Populasi dan Sampel Teknik Pengambilan Sampel Jenis dan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Pagar batu Kecamatan Sipoholon. Alasan dalam pemilihan lokasi penelitian mengingat Perumahan Silangkitang berada pada desa tersebut.

3.2. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah tangga yang bermukim di Desa Pagar Batu Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara. Desa Pagar Batu memiliki jumlah penduduk sebanyak 2970 jiwa BPS Tahun 2009 dengan jumlah rumah tangga sebanyak 574 rumah tangga RT. sehingga populasi dalam penelitian ini adalah 574 RT. Besarnya sampel ditetapkan dengan mengacu pada catatan yang dikemukakan oleh Mantra dan Kasio Singarimbun dan Effendi, 1982, disebutkan bahwa besarnya sampel tidak boleh kurang dari 10 populasi, sehingga dalam penelitian ini jumlah sampel adalah sebesar 57 RT 10 dari 574 RT.

3.3. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel cara sengaja purposive sampling, hal Universitas Sumatera Utara ini disebabkan oleh kondisi masyarakat di daerah penelitian yang homogen, dilihat dari etnis, dan wilayah administratif terletak pada 1 satu desa.

3.4. Jenis dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari responden yang berada di sekitar lokasi, sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi yang terkait seperti data Kecamatan, data Badan Pusat Statistik BPS, data Bappeda Kabupaten Tapanuli Utara dan sumber-sumber lainnya seperti buku-buku, laporan-laporan resmi pemerintah dan majalah.

3.5. Variabel Penelitian

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah terbagi dalam 3 variabel penelitan yaitu pembangunan perumahan, ekonomi masyarakat dan perkembangan saranan dan infrastruktur:

3.5.1. Pembangunan Perumahan X

Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel Pembangunan Perumahan X adalah: komitmen pemerintah, komitmen pengembang swasta, tingkat kepuasan masyarakat terhadap pembangunan perumahan, menilai kebutuhan akan peran serta pemerintah dan swasta dalam pembangunan perumahan. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal 1 – 5. Skala 1 menunjukkan tingkat penilaian yang rendah dan skala 5 menunjukkan tingkat penilaian yang tinggi. Secara rinci penilaian dengan menggunakan skala 5 dapat dijelaskan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Sangat baik diberi bobot 5 b. Baik diberi bobot 4 c. Cukup baik diberi bobot 3 d. Tidak baik diberi bobot 2 e. Sangat tidak baik diberi bobot 1

3.5.2. Ekonomi Masyarakat Y1

Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ekonomi masyarakat Y1 adalah: Pendapatan masyarakat pasca pembangunan perumahan, Sumber mata pencaharian masyarakat pasca pembangunan perumahan. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal 1 – 5. Skala 1 menunjukkan tingkat penilaian yang rendah dan skala 5 menunjukkan tingkat penilaian yang tinggi. Secara rinci penilaian dengan menggunakan skala 5 dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Sangat baik diberi bobot 5 b. Baik diberi bobot 4 c. Cukup baik diberi bobot 3 d. Tidak baik diberi bobot 2 e. Sangat tidak baik diberi bobot 1

3.5.3. Perkembangan Sarana dan Infrastruktur Y2

Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel pengembangan wilayah Y2 adalah: perkembangan sarana pasca pembangunan perumahan, akses transportasi masyarakat pasca pembangunan perumahan, akses pelayanan publik masyarakat pasca pembangunan perumahan. Skala pengukuran yang digunakan Universitas Sumatera Utara adalah skala ordinal 1 – 5. Skala 1 menunjukkan tingkat kinerja manajerial yang rendah dan skala 5 menunjukkan tingkat kinerja manajerial yang tinggi. Secara rinci penilaian dengan menggunakan skala 5 dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Sangat baik diberi bobot 5 b. Baik diberi bobot 4 c. Cukup baik diberi bobot 3 d. Tidak baik diberi bobot 2 e. Sangat tidak baik diberi bobot 1 Sehubungan pengukuran data berskala ordinal, maka skala tersebut harus dinaikkan dulu menjadi skala interval dengan menggunakan “Metode Succesive Interval” atau “Method of Succesive Interval” dengan rumus sebagai berikut: Langkah-langkahnya: 1 Ambil data ordinal hasil kuesioner 2 Setiap pertanyaan, dihitung proporsi jawaban dan hitung proporsi kumulatifnya. 3 Menghitung nilai Z tabel distribusi normal untuk setiap proporsi kumulatif. 4 Menghitung nilai densitas untuk setiap proporsi kumulatif dengan memasukkan nilai Z pada rumus distribusi normal. 5 Menghitung nilai skala dengan rumus metode succesive interval. 6 Menggunakan nilai transformasi yaitu: Density of lower limit – Density at upper limit Means of Interval = Area at below density upper limit – Area at below lower limit Universitas Sumatera Utara Y = Nilai Skala - [ Nilai Skala Minimal ] + 1 Interval dari masing-masing katagori jawaban dapat ditentukan dengan nilai skor pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Interval Jawaban, Katagori Jawaban dan Skor Jawaban Interval Jawaban Katagori Jawaban Skor Jawaban 4,24 – 5,00 3,43 – 4,23 2,62 – 3,42 1,81 – 2,61 0,00 – 1,80 Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju 5 4 3 2 1 Sumber: Sugiyono, 2003 Berdasarkan pengkatagorian skala interval tersebut disusun kriteria penilaian berdasarkan prosentasi sebagai berikut: 4,24 x 100 = 84,8 5 3,43 x 100 = 68,8 5 2,62 x 100 = 52,3 5 1,81 x 100 = 36,2 5 Universitas Sumatera Utara Dari perolehan hasil tersebut, maka untuk menentukan pengkatagorian derajat baik atau tidak baik variabel yang diteliti melalui analisis sebagai berikut: 84,8 - 100 termasuk klasifikasi sangat baik 68,8 - 84,7 termasuk klasifikasi baik 52,4 - 68,7 termasuk klasifikasi cukup baik 36,2 - 52,3 termasuk klasifikasi tidak baik 0,00 - 36,1 termasuk klasifikasi sangat tidak baik

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik perolehan data dalam penelitian ini dikumpulkan berdasarkan: 1. Kuisioner, yaitu dengan menyebarkan pertanyaan yang terstruktur dan responden dapat memilih jawaban sesuai dengan kondisi objektif apa adanya dari pengamatan mereka terhadap objek yang diteliti. 2. Wawancara, yaitu data yang diperoleh dengan mengadakan wawancara langsung dengan responden, dalam hal ini sebagai responden adalah masyarakat yang berada di sekitar lokasi penelitian. 3. Observasi, yaitu data yang diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung ke lapangan, dalam hal ini pengamatan langsung terhadap hasil pembangunan Perumahan Silangkitang. Universitas Sumatera Utara

3.7. Analisis Data