Utara
Hasil tersebut menunjukkan bahwa persentase kerjasama perawat yaitu sedang dalam melaksanaan tugasnya kepada pasien yaitu dalam pemberian asuhan
keperawatan. c. Kepercayaan
Variabel kepercayaan perawat yang diukur dalam penelitian ini adalah kepercayaan perawat dalam melaksanakan pemberian asuhan keperawatan kepada
pasien dengan hasil sebagai berikut : Tabel 4.13
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepercayaan Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe
No Pernyataan
Jawaban Sangat
Setuju Setuju
Ragu Ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak
Setuju Jumlah
n N
n n
n n
1 Memberikan informasi langsung terhadap
pasien maupun keluarga 6
7,3 63
76,8 0,0
13 15,9
0,0 82
100,0 2 Tindakan yang
dilakukan kepada pasien, saya catat dalam
dokumentasi 22
26,8 1
1,2 0,0
0,0 59 72,0 82 100,0
3 Tindakan keperawatan yang saya lakukan
sudah mencakup semua tindakan.
19 23,2
0,0 0,0
16 19,5 47 57,3 82 100,0
4 Tindakan yang saya lakukan, tenaga
keperawatan terhadap pasien
tenaga keperawatan mampu
memberikan klarifikasi 21 25,6
0,0 0,0
5 6,1
56 68,3 82 100,0
5 Mendiskusikan terlebih dahulu kepada pasien
dan keluarganya sesuai dengan kewenangan
yang ada 4
4,9 38 46,3
7 8,5
10 12,2 23 28,0 82 100,0
6 Menanyakan kepada pasien, tentang
perkembangan dan keadaan pasien
55 67,1
0,0 12 15,6 0,0
15 18,3 82 100,0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Lanjutan
7 Tau yang bahwa pasien selalu membutuhkan
tindakan keperawatan 48 58,5
0,0 5
6,1 16
19,5 13 15,9 82 100,0 8 Menyampaikan
informasi kepada pasien tentang perkembangan
tindakan keperawatan 32 39,0
0,0 3
3,7 0,0
47 57,3 82 100,0
Sumber : Lampiran 3 diolah
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 82 perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe tentang kepercayaan perawat dalam melaksanakan
asuhan keperawatan diketahui bahwa, sebanyak 55 orang 67,1 menyatakan sangat setuju dalam menanyakan kepada pasien, tentang perkembangan dan keadaan pasien
menyangkut dengan tindakan keperawatan selanjutnya, sebanyak 63 orang 76,8 responden menyatakan setuju memberikan informasi langsung terhadap pasien
maupun keluarga pasien, sebanyak 12 orang 14,6 menyatakan ragu-ragu menyampaikan informasi kepada pasien tentang perkembangan tindakan keperawatan
selajut, dan sebanyak 16 orang 19,5 responden menyatakan tidak setuju tentang tindakan keperawatan yang di lakukan sudah mencakup semua tindakan dari disiplin
tenaga keperawatan, serta sebanyak 59 orang 72,0 responden menyatakan sangat tidak setuju tentang tindakan yang dilakukan kepada pasien, saya catat dalam
dokumentasi asuhan keperawatan. Untuk kepercayaan perawat, kegiatan yang paling banyak dilakukan adalah
melakukan tugas sesuai dengan wewenang yang ditugaskan dalam melaksanakan asuhan keperawatan, masing-masing kegiatan diatas dilakukan oleh responden yaitu
sebanyak 63 orang 76,8 menyatakan setuju dan kegiatan yang paling sedikit
Universitas Sumatera Utara
dilakukan adalah menyatakan ragu-ragu dalam melakukan tugas secara konsisten sebagai perawat pelaksana yaitu 12 orang 14,6. Dari kepercayaan perawat diatas
ternyata kepercayaan perawat yang ditugaskan dalam melaksanakan asuhan keperawatan masih kurang.
Berdasarkan tabel 4.13 diatas, maka pengukuran variabel kepercayaan perawat dapat dikategorikan kedalam kategori baik, sedang dan kurang baik,
selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut ini.
Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kategori Kepercayaan Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe
No Kategori Kepercayaan
Jumlah Persentase
1 Baik 9
11,0 2 Sedang
58 70,7
3 Kurang baik 15
18,3
Jumlah 82
100,0
Berdasarkan tabel 4.14 di atas kategori kepercayaan perawat dapat diketahui bahwa responden yang paling banyak dengan kategori sedang yaitu 58 orang
70,7. Hasil tersebut menunjukkan bahwa persentase kepercayaan perawat yaitu
sedang dalam melaksanaan tugasnya kepada pasien yaitu dalam pemberian asuhan keperawatan.
d. Kekompakan Variabel kekompakan perawat yang diukur dalam penelitian ini adalah
kekompakan perawat dalam melaksanakan pemberian asuhan keperawatan kepada
pasien dengan hasil sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kekompakan Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe
No Pernyataan
Jawaban Sangat
Setuju Setuju
Ragu Ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak
Setuju Jumlah
n n
n n
n n
1 Dalam melakukan tindakan keperawatan,
saya berkoordinasi kepada teman
12 14,6
56 68,3
0,0 14
17,1 0,0
82 100,0
2 Bersama-sama dengan teman saya dalam
memberikan pelayanan keperawatan
30 36,6
2 2,4
0,0 0,0 50 61,0 82 100,0
3 Setiap awal tugas saya dan akhir tugas, saya
mengontrol pasien secara bersama sama
23 28,0
0,0 0,0
15 18,3 44 53,7 82 100,0
4 Operan shift dinas sangat penting
dilakukan dengan teman saya.
20 24,4
0,0 0,0
9 11,0 53 64,6 82 100,0
5 Datang tepat waktu pada saat pergantian
Shift tiba. 8
9,8 31
37,8 8 9,8
7 8,5 28 34,1 82 100,0
6 Bekerja sama dalam memberikan pelayanan
keperawatan kepada pasien
54 65,9
0,0 14 17,1 0,0 14 17,1 82 100,0
7 Setiap perkembangan
kondisi pasien, saya memberitaukan kepada
teman saya. 45
54,9 0,0
9 11,0 12
14,6 16 19,5 82 100,0
8 Bila ada
masalah keperawatan yang
ditemukan, saya mendiskusikan kepada
teman saya. 37
45,1 0,0
5 6,1
0,0 40 48,8 82 100,0
Sumber : Lampiran 3 diolah
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 82 perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe tentang kekompakan perawat dalam melaksanakan
asuhan keperawatan diketahui bahwa, sebanyak 54 orang 65,9 menyatakan sangat setuju bekerja sama dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien disaat
Universitas Sumatera Utara
yang sama, sebanyak 56 orang 68,3 responden menyatakan setuju dalam melakukan tindakan keperawatan dan berkoordinasi kepada teman yang lain,
sebanyak 9 orang 11,0 menyatakan ragu-ragu dalam setiap perkembangan kondisi pasien dan memberitau kepada teman tentang tindakan keperawatan yang
sudah berikan, dan sebanyak 15 orang 18,3 responden menyatakan tidak setuju pada setiap awal tugas dan akhir tugas, mengontrol pasien secara bersama sama
dengan teman, serta sebanyak 53 orang 64,6 responden menyatakan sangat tidak setuju operan shift dinas sangat penting dilakukan dengan temannya.
Untuk kekompakan perawat, kegiatan yang paling banyak dilakukan adalah melakukan tugas sesuai dengan wewenang yang ditugaskan dalam melaksanakan
asuhan keperawatan, masing-masing kegiatan diatas dilakukan oleh responden yaitu sebanyak 56 orang 68,3 menyatakan setuju dan kegiatan yang paling sedikit
dilakukan adalah menyatakan ragu-ragu dalam melakukan tugas secara konsisten sebagai perawat pelaksana yaitu 9 orang 11,0. Dari kekompakan perawat diatas
ternyata kekompakan perawat yang ditugaskan dalam melaksanakan asuhan keperawatan masih kurang.
Berdasarkan tabel 4.15 diatas, maka pengukuran variabel kekompakan perawat dapat dikategorikan kedalam kategori baik, sedang dan kurang baik,
selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kategori Kekompakan Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe
No Kategori Kekompakan
Jumlah Persentase
1 Baik 14
17,1 2 Sedang
54 65,9
3 Kurang baik 14
17,1
Jumlah 82
100,0
Berdasarkan tabel 4.16 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar kekompakan perawat memiliki kekompakan sedang, yaitu sebanyak 54 orang
65,9, selebihnya memiliki kekompakan baik dan kurang baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa persentase kekompakan perawat yaitu
sedang dalam melaksanaan tugasnya kepada pasien yaitu dalam pemberian asuhan keperawatan.
Secara keseluruhan distribusi kerja tim perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe ditujukan pada tabel 4.17 berikut ini.
Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kategori Keseluruhan Kerja
Tim Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe
No Kategori Keseluruhan Kerja Tim
Jumlah Persentase
1 Baik 1
1,2 2 Sedang
78 95,1
3 Kurang baik 3
3,7
Jumlah 82
100,0
Berdasarkan tabel 4.17 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki kerja tim sedang, yaitu yaitu 78 orang 95,1 selebihnya
memiliki kerja tim baik dan kurang baik.
Universitas Sumatera Utara
Hasil tersebut menunjukkan bahwa persentase keseluruhan kerja tim perawat yaitu sedang dalam melaksanaan tugasnya kepada pasien yaitu dalam pemberian
asuhan keperawatan.
4.3.3. Kinerja Perawat Pelaksana