Pendekatan dan Metode yang Digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode yang Digunakan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan preskriptif. Menurut Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa 2005:894 , preskriptif adalah bersifat memberi petunjuk atau ketentuan; bergantung pada atau menurut ketentuan resmi yang berlaku. Sejalan dengan itu, Sudaryanto 1982:5-6 menyatakan bahwa linguistik presriptif tidak menggambarkan bahasa sebagaimana adanya, melainkan memerikan bahasa sebagai mana seharusnya sesuai dengan ukuran yang diperkenankan untuk peristiwa kebahasaan tertentu yang dipandang baik dan benar. Soeparno 2008:2 yang menyatakan bahwa tata bahasa preskriptif berurusan dengan persoalan menghakimi benar salah pemakaian bahasa. Berdasarkan pendapat di atas, pendekatan perskriptif mencoba memaparkan gejala bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa yang baik dan benar, dalam hal ini bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pendekatan preskriptif merupakan pendekatan yang sudah memiliki patokan atau ukuran yang dijadikan standarisasi dalam penentuan baku tidaknya sebuah bahasa yang telah terinterferensi. Di samping itu, kamus bahasa penerima dan kamus bahasa asing dapat dijadikan patokan dalam menentukan interferensi bahasa. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan pendekatan preskriptif, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Penggunaan kedua metode penelitian ini untuk menguji kuesioner dan data secara statistik. Hal ini berdasarkan pendapat Djajasudarma 2006:10 yang menyatakan bahwa penelitian kualitatif harus dipertimbangkan dari segi metodologi kualitatif itu sendiri. Akan tetapi, penelitian kualitatif di dalam linguistik selalu ditunjang dengan kuantitatif dari segi penghitungan data. Penelitian kualitatif merupakan metode penelitian untuk mendeskripsikan data-data dengan menerapkan teori yang ada. Di dala penelitian ini, untuk mendeskripsikan tataran bahasa yang terinterferensi bahasa asing dan penyebab terjadinya interferensi. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan teori sosiolinguistik tentang interferensi bahasa, Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, dan kamus bahasa Inggris, . Sebaliknya, penelitian kuantitatif digunakan untuk mendeskripsikan data sikap bahasa. Di dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menghitung sikap bahasa responden terhadap bahasa asing dan menghubungkannya dengan jenis kelamin, usia, pendidikan, etnik atau suku bangsa keturunan, dan penjualan terhadap interferensi bahasa. Metode kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan teori statistik dan analisis data dengan program SPSS 17 dan petunjuk penggunaan program SPSS 17 yang diprogramkan oleh Priyatno 2009. Rumus untuk pengujian adalah koefisien korelasi product moment dari pearson dengan angka kasar. Universitas Sumatera Utara r xy = N ∑XY – ∑ X ∑ Y √{n∑X² - ∑ X ²} { n∑Y ² - ∑Y ²} Adapun kriteria yang menunjukkan kuat atau lemahnya korelasi. Kriterianya sebagai berikut: 1 Angka korelasi berkisar antara 0 s.d. 1. 2 Besar kecilnya angka korelasi menentukan kuat atau lemahnya hubungan kedua variabel. Darwyan, dkk 2009 :93 Interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut; Nilai Koefisien Korelasi Interpretasi KK = 0 0, KK? 0,20 0,20 KK? 0,40 0,40 KK? 0,70 0,70 KK? 0,90 0,90 KK? 1 KK = 1 Korelasi sangat rendahlemah sekali Korelasi rendahlemah tapi pasti Korelasi yang cukup berarti Korelasi yang cukup berarti Korelasi yang tinggi, kuat Korelasi sangat tinggi, kuat sekali, sangat diandal Korelasi sempurna 3 Korelasi dapat positif dan negatif. Korelasi positif menunjukkan arah yang sama hubungan antarvariabel. Artinya, jika variabel 1 besar maka variabel 2 semakin besar pula. Sebaliknya, korelasi negatif menunjukkan arah yang berlawanan. Artinya, jika variabel 1 besar maka variabel 2 menjadi kecil. 4 Signifikansi hubungan dua variabel dapat dianalisis dengan ketentuan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Ha : Jika probabilitas 0,05, hubungan kedua variabel signifikan atau terdapat hubungan antara variabel X—Y . Ho : Jika probabilitas 0,05, hubungan kedua variabel tidak signifikan.atau tidak terdapat hubungan antara variabel X—Y . 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi