Perubahan Sosial TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Perubahan Sosial

Masyarakat tidak dapat dibayangkan dalam suatu keadaan yang tetap dan diam, melainkan suatu proses yang tidak berhenti. Karena di dalam masyarakat akan selalu ada tindakan yang dilakukan, ada perubahan tertentu yang terjadi dan ada suatu proses yang akan selalu bekerja. Karena di dalam masyarakat terjadi hubungan antar individu, jaringan hubungan ikatan, ketergantungan, pertukaran dan lain sebagainya akibat hidup bersama dan saling mempengaruhi. Semua masyarakat akan senantiasa berubah dengan derajat kecepatan dan tempo yang berbeda-beda antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya. Auguste Comte Sztompka, 2008: 1 bahwa proses yang berlangsung dalam sebuah masyarakat layaknya seperti fungsi tubuh manusia yang menciptakan suatu hasil berupa perkembangan masyarakat yang dianalogikan dengan pertumbuhan organik dari embrio menuju kedewasaan. Dari teori di atas Comte menyatakan bahwa tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya, melainkan terus mengalami perubahan tergantung faktor-faktor yang mempengaruhinya. Namun, ada sebagian masyarakat yang mengalami perubahan secara cepat dan ada yang mengalami perubahan secara lambat tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Setiap kehidupan masyarakat akan senantiasa selalu mengalami perubahan sosial yang dikarenakan kebutuhan manusia yang tak terbatas. Perubahan sosial ini akan berlangsung secara terus menerus dalam suatu masyarakat. Dalam Universitas Sumatera Utara kaitannya dengan pembangunan, maka suatu pembangunan hanya akan dapat dicapai melalui proses perubahan sosial yang diiringi dengan adanya sikap dan mental modern yang ada pada masyarakat bersangkutan serta adanya teknologi canggih yang mendukungnya. Basrowi 2005. Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat berhubungan dengan perubahan nilai sosial, norma sosial, pola prilaku masyarakat, interaksi dan lain sebagainya. Seperti pendapat yang dikeluarkan Farley Sztompka, 2008 bahwa perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada pola prilaku, hubungan sosial, lembaga dan struktur sosial pada suatu masyarakat dalam kurun waktu tertentu. Konsep perubahan sosial itu sendiri merupakan proses sosial seperti definisi yang diutarakan Pitirim Sorokin Sztompka, 2008: 6 bahwa proses sosial adalah suatu perubahan yang terjadi pada subjek tertentu yang berada dalam perjalanan waktu, baik perubahan tempatnya dalam ruang maupun perubahan yang terjadi pada aspek kuantitatif maupun kualitatifnya. Jadi, proses sosial yaitu perubahan sosial yang terjadi pada suatu masyarakat yang di dalamnya terjadi hubungan sebab akibat dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat tersebut saling mengikuti satu sama lain dalam rentetan waktu seperti industrialisasi, modernisasi dan mobilisasi gerakan sosial. Dan proses sosial memiliki bentuk khusus yang salah satunya adalah perkembangan sosial yang menggambarkan proses perkembangan potensi dalam suatu sistem yaitu masyarakat dan individu. Konsep perkembangan sosial ini memiliki 3 ciri tambahan yaitu menuju ke arah tertentu dalam keadaan sistem Universitas Sumatera Utara yang tidak terulang sendiri di setiap tingkatannya, keadaan masyarakat dan individu yang pada waktu berikutnya mencerminkan tingkat yang lebih tinggi dari semula contohnya terjadi peningkatan difrensiasi struktur, kemajuan sosial, ekonomi, budaya yang lebih modern dan pertambahan penduduk, dan perkembangan ini dipengaruhi kecendrungan yang berada dari dalam masyarakat dan individu itu sendiri pertambahan penduduk yang menyebabkan kepadatan penduduk, penciptaan bentuk-bentuk kehidupan baru yang lebih baik dari sebelumnya, pengadopsian ide dan inovasi baru yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Seperti yang dituturkan oleh Hawley bahwa perubahan sosial adalah suatu perubahan yang tak terulang dari sistem sosial sebagai satu kesatuan. Konsep dari perubahan sosial itu sendiri mencakup tiga gagasan, antara lain perbedaan, pada waktu yang berbeda dan diantara keadaan sistem yang sama. Sztompka, 2008. Dalam Sosiologi Perubahan Sosial Raymond, Sztompka: 2008 yang perlu diperhatikan dalam memahami proses perubahan sosial yang sangat kompleks, yaitu: 1. Bentuk perubahan sosial yang terjadi 2. Hasil dari perubahan sosial itu sendiri 3. Kesadaran tentang proses perubahan sosial yang terjadi di kalangan anggota masyarakat 4. Kekuatan yang menggerakkan perubahan sosial itu 5. Realitas sosial yang ada pada masyarakat dimana perubahan sosial itu terjadi 6. Jangka waktu berlangsungnya perubahan itu Universitas Sumatera Utara Perubahan sosial itu sendiri tidak dapat dipisahkan dari perubahan kebudayaan kecuali untuk keperluan teori, sedangkan pada kehidupan nyata, tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan dihasilkan oleh masyarakat dan tidak ada masyarakat yang tidak berkebudayaan. Budaya karena adanya masyarakat. Perbedaan pengertian antara perubahan sosial dan budaya terletak pada pengertian budaya dan masyarakat yang diberikan. Tetapi, pada umumnya perubahan budaya menekankan pada perubahan sistem nilai, sedangkan perubahan sosial pada sistem pelembagaan yang mengatur tingkah laku anggota masyarakat. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan sosial menyangkut dua dimensi, yaitu struktural dan kultural. Perubahan strukrural menyangkut hubungan antar individu dan pola hubungan termasuk di dalamnya mengenai status dan peranan, kekuasaan, otoritas, hubungan antar status dan integrasi. Sedangkan perubahan kultural menyangkut nilai dan norma sosial yang ada di dalam masyarakat Jabal Tarik Ibrahim, 2003: 123. Seperti pendapat yang dikeluarkan Kingsley Davis Basrowi, 2005: 157 bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Dan perubahan kebudayaan itu sendiri meliputi perubahan dalam teknologi, ilmu pengetahuan, kesenian, filsafat, aturan-aturan dan bentuk organisasi sosialnya. Perubahan sosial ada yang berlangsung cepat dan ada yang berlangsung lama. Evolusi merupakan salah satu bentuk perubahan yang lama dengan rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat dan tanpa rencana yang dikarenakan usaha masyarakat untuk beradaptasi dengan keadaan dan kondisi Universitas Sumatera Utara yang baru muncul. Sedangkan revolusi merupakan perubahan yang berlangsung dengan cepat dan terencana yang diawali dengan konflik dalam masyarakat yang bersangkutan dan terkadang tidak dapat dikendalikan Inkeles Basrowi, 2005., menggolongkan evolusi menjadi tiga bentuk, yaitu: - Unilinear Theory of Evolution. Menyatakan bahwa manusia dan masyarakat termasuk kebudayaannya mengalami perubahan dengan tahap-tahap tertentu, bermula dari bentuk yang sederhana kemudian menjadi bentuk yang kompleks dan sampai pada tahap yang sempurna. - Universal Theory of Evolution. Menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidaklah perlu melalui tahap tertentu yang tetap karena kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi tertentu. - Multilinear Theories of Evolution. Berfokus pada penelitian terhadap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat, seperti penelitian tentang pengaruh perubahan sistem mata pencaharian dari bertani menjadi berburu, terhadap sistem kekeluargaan dalam masyarakat yang bersangkutan. Perubahan ada yang berdampak kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat, seperti perubahan mode pakaian. Dan ada perubahan yang berdampak besar terhadap masyarakat yang sangat berpengaruh terhadap strukturnya, seperti proses industrialisasi dan modernisasi pada masyarakat agraris. Berpengaruh besar karena lembaga masyarakat akan ikut berpengaruh seperti hubungan kerja, spesialisasi pekerjaan yang terjadi pada masyarakat, Universitas Sumatera Utara sistem kepemilikan tanah, hubungan kekeluargaan, stratifikasi masyarakat dan sebagainya. Pada dasarnya perubahan sosial terjadi oleh karena adanya anggota masyarakat pada waktu tertentu merasa tidak puas lagi terhadap keadaan kehidupannya yang lama. Norma dan lembaga sosial ataupun sarana penghidupan yang lama dianggap sudah tidak memadai lagi dalam memenuhi kehidupan yang baru. Penyebab perubahan sosial dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu: 1. Perubahan yang berasal dari masyarakat, yaitu: - Perkembangan ilmu pengetahuan Penemuan-penemuan baru akibat perkembangan ilmu pengetahuan, baik berupa teknologi maupun gagasan baru menyebar ke dalam masyarakat, dikenal, diakui dan diterima yang mengakibatkan perubahan sosial. - Jumlah Penduduk Bertambahnya jumlah penduduk pada suatu daerah dapat mengakibatkan perubahan pada struktur masyarakat, terutama pada lembaga kemasyarakatannya. - Konflik berat Konlik agama, etnis dan politik dapat memicu terjadinya perubahan dalam masyarakat. Namun, perubahan sosial yang ditimbulkan biasanya berakibat buruk terhentinya aktivitas ekonomi, inflasi, kecemasan dan lainnya. Universitas Sumatera Utara 2. Perubahan yang berasal dari luar masyarakat a. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain Adanya interaksi langsung antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya akan menyebabkan saling pengaruh. Di samping itu, pengaruh dapat berlangsung pula melalui komunikasi satu arah, yakni komunikasi masyarakat dengan media massa. Contohnya dapat dilihat pada masyarakat desa yang melakukan komunikasi dengan masyarakat kota, sehingga mereka mendapatkan informasi. Akibat adanya informasi tersebut, masyarakat dapat menyatukan beberapa identitas budayanya, memiliki keseimbangan integrasi namun harus bersifat selektif tanpa melalaikan budayanya sendiri. b. Lingkungan alam fisik disekitar manusia Sebab yang bersumber pada lingkungan alam fisik yang terkadang disebabkan oleh tindakan para warga itu sendiri, seperti penebangan liar yang mungkin dapat menyebabkan banjir dan bencana lainnya Soekanto, 2009: 275. Universitas Sumatera Utara Ada beberapa faktor yang menghalangi perubahan sosial itu sendiri. Soekanto menyebutkan, ada 10 faktor yang menghalangi terjadinya perubahan, yaitu: - Kurangnya interaksi dan komunikasi dengan masyarakat lain. - Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat yang umumnya terjadi pada masyarakat yang terisolasi - Sikap masyarakat yang masih sangat tradisional akibat anggapan mereka bahwa tradisi mutlak tidak dapat diubah - Adanya kepentigan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat - Ketakutan akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan - Sikap masyarakat yang masih tertutup - Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis - Adat dan kebiasaan - Nilai tentang bahwa hidup pada hakikatnya telah buruk dan tidak mungkin diperbaiki Soekanto, 2002: 329-330. Hal yang mempengaruhi dan mendorong terjadinya perubahan adalah adanya inovasi-inovasi dan ide-ide yang mungkin dianggap baru yang berpengaruh pada tindakan sosial dari individu itu sendiri yang berdasarkan pada pengalaman, persepsi, pemahaman dan penafsiran atas suatu objek pada situasi tertentu. Tindakan individu itu merupakan tindakan sosial yang rasional, yaitu mencapai tujuan atas sasaran dengan sarana-sarana yang paling tepat untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. http:tutorialkuliah.blogspot.com200906teori-tindakan-dan-teori-sistem- talcott.html Universitas Sumatera Utara Awalnya perubahan terjadi pada level individual dan perubahan sistem sosial. Dimana seseorang bertindak sebagai individu yang menerima dan menolak ide dan inovasi baru yang diketahuinya. Perubahan ini masih merupakan perubahan mikro karena memfokuskan pada perubahan perilaku individualnya. Karena, perubahan yang telah terjadi pada sebagian besar individu dalam masyarakat mengakibatkan perubahan pada struktur masyarakat itu sendiri dimana telah terjadi perubahan makro. Dan perubahan kedua level itu berhubungan sangat erat Abdillah, 1981: 26. Setelah terjadinya perubahan sosial masyarakat harus dapat beradaptasi terhadap perubahan yang baru agar tercipta keserasian atau harmoni dalam masyarakat social equilibrium seperti yang diidam-idamkan masyarakat. Dimana lembaga-lembaga kemasyarakatan yang pokok benar-benar berfungsi dan saling mengisi. Karena dalam keadaan yang demikian, individu dan masyarakat secara psikologis akan merasakan ketentraman karena tidak adanya pertentangan dalam sistem norma dan nilai. Universitas Sumatera Utara

2.2. Inovasi