Variabel Dependen: Sikap Bahasa
Source Type III Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
Corrected Model 503.598a
6 83.933
1.123 0.355
Intercept 162051.096
1 162051.1
2167.405 Jnsklmn
167.895 1
167.895 2.246
0.137 Pendidikan
453.705 3
151.235 2.023
0.116 Jnsklmn Pendidikan
82.711 2
41.355 0.553
0.577 Error
6953.362 93
74.767 Total
462812 100
Corrected Total 7456.96
99
a R Squared = .068 Adjusted R Squared = .007 Dari tabel di tas menunjukkan bahwa:
1. Signifikansi hitung jenis kelamin berjumlah 0,1370,05. Karena lebih besar signifikansi hitung dari tahap signifikansi maka data jenis kelamin dapat
dikatakan sama atau homogen. 2. Signifikansi hitung pendidikan berjumlah 0,1160,05. Karena nilai signifikansi
hitung pendidikan lebih besar daripada signifikansi dengan taraf signifikansi 0,05 maka menunjukkan data pendidikan sama atau homogen.
3. Signifikansi hitung interaksi pendidikan dan jenis kelamin berjumlah 0,577. Karena lebih besar signifikansi interaksi pendidikan dan jenis kelamin hitung dari
taraf signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata- rata nilai sikap bahasa laki-laki dengan perempuan dari kelompok pendidikan
5.6.8 Uji Homogenitas Data Variabel Sikap Bahasa Berdasarkan Usia
Dari hasil analisis statistik dengan SPSS 17 uji homogenitas variabel sikap bahasa berdasarkan usia diperoleh hasil sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7c1: Hasil Nilai Sikap Bahasa Berdasarkan Usia
Variabel Dependen: Sikap Bahasa
Usia Mean
Std. Deviasi
N Usia 27-31
70.06 8.7
17 Usia 32-36
68.79 9.142
28 Usia 37-41
69.33 7.215
24 Usia 42-46
66.22 5.444
23 Usia 47-51
55.5 10.085
8 Total
67.48 8.679
100
Tabel analisis di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata sikap bahasa
kelompok varian usia menunjukkan bahwa sikap bahasa usia 27-31 tahun berjumlah 70,06. Tingginya nilai sikap bahasa di usia antara 27-31 tahun berarti sikap bahasa
pada usia tersebut lebih tinggi dibandingkan usia yang lain. Oleh karena itu, usia antara 27-31 mudah terinterferensi oleh bahasa asing. Perbedaan sikap bahasa antara
laki-laki dan perempuan berdasarkan varian kelompok usia terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.7c2: Hasil Nilai Sikap Bahasa Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia
Variabel Dependent : Sikap Bahasa
Usia Jenis Kelamin
Mean Std. Deviasi
N Usia 27-31
laki-laki 72.6
9.336 10
Perempuan 66.43
6.705 7
Total 70.06
8.7 17
Usia 32-36 laki-laki
69.62 8.549
13 Perempuan
68.07 9.867
15 Total
68.79 9.142
28 Usia 37-41
laki-laki 70.44
5.411 9
Perempuan 68.67
8.217 15
Total 69.33
7.215 24
Usia 42-46 laki-laki
66.6 6.139
15 Perempuan
65.5 4.106
8 Total
66.22 5.444
23 Usia 47-51
laki-laki 48
6.245 3
Perempuan 60
9.539 5
Total 55.5
10.085 8
Universitas Sumatera Utara
Total laki-laki
68.16 9.067
50 Perempuan
66.8 8.308
50 Total
67.48 8.679
100
Tabel 5.7c2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata sikap bahasa laki-laki kelompok varian usia 27-31 tahun berjumlah 72,60 dan perempuan 66.43. Pada usia
32-36 tidak begitu ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan, yaitu laki-laki bernilai 69,62 dan perempuan 68,07. Jika dilihat dari tabel di atas menunjukkan
terjadi perbedaan sikap bahasa antara usia 27-31 dengan usia 47-51. Nilai sikap bahasa usia 27-31 berjumlah 70,06 sedangkan usia 47-51 berjumlah 55,50. Hal ini
membuktikan bahwa di dalam faktor usia terjadi penurunan sikap bahasa pada usia 47-51. Dengan demikian, usia dapat menentukan sikap bahasa asing seseorang. Di
samping itu, sikap bahasa laki-laki berbeda dengan sikap bahasa perempuan pada usia 47-51 yaitu lebih tinggi sikap bahasa perempuan dari pada laki-laki. Jumlah
perbedaannya yaitu perempuan 60,00 dan laki-laki 48,00. Dari hasil uji signifikansi dalam menentukan homogenitas sebuah data
diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 5.7c3: Hasil Uji Signifikansi Sikap Bahasa dengan Jenis Kelamin dan Usia
Variabel Dependen : Sikap Bahasa
F df1
df2 Sig.
1.15 9
90 0.337
Tabel 5.7c3 menunjukkan bahwa taraf signifikansi berjumlah 0,337. Jika
signifikansi hitung dari taraf signifikansi 0,05 dapat disimpulkan bahwa varian
Universitas Sumatera Utara
kelompok data sama atau homogen. Oleh karena 0,337 0,05 dapatlah dikatakan sikap bahasa varian kelompok data sama atau homogen.
Pengujian signifikansi nilai sikap bahasa terhadap usia, jenis kelamin, dan
interaksi usia dengan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5.7c4 berikut ini. Tabel 5.7c4: Tes Pengujian Homogenitas Variabel Sikap Bahasa, Jenis Kelamin,
dan Usia
Variabel Dependent: Sikap Bahasa
Source Type III Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
Corrected Model 1895.680a
9 210.631
3.409 0.001
Intercept 333714.777
1 333714.78
5400.614 Usia
1620.468 4
405.117 6.556
Jnsklmn 1.525
1 1.525
0.025 0.876
Usia Jnsklmn 431.213
4 107.803
1.745 0.147
Error 5561.28
90 61.792
Total 462812
100 Corrected Total
7456.96 99
a R Squared = .254 Adjusted R Squared = .180 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa:
1 Signifikansi hitung jenis kelamin berjumlah 0,8760,05. Karena lebih besar signifikansi hitung dari tahap signifikansi maka data jenis kelamin dapat
dikatakan sama atau homogen. 2. Signifikansi hitung usia berjumlah 0,0010,05. Karena nilai taraf signifikansi
hitung lebih kecil daripada taraf signifikansi 0,05 maka taraf signifikansi menunjukkan data usia berbeda atau tidak homogen.
3. Signifikansi hitung interaksi usia dan jenis kelamin berjumlah 0,147. Karena lebih besar signifikansi interaksi usia dan jenis kelamin hitung dari 0,05 maka dapat
Universitas Sumatera Utara
disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata nilai sikap bahasa antara laki- laki dengan perempuan dari kelompok usia.
5.6.9 Uji Homogenitas Data Variabel Sikap Bahasa Berdasarkan Keturunan