3.7. Analisis Data
1. Untuk menjawab hipotesis penelitian pertama dilakukan menggunakan analisis regresi linier yaitu Sudjana, 1996:
Y = a + bXi + µ
di mana: Y = Ekonomi masyarakat sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, tidak
baik Xi
a = konstanta = Pembangunan perumahan sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, tidak
baik
b = koefisien regresi µ = Efek error
2. Untuk menjawab hipotesis penelitian kedua dilakukan menggunakan analisis regresi linier yaitu Sudjana, 1996:
Y = a + bXi + µ di mana:
Y = Perkembangan sarana dan infrastruktur sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, tidak baik
Xi
a = konstanta = Pembangunan perumahan sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, tidak
baik
Universitas Sumatera Utara
b = koefisien regresi µ = Efek error
3.8. Definisi Operasional
Agar setiap variabel dapat diaplikasikan secara empirik, maka berikut ini dijabarkan defenisi masing-masing variabel, yakni sebagai berikut:
1. Pembangunan Perumahan dalam penelitian ini persepi masyarakat terhadap pembangunan perumahan sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan tidak
baik. 2. Pengembangan Wilayah dalam penelitian ini adalah peningkatan ekonomi
masyarakat dan perkembangan sarana dan infrastruktur dengan adanya pembangunan Perumahan Silangkitang.
3. Ekonomi masyarakat adalah pendapatan dan sumber mata pencaharian masyarakat setelah adanya pembangunan perumahan Silangkitang sangat baik,
baik, cukup baik, kurang baik, dan tidak baik. 4. Perkembangan sarana dan infrastruktur adalah pembangunan sarana dan
infrastruktur setelah adanya pembangunan perumahan Silangkitang sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan tidak baik.
Universitas Sumatera Utara
B B
A A
B B
I I
V V
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian
Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu daerah Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara terletak di wilayah pengembangan dataran tinggi Sumatera
Utara berada pada ketinggian antara 300-1500 meter di atas permukaan laut. Topografi dan kontur tanah Kabupaten Tapanuli Utara beraneka ragam yaitu
tergolong datar 3,16 persen, landai 26,86 persen, miring 25,63 persen dan terjal 44,35 persen.
Luas wilayah Kabupaten Tapanuli Utara sekitar 3.800,31 Km
2
terdiri dari luas dataran 3.793,71 Km
2
dan luas perairan Danau Toba 6,60 Km
2
. Secara geografis Kabupaten Tapanuli Utara terletak di antara 1
o
20’ – 2
o
41’ Lintang Utara dan 98
o
05’ – 99
o
Secara administratif, batas-batas wilayah Kabupaten Tapanuli Utara sebagai berikut:
16’ Bujur Timur. Ibukota Kabupaten Tapanuli Utara adalah Tarutung.
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Labuhan Batu.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Humbang Hasundutan dan
Tapanuli Tengah.
Universitas Sumatera Utara
Kabupaten Tapanuli Utara beriklim tropis dan memiliki suhu udara berkisar 12,7
o
C sampai dengan 25
o
Sebagian besar wilayah Kabupaten Tapanuli Utara terletak di daerah dataran tinggi yang berada 300 meter hingga 1.500 meter di atas permukaan laut dengan
perbandingan luas daerah ketinggian sebagai berikut: C, dengan kelembaban udara rata-rata 88 persen. Seperti
daerah lainnya, di Kabupaten Tapanuli Utara terdapat dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim hujan pertama mulai bulan Agustus sampai
dengan bulan Januari, sedangkan musim hujan kedua mulai bulan Maret sampai dengan bulan Mei.
Tabel 4.1. Luas Wilayah Kabupaten Tapanuli Utara Berdasarkan Tingkat Ketinggian di Atas Permukaan Laut
No. Tingkat Ketinggian
Meter di Atas Permukaan Laut Luas Wilayah
Km
2
Persentase
1. 500
137,84 3,63
2. 500 – 1.000
1.480,72 38,96
3. 1.000 – 1.500
2.169,19 57,08
4. 1.500
5,96 0,34
Total 3.800,31
100,00
Sumber: BPS Kabupaten Tapanuli Utara dalam Angka, 2010 Daerah ketinggian Kabupaten Tapanuli Utara yang berada antara 501 sampai
dengan 1.000 meter di atas permukaan laut, yakni mencapai 38,96 persen. Daerah ketinggian antara 1.001 sampai dengan 1.400 meter di atas permukaan laut mencapai
57,08 persen. Sedangkan daerah ketinggian 1.400 meter di atas permukaan laut terdapat 0,34 persen.
Universitas Sumatera Utara
Dilihat dari sudut kemiringanlereng tanah di Kabupaten Tapanuli Utara dapat dibedakan atas lahan datar dengan tingkat kemiringan lahan mencapai dua persen;
lahan landai tingkat kemiringan lahan antara 2,1 hingga 15 persen; lahan miring tingkat kemiringan lahan antara 15,1 hingga 40 persen; serta lahan terjal tingkat
kemiringan di atas 40 persen.
Tabel 4.2. Luas Wilayah Kabupaten Tapanuli Utara Berdasarkan Tingkat KemiringanLereng Tanah
No. Tingkat Kemiringan
Luas Wilayah Km
2
Persentase
1. Datar
119,76 3,15
2. Landai
1.019,03 26,81
3. Miring
972,3 25,58
4. Terjal
1.682,62 44,45
Total 3.800,31
100,00
Sumber: BPS Kabupaten Tapanuli Utara dalam Angka, 2010 Wilayah dengan tingkat kemiringan tanah 2,1 – 15 landai di Kabupaten
Tapanuli Utara mencapai 26,81 persen; disusul kemudian lahan curam tingkat kemiringan 40,1 mencapai 44,45 persen. Sedangkan lahan miring tingkat
kemiringan 15,1 – 40 berkisar 25,58 persen. Dan lahan datar tingkat kemiringan 2 mencapai 3,15 persen.
Secara administrasi Kabupaten Tapanuli Utara terdiri dari 15 Kecamatan dan 243 desakelurahan 232 desa dan 11 kelurahan, memiliki total penduduk 312.300
jiwa dengan rata-rata tingkat kepadatan penduduk mencapai 146,81 jiwa per km
2
Berdasarkan pembagian desakelurahan di Kabupaten Tapanuli Utara, yang terbanyak berada di Kecamatan Tarutung sebanyak 31 desakelurahan, disusul
.
Universitas Sumatera Utara
kemudian Kecamatan Sipahutar sebanyak 23 desa dan Kecamatan Pangaribuan sebanyak 22 desa. Sedangkan Kecamatan Sipoholon memiliki 14 desa.
Tabel 4.3. Banyaknya DesaKelurahan, Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Tapanuli Utara
No. Kecamatan
Banyaknya Desa
Kelurahan Jumlah
Penduduk Jiwa
Luas Wilayah
Km
2
Kepadatan Penduduk
Tiap Km
2
1. Parmonangan
14 12.989
257,35 50,47
2. Adian Koting
14 13.499
502,90 26,84
3. Sipoholon
14 21.182
189,20 111,96
4. Tarutung
31 39.859
107,68 370,16
5. Siatas Barita
12 12.402
92,92 133,47
6. Pahae Julu
19 12.591
165,90 75,00
7. Pahae Jae
13 10.943
203,20 53,90
8. Purbatua
11 6.463
191,80 33,70
9. Simangumban
8 7.418
150,00 49,45
10. Pangaribuan
22 25.004
459,25 54,45
11. Garoga
12 16.448
567,58 28,98
12. Sipahutar
23 22.959
408,22 56,24
13. Siborong-borong
21 40.669
279,91 145,29
14 Pagaran
14 16.693
138,05 120,92
15 Muara
15 13.468
79,75 168,88
Jumlah 243
272.587 3.793,71
71,85
Sumber: BPS Kabupaten Tapanuli Utara dalam Angka, 2010 Penduduk terbanyak di Kabupaten Tapanuli Utara terdapat di Kecamatan
Siborong-borong yang berjumlah 40.669 jiwa dan Kecamatan Tarutung sebagai ibukota Kabupaten yang berjumlah 39.859 jiwa. Jumlah penduduk yang terendah
terdapat di Kecamatan Purbatua berjumlah 6.463 jiwa. Sedangkan Kecamatan Sipohon memiliki jumlah penduduk 21.182 jiwa.
Kecamatan terluas berada di Kecamatan Garoga yang luas wilayahnya mencapai 567,58 km
2
, dan Kecamatan Adian Koting dengan luas wilayah 502,90
Universitas Sumatera Utara
km
2
, sedangkan terendah di Kecamatan Muara seluas 79,75 km
2
. Sedangkan Kecamatan Sipohon memiliki luas wilayah 189,20 km
2
Dilihat berdasarkan tingkat kepadatan penduduk, Kecamatan Tarutung merupakan wilayah yang memiliki tingkat kepadatan penduduk terpadat yakni 370,16
jiwa per km .
2
. Sedangkan Kecamatan yang terjarang penduduknya adalah Kecamatan Adian Koting dan Garoga, masing-masing 26,84 jiwa per km
2
dan 28,98 jiwa per km
2
. Sedangkan Kecamatan Sipohon memiliki tingkat kepadatan penduduk 111,96 jiwa per km
2
.
4.2. Deskripsi Data Variabel Penelitian